(Business Lounge Journal – Medicine)
Migrain adalah kondisi neurologis yang dapat menyebabkan sakit kepala parah, sering disertai gejala lain seperti mual, sensitif terhadap cahaya dan suara, serta gangguan penglihatan. Untuk beberapa orang, migrain bisa menjadi masalah jangka panjang yang sulit diatasi. Berikut adalah beberapa informasi dan langkah yang dapat diambil untuk mengelola migrain, meskipun tidak selalu bisa disembuhkan sepenuhnya.
Penyebab dan Pemicu Migrain
Migrain selalu memiliki faktor pemicu. Orang yang sakit migrain harus memperhatikan dengan seksama hal-hal apa yang memicu timbulnya migrain.
- Faktor Genetik: Migrain sering kali memiliki faktor keturunan. Jika ada riwayat di keluarga, risiko mengalami migrain bisa lebih tinggi.
- Ketidakseimbangan Kimia: Perubahan dalam neurotransmitter di otak, seperti serotonin, bisa memicu serangan migrain.
- Pemicu Lingkungan: Stres, perubahan cuaca, bau yang kuat, suara keras, dan makanan tertentu dapat menjadi pemicu migrain.
- Faktor Hormonal: Banyak wanita mengalami migrain seiring siklus menstruasi, terutama sebelum atau selama menstruasi.
Dari empat hal di atas ada yang bisa dihindari dan ada yang tidak bisa dihindari. Selagi bisa dihindari faktor pemicunya, lakukanlah untuk mengurangi kemungkinan timbulnya migrain.
Manajemen Migrain
Walaupun migrain mungkin sulit untuk disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa pendekatan yang dapat membantu mengelola gejala dan mengurangi frekuensi serangan:
- Pengobatan
- Obat Pereda Nyeri: Obat over-the-counter seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan sakit kepala migrain ringan.
- Obat Resep: Dokter mungkin meresepkan triptans atau obat lain yang lebih kuat untuk mengatasi serangan migrain.
- Obat Pencegah: Beberapa obat bisa digunakan untuk mengurangi frekuensi serangan migrain, seperti beta-blocker, antidepresan, atau obat antiepilepsi.
- Identifikasi Pemicu:
Sebagian besar penderita migrain mendapatkan manfaat dengan mencatat serangan migrain mereka dan mencoba mengenali pola pemicu, seperti makanan, stres, atau perubahan tidur.
- Perubahan Gaya Hidup*
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, karena dehidrasi dapat memicu migrain dan hindari makanan yang bisa memicu migrain, seperti makanan olahan, keju tua, atau cokelat. Jangan lupa tidur yang cukup. Menciptakan rutinitas tidur yang teratur bisa membantu mengurangi frekuensi serangan. Aktivitas fisik yang konsisten juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Teknik Relaksasi
Mencoba teknik relaksasi seperti streching yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengelola stres yang merupakan pemicu umum migrain.
- Terapi Alternatif
Beberapa orang menemukan manfaat dari akupunktur, terapi fisik, atau suplemen herbal seperti magnesium atau riboflavin (Vitamin B2) untuk manajemen migrain.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis
Jika migrain tidak bisa dikelola dengan cara di atas atau jika intensitasnya semakin parah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis saraf. Mereka bisa membantu menentukan rencana perawatan yang lebih komprehensif dan mempertimbangkan terapinya. Mendapatkan dukungan dari profesional kesehatan juga bisa membantu mengurangi dampak psikologis yang ditimbulkan oleh migrain, seperti kecemasan atau depresi.