“Mager” itu Berbahaya

(Business Lounge Journal – Medicine)

Semakin maju zaman, semakin banyak pula orang yang malas bergerak. Dengan adanya teknologi yang semakin maju, semua seolah dalam genggaman. Tidak perlu bergerak bisa belanja, tidak perlu bergerak bisa berkomunikasi, bisa bekerja dan mendapatkan uang, bisa mendapatkan hiburan dari diam menonton dan sebagainya.

Sesungguhnya, bergerak lebih baik bagi kesehatan daripada diam karena aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tubuh manusia perlu bergerak lebih banyak daripada diam karena berbagai alasan, antara lain untuk memperkuat otot, meningkatkan sirkulasi darah, menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan metabolisme, serta menjaga kesehatan jantung dan tulang.

Manusia didesain sebagai mahluk yang bergerak dengan memiliki alat gerak. Manusia bisa bergerak karena memiliki sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot, tulang, dan persendian. Jadi desain manusia bukanlah “mager” dan diam saja. Jika seseorang jarang menggunakan alat geraknya, maka kemungkinan akan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti kelemahan otot, penurunan fleksibilitas, meningkatkan risiko cedera, serta berisiko mengalami obesitas dan penyakit terkait.

Berikut ini adalah 10 penyakit terbanyak akibat kurang bergerak:
1. Obesitas – penumpukan lemak berlebihan di tubuh.
2. Penyakit jantung – kerusakan pada jantung akibat kurangnya aktivitas fisik.
3. Diabetes tipe 2 – peningkatan kadar gula dalam darah.
4. Osteoporosis – kerapuhan tulang karena kurangnya aktivitas fisik.
5. Stroke – gangguan aliran darah ke otak.
6. Depresi – gangguan mental yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia otak.
7. Hipertensi – peningkatan tekanan darah.
8. Kanker – risiko terkena beberapa jenis kanker seperti kanker payudara dan kolorektal.
9. Kolesterol tinggi – penumpukan lemak di pembuluh darah.
10. Masalah postur tubuh – ketidakseimbangan otot dan tulang akibat kurang bergerak.

Seberapa banyak manusia perlu bergerak dalam sehari? Sebenarnya bergantung pada gaya hidup dan kebutuhan individu. Namun, secara umum, disarankan untuk bergerak minimal 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh. Bedakanlah bergerak dengan berolahraga. Bergerak adalah aktivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh secara umum, sementara olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana dan berkala untuk meningkatkan kondisi fisik.

Manusia perlu berolahraga minimal 150 menit setiap minggu atau sekitar 30 menit, 5 kali dalam seminggu. Olahraga yang bagus untuk berbagai tingkatan usia pasti berbeda.
– Untuk usia 20-30 tahun dapat mencakup olahraga kardio seperti lari, bersepeda, atau berenang untuk meningkatkan daya tahan dan membakar kalori.
– Untuk usia 30-40 tahun, disarankan untuk mempertahankan rutinitas olahraga sebelumnya dan mungkin menambahkan latihan kekuatan untuk menjaga massa otot.
– Untuk usia 40-50 tahun, penting untuk fokus pada latihan kekuatan untuk mengurangi risiko osteoporosis dan masalah tulang lainnya.
– Di atas usia 50 tahun, olahraga yang lebih ringan seperti jalan kaki, yoga, atau pilates dapat membantu menjaga keseimbangan, fleksibilitas, dan kekuatan otot.

Jenis olahraga low impact memprioritaskan gerakan dengan intensitas rendah hingga sedang, sementara olahraga high impact melibatkan gerakan dengan intensitas tinggi dan lebih menantang. Keduanya memiliki manfaat bagi tubuh, namun tergantung pada kondisi fisik dan preferensi individu.

Bergerak setiap hari wajib hukumnya dan berolahraga dengan rutin sangat disarankan untuk kesehatan tubuh Anda. Ayo bergerak..!!