Menghadapi Konsumen Skeptis (bagian-2)

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) –

6. Tawarkan free trial, diskon, insentif atau garansi

Struktur dari penawaran anda memberikan peran penting dalam membangun kepercayaan dan mendorong prospek untuk membeli. Banyak variasi yang dapat digunakan, tetapi garansi dan insentif adalah cara yang hebat untuk mendapatkan kepercayaan dari calon pembeli. Garansi dan free-trial memberi kesempatan pada skeptis untuk mencoba produk anda sebelum menentukan apakah tawaran anda cocok untuk kebutuhan mereka. Insentif dan diskon juga taktik yang baik untuk membuat prospek merasa mendapatkan keuntungan. Seseorang selalu senang mendapatkan sesuatu secara gratis atau membeli bila tidak ada resikonya. Dengan menggaransi produk anda, anda akan mengurangi keraguan dan mendorong prospek untuk membeli. Anda juga menunjukkan bahwa anda yakin pada produk yang anda jual.

7. Bandingkan dan lakukan differensiasi dengan kompetitor

Pahami sifat dari bisnis anda. Apakah bisnis anda adalah bisnis komoditi dimana yang dapat memberikan harga terendah akan menang ? Apakah kekuatan dari brand anda menjadi faktor yang menentukan ? Apakah ada sesuatu yang unik dari penawaran anda ? Anda harus mengetahui kekuatan dan kelemahan kompetitor anda. Setelah anda memahami kompetitor, dan juga kebutuhan dari prospek anda, maka anda dapat menentukan “marketing angle” yang efektif. Anda dapat menggunakan phrase :
“…………..dengan harga terendah”, jika anda ingin menekankan pada value
“………….. yang resmi”, jika anda ingin menekankan pada keotentikan
“………….terbaik “, jika anda memfokuskan pada superioritas produk
“………… satu-satunya”, jika anda mementingkan eksklusifitas.

8. Jual relationship bukan produk

Salesman terbaik bukan hanya menghasilkan penjualan tetapi juga menumbuhkan relationship dengan pelanggan. Relationship lebih bermanfaat, baik bagi anda maupun prospek anda, daripada satu kali transaksi saja (one-time transaction). Bagi anda, relationship memberi ruang bagi anda untuk mendapatkan transaksi berulang, dan juga kesempatan untuk menjual produk/jasa anda yang lain; referral yang bertambah karena anda akan mendapat akses pada jaringan dari prospek anda. Bagi skeptis/prospek, relationship akan membangun kepercayaan. Mereka akan yakin bahwa mereka tidak akan anda abaikan setelah transaksi selesai. Pada akhirnya, mereka akan membeli relationship dengan anda dan perusahaan anda, bukan dengan produk/jasa anda. Lakukan penjualan dengan paradigma seperti itu.

9. Fokus pada benefit dan nilai

Yang paling penting bagi skeptis adalah keuntungan yang akan mereka dapat. Oleh karena itu, fokuslah pada bagaimana produk/jasa anda akan menyelesaikan masalah mereka, memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Bila prospek anda sangat mementingkan keuntungan financial, maka presentasi anda harus berfokus pada bagaimana produk atau jasa anda dapat menghasilkan revenue atau menghemat pengeluaran mereka. Jika produk anda memuaskan suatu keinginan/desire, maka fokuslah bagaimana produk/jasa anda dapat mengisi kebutuhan emosional itu. “Emotional Selling” berbeda dengan “Bottom-Line Selling”, karena berfokus pada perasaan bukan pada ukuran financial. Ingatlah untuk selalu berfokus pada benefit yang dibutuhkan oleh calon pembeli anda. Bila tidak, skeptis akan kehilangan minat, dan anda akan kehilangan penjualan.

10. Terampil mengajukan pertanyaan untuk menggali kebutuhan prospek

Dalam kehidupan dan juga bisnis, dua dari tantangan-tantangan terbesar adalah bagaimana membuat keputusan yang cerdas, serta kemudian merealisasikannya. Satu dari tujuan dasar anda sebagai salesman adalah membantu prospek membuat keputusan tersebut. Untuk itu, ketrampilan dalam mengajukan pertanyaan terbuka maupun tetutup untuk memperoleh informasi kebutuhan pelanggan sangatlah diperlukan. Ada dua macam pertanyaan yang dapat diajukan : yang satu untuk lebih mengetahui lebih dalam mengenai prospek anda beserta kebutuhan-kebutuhannya, sedang yang lain untuk mendorong prospek anda untuk membeli. Sederetan pertanyaan yang dilakukan secara tepat akan mengisolasi penolakkan dari calon pembeli anda. Anda juga harus melakukan brainstorming mengenai berbagai kemungkinan alasan untuk tidak membeli dari anda, dan kemudian memikirkan respons yang tepat. Pertanyaan yang lain harus didesain sedemikian rupa sehingga hanya mengarah pada satu jawaban, dan jawaban tersebut harus mendorong prospek untuk setuju dengan anda.

Setelah dipahami, kesepuluh cara ini akan menyatu menjadi sebuah strategi penjualan yang efektif. Anda akan mulai merasa bahwa ini bukanlah cara yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi adalah suatu strategi penjualan yang komprehensif. Cara-cara ini didesain untuk saling melengkapi satu sama lain, dan memberikan anda panduan untuk menjual pada mereka yang skeptis pada produk atau jasa anda.

 

 

(Nova S/AA/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x