(The Manager’s Lounge– Leadership) – Rencana suksesi atau succession planning merupakan proses yang penting dalam membentuk dan menentukan pemimpin di masa depan. Meskipun rencana suksesi ini seringkali disusun oleh bagian SDM, namun pemimpin tetap perlu untuk terjun langsung.
Mengapa pemimpin perlu untuk terjun langsung? Hal ini disebabkan karena pemimpinlah yang paling mengetahui seluk beluk kepemimpinan dalam bisnis tersebut lebih dari orang lain, sehingga ia perlu untuk mentransfer pengetahuan maupun skill yang dimilikinya sebagai pemimpin melalui proses coaching.
Apa saja yang perlu menjadi fokus dari proses coaching?
Pertama, pembentukan leadership habit.
Melalui coaching, maka calon pemimpin akan belajar memahami karakter/habit apa yang perlu dimiliki pemimpin organisasi. Calon pemimpin akan mempelajari bagaimana ia bisa menjadi pemimpin yang baik, serta habit, skill dan knowledge apa saja yang perlu dimiliki pemimpin.
Kedua, perbesar tanggung jawabnya dan berikan tugas kepemimpinan.
Untuk mengevaluasi secara langsung mengenai kemampuan calon pemimpin, tidak ada cara lain selain memberikannya tugas kepemimpinan. Secara bertahap, perbesar tanggung jawabnya supaya ia terbiasa dengan peran kepemimpinan. Lakukan evaluasi, serta berikan input-input yang membuatnya bisa jadi pemimpin lebih baik.
Ketiga, kemukakan tantangan-tantangan yang akan dihadapinya sebagai pemimpin nanti. Ungkapkan juga mengenai kebenaran yang mungkin pahit, sehingga nantinya ia tidak kaget lagi. Misalnya, saat ini, ketika perekonomian sedang krisis, tentunya calon pemimpin akan menghadapi jalan yang terjal di masa depan. Pemimpin perlu untuk menyampaikan seluk-beluk tantangan ini serta bagaimana saran untuk mengatasinya.
Keempat, minta feedback dari banyak sumber, karena mungkin ada hal yang luput dari pandangan pemimpin. Ketika Anda memberikan tanggung jawab kepada calon pemimpin, berikan tugas yang bervariasi, sehingga ia bertemu dengan banyak orang di berbagai area pekerjaan. Dengan begitu, selain memperoleh feedback dari Anda, ia juga mendapat feedback dari banyak orang, dan bisa belajar lebih banyak mengenai kepemimpinan.
(Rinella Putri/RP/TML)