Maynilad

Maynilad Water Services Bersiap untuk IPO Terbesar di Filipina

(Business Lounge – Global News) Maynilad Water Services Inc., perusahaan penyedia layanan air dan pengelolaan limbah terkemuka di Filipina, berencana untuk melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) yang diperkirakan akan menjadi yang terbesar dalam sejarah negara tersebut. Perusahaan ini berencana untuk menawarkan hingga 2,46 miliar saham dengan harga maksimum 20 peso per saham, yang berpotensi mengumpulkan dana hingga 49,15 miliar peso (sekitar $858 juta) (TradingView). Jika IPO ini berhasil, Maynilad tidak hanya akan memperkuat posisi finansialnya, tetapi juga memperluas jaringan layanannya di berbagai wilayah yang masih kekurangan akses air bersih.

Didirikan pada tahun 1997, Maynilad bertanggung jawab atas distribusi air dan layanan pengelolaan limbah di zona barat Metro Manila dan provinsi Cavite. Setelah diambil alih oleh DMCI-MPIC Water Co. pada tahun 2007, perusahaan ini menjadi konsorsium yang terdiri dari Metro Pacific Investments Corp., DMCI Holdings Inc., dan Marubeni Corp. Pada tahun 2021, pemerintah Filipina memberikan Maynilad waralaba selama 25 tahun untuk mendirikan, mengoperasikan, dan memelihara sistem penyediaan air serta layanan pengelolaan limbah di wilayah layanannya (Reuters). Selama lebih dari dua dekade, Maynilad telah berkembang menjadi penyedia layanan air utama dengan lebih dari 10 juta pelanggan, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas layanan dan distribusi air bersih di kawasan urban dan suburban.

Rencana IPO dan Tujuan Penggunaan Dana

Maynilad berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Manila pada bulan Juli 2025. Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk membiayai belanja modal perusahaan, termasuk peningkatan infrastruktur dan ekspansi layanan. Langkah ini sejalan dengan persyaratan waralaba perusahaan yang mewajibkan Maynilad untuk melaksanakan IPO paling lambat Januari 2027 (Bloomberg). Selain itu, perusahaan berencana untuk menggunakan dana IPO guna meningkatkan teknologi pemurnian air, memperluas jaringan pipa distribusi, dan mengembangkan solusi berbasis keberlanjutan untuk memastikan ketersediaan air bagi populasi yang terus bertambah.

Untuk mempersiapkan IPO ini, Maynilad telah menunjuk bank-bank investasi ternama seperti Morgan Stanley dan UBS sebagai penjamin emisi. Perusahaan juga berencana untuk bertemu dengan investor domestik dan internasional guna menarik mereka sebagai investor utama (Reuters). Sebelumnya, pada awal tahun 2024, Maynilad mempertimbangkan penggalangan dana sekitar $300 juta melalui putaran pendanaan pra-IPO dengan menjual kurang dari 10% ekuitas perusahaan, dengan bantuan HSBC Holdings Plc (Bloomberg). Keterlibatan bank-bank besar ini mencerminkan besarnya minat investor terhadap Maynilad, mengingat sektor utilitas air dianggap sebagai sektor yang stabil dengan pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan.

IPO Maynilad diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pasar modal Filipina, yang sebelumnya mengalami penurunan jumlah IPO. Pada tahun 2023, hanya terdapat tiga IPO yang mengumpulkan total $72 juta, dibandingkan dengan $315 juta dari tujuh IPO pada tahun 2022 (Business Mirror). Keberhasilan IPO Maynilad dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong lebih banyak perusahaan untuk go public di Filipina. Selain itu, keberadaan perusahaan dengan nilai IPO besar seperti Maynilad di bursa saham Filipina dapat meningkatkan likuiditas pasar dan menarik lebih banyak investor asing yang mencari peluang di pasar negara berkembang.

Meskipun prospek IPO ini menjanjikan, Maynilad menghadapi tantangan dalam menarik minat investor di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi. Harga saham di sektor utilitas sering kali dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro seperti inflasi dan kebijakan suku bunga, yang dapat berdampak pada valuasi perusahaan di pasar saham. Namun, dengan fundamental bisnis yang kuat dan peran vital dalam penyediaan layanan air di Filipina, Maynilad memiliki posisi yang baik untuk menarik investasi signifikan. Selain itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

IPO ini juga dapat membuka peluang bagi Maynilad untuk menjajaki ekspansi ke wilayah lain di luar Metro Manila dan Cavite. Dengan meningkatnya permintaan akan layanan air bersih dan pengelolaan limbah yang efisien, perusahaan dapat memanfaatkan modal baru dari IPO untuk memperluas operasinya ke kota-kota lain di Filipina yang masih menghadapi tantangan dalam distribusi air. Hal ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur air dan sanitasi serta memastikan bahwa akses terhadap air bersih dapat merata di seluruh negeri.

Secara keseluruhan, langkah Maynilad untuk melaksanakan IPO mencerminkan strategi perusahaan dalam memanfaatkan pasar modal untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi jangka panjang, sekaligus memenuhi kewajiban waralaba yang telah ditetapkan. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, IPO ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah pasar modal Filipina.