(Business Lounge Journal – General Management)
Beberapa tahun yang lalu, istilah Ganbatte menjadi tren di Indonesia dan ditiru sebagai sesuatu yang baik. Namun sesungguhnya bukan hanya Ganbatte, masih banyak lagi motto yang lain. Orang Jepang dikenal memiliki budaya kerja yang sangat kuat dan komitmen tinggi terhadap pekerjaan. Hal ini sangat menarik dan tentunya dapat diteladani dan menjadi terapan di dunia kerja masa kini.
Ingin tahu apa saja motto orang Jepang? Berikut ini adalah beberapa motto dan prinsip yang mencerminkan etos kerja mereka antara lain:
- “Ganbatte” (頑張って)
- Artinya “Berusaha sebaik mungkin” atau “Lakukan yang terbaik.” Ini mencerminkan sikap positif untuk menghadapi tantangan dengan semangat dan ketekunan.
- Contoh: Seorang karyawan yang memiliki tenggat waktu proyek yang ketat berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya meskipun menghadapi tantangan. Dia tetap berfokus dan memotivasi diri sendiri dan rekan tim untuk terus berusaha.
- “Kaizen” (改善)
- Berarti “perbaikan berkelanjutan.” Konsep ini mendorong individu dan organisasi untuk terus-menerus meningkatkan proses, produk, dan diri mereka sendiri.
- Contoh: Tim IT di kantor mengadakan sesi evaluasi rutin untuk memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak. Mereka membahas umpan balik dan mencari cara untuk mengurangi waktu pengembangan sambil meningkatkan kualitas produk.
- “Shokunin” (職人)
- Mencerminkan semangat pengrajin, di mana kualitas dan dedikasi terhadap pekerjaan sangat dihargai. Ini menunjukkan dedikasi untuk mencapai keahlian dalam apa yang dilakukan.
- Contoh: Seorang desainer grafis berkomitmen untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi. Dia mempelajari tren terbaru dan mengikuti kursus untuk meningkatkan keterampilannya, sehingga setiap desain yang dia buat mencerminkan dedikasi dan perhatian terhadap detail.
- “Nintai” (忍耐)
- Artinya “kesabaran” atau “keteguhan hati.” Ini menggarisbawahi pentingnya ketahanan dan ketekunan dalam menghadapi kesulitan.
- Contoh: Seorang manajer proyek menghadapi banyak rintangan dan keterlambatan dalam proyeknya. Dia tetap sabar dan fokus, mencari solusi sambil mendorong timnya untuk tetap termotivasi melalui tantangan tersebut.
- “Ichigo Ichie” (一期一会)
- Berarti “setiap pertemuan adalah kesempatan yang unik.” Motto ini mengingatkan pentingnya menghargai setiap momen dan kesempatan yang ada.
- Contoh: Saat menghadiri pertemuan dengan klien baru, karyawan menyadari bahwa setiap interaksi memiliki potensi untuk menciptakan hubungan jangka panjang. Mereka mempersiapkan diri dengan baik untuk pertemuan tersebut, mengedepankan perhatian dan dedikasi.
- “Mottainai” (もったいない)
- Merupakan istilah yang mengekspresikan rasa penyesalan atas sesuatu yang terbuang, dan mendorong untuk memanfaatkan sumber daya dengan bijaksana.
- Contoh: Seorang staf administrasi di kantor berusaha meminimalkan pemborosan dengan menggunakan kembali kertas, mencetak di kedua sisi, dan mengelola sumber daya dengan bijak untuk mengurangi limbah.
- “Kizuna” (絆)
- Berarti “ikatan” atau “hubungan.” Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan dukungan antar individu dalam mencapai tujuan bersama.
- Contoh: Dalam tim proyek, anggota saling mendukung dan berbagi informasi secara terbuka. Mereka mengadakan kegiatan team-building untuk memperkuat hubungan dan kolaborasi, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Setiap motto mencerminkan nilai-nilai penting yang dapat diimplementasikan dalam lingkungan kerja untuk membangun budaya kerja yang positif, kolaboratif, dan produktif. Motto-motto ini mencerminkan nilai-nilai kerja keras, etika, dan kebudayaan Jepang yang sangat mendukung pencapaian kesuksesan. Prinsip-prinsip tersebut tidak hanya berlaku dalam konteks kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.