(Businesslounge Journal-Finance & Tax)
Cara menghitung biaya operasional
Untuk menghitung biaya operasional dengan akurat, buatlah daftar semua pengeluaran yang berhubungan dengan menjalankan bisnis Anda, bukan produksi produk atau layanan tertentu. Rumus yang Anda gunakan mungkin terlihat seperti ini:
Biaya operasional = (biaya perlengkapan kantor) + (biaya perlengkapan akuntansi) + (asuransi) + (biaya hukum) + (biaya lisensi) + (biaya pemasaran) + (gaji) + (pemeliharaan dan perbaikan) + (biaya perjalanan) + (pajak) + (sewa dan utilitas)
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menghitung biaya operasional:
1. Buatlah daftar kategori berbeda tempat bisnis Anda menghabiskan uang yang tidak langsung terkait dengan produksi produk atau layanan.
2. Identifikasi berapa banyak yang Anda habiskan di setiap kategori ini.
3. Tambahkan semua biaya untuk menentukan total biaya operasional Anda.
Contoh menghitung biaya operasional:
Berikut contoh bagaimana seorang pebisnis menghitung biaya operasional:
Denise adalah seorang desainer grafis lepas yang ingin menghitung biaya operasional tahunannya untuk mengetahui berapa biaya overheadnya. Dia menggunakan spreadsheet untuk membuat daftar berapa banyak yang dia habiskan dalam kategori berikut:
– Perlengkapan kantor: $200
– Perlengkapan akuntansi: $180
– Biaya lisensi perangkat lunak: $650
– Biaya pemasaran: $600
– Perbaikan komputer: $200
– Pajak: $5.000
– Keanggotaan coworking: $500
Denise menjumlahkan berapa banyak yang dia habiskan di setiap kategori ini dan menentukan bahwa dia menghabiskan $7.330 untuk biaya operasional tahun lalu.
Biaya penjualan vs. biaya operasional
Meskipun biaya penjualan dan biaya operasional keduanya merupakan metrik penting untuk menilai apakah bisnis Anda menguntungkan, ada beberapa perbedaan utama dalam apa yang mereka ukur. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara biaya penjualan dan biaya operasional:
– Biaya penjualan mengukur pengeluaran yang berkontribusi pada produksi suatu produk atau layanan, sedangkan biaya operasional mengukur berapa banyak perusahaan mengeluarkan biaya untuk overhead.
– Biaya penjualan berdampak langsung pada suatu layanan atau produk, sedangkan biaya operasional mendukung keseluruhan bisnis.
– Biaya penjualan sering menganalisis pengeluaran yang lebih spesifik dan mudah diukur, sementara biaya operasional menganalisis biaya umum yang mungkin lebih sulit diidentifikasi.
Kapan harus menggunakan biaya penjualan vs. biaya operasional
Memahami kapan harus menghitung biaya penjualan dan biaya operasional untuk perusahaan tempat Anda bekerja dapat membantu Anda membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan mengembangkan anggaran yang akurat. Berikut beberapa contoh kapan sebaiknya menggunakan masing-masing perhitungan:
Kapan menghitung biaya penjualan
Jika Anda ingin menentukan seberapa menguntungkan suatu produk atau layanan spesifik yang ditawarkan perusahaan Anda, nilailah biaya penjualannya. Beberapa contoh situasi di mana bisnis mungkin ingin menghitung biaya penjualan termasuk:
– Perusahaan ritel yang ingin melacak berapa biaya untuk menjual barang dagangan mereka.
– Penyedia layanan yang ingin menentukan berapa biaya yang mereka keluarkan untuk menyediakan layanan tertentu.
– Produsen yang ingin mengidentifikasi biaya bahan baku dan produksi untuk menentukan cara menetapkan harga produk mereka.
Kapan menghitung biaya operasional
Jika Anda ingin menentukan berapa banyak yang dikeluarkan perusahaan Anda untuk overhead atau menetapkan anggaran untuk departemen tertentu, analisislah biaya operasional Anda. Sebuah bisnis mungkin ingin menghitung berapa biaya operasional mereka jika mereka:
– Menentukan berapa anggaran perekrutan mereka.
– Menilai berapa banyak yang mereka mampu untuk membayar seorang karyawan.
– Menganalisis paket manfaat yang berbeda untuk tim mereka.
– Menetapkan anggaran untuk perlengkapan kantor.
– Merencanakan kampanye pemasaran.
– Memperbarui neraca bulanan mereka.