(Business Lounge Journal – News and Insight)
Bagaimana sebuah iPhone bisa bertahan saat terjatuh dari ketinggian 16.000 kaki atau hampir 5 km dari pesawat?
Sejak penutup pintu lepas landas dari penerbangan Alaska Airlines di udara pada bulan Januari, dunia telah menunggu jawaban atas pertanyaan besar: Bagaimana iPhone itu bisa bertahan?
Ya, ketika badan pesawat Boeing 737 MAX 9 robek, sebuah smartphone terbang keluar dan jatuh ke ketinggian 16.000 kaki. IPhone 14 Pro Max ditemukan sama sekali tidak terluka.
Namun layar smartphone berubah menjadi seperti sarang laba-laba ketika kita secara tidak sengaja menyenggolnya dari meja. Apakah karena ada pelindung yang menutupi IPhone 14 Pro Max di udara? Apakah karena iPhone 14 Pro Max lebih baru dan lebih tahan lama? Apakah IPhone 14 Pro Max diselamatkan dan diperbaiki oleh keluarga beruang ketika jatuh di hutan?
Setiap tahun, Apple, Samsung, dan pembuat smartphone lainnya selalu meningkatkan daya tahan smartphone mereka—Ceramic Shield! Gorilla Armor!
Hal pertama yang kita lakukan dengan ponsel baru yang mengkilap adalah memasukkannya ke dalam casing. Apakah kita masih perlu melakukannya? Mungkin semua smartphone harus dibiarkan tanpa casing? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya: Jadikan smartphone menjadi rainphone.
Sekarang ini ada bisnis Phone-Droppin’ Drone (merek dagang masih dalam proses) dan mulai menjatuhkan perangkat iPhone 14 dan Samsung Galaxy S23 dari ketinggian 3, 30, dan 300 kaki ke rumput dan aspal.
Sebuah pengujian dilakukan dan hasilnya luar biasa oleh team Phone-Droppin’ Drone.
Smartphone: Model iPhone 14 dan Galaxy S23 dari perusahaan perangkat rekondisi Back in the Box mengonfirmasi bahwa perangkat keras aslinya masih utuh. Tidak ada layar atau baterai yang diganti. Meskipun bukan model terbaru, ponsel ini menggunakan kaca Corning terbaik dan mewakili klaim ketahanan terbaru yang dibuat oleh Apple dan Samsung.
Ketinggian 300 kaki memerlukan zona pendaratan yang terbuat dari rumput dan aspal—dan tidak ada orang yang lewat! Untungnya, Sussex County Fairgrounds yang indah di New Jersey sesuai dengan kebutuhan itu. Drone dengan alat untuk merilis ponsel dengan menekan sebuah tombol pada pengontrol drone.
Pengujian iPhone dan Galaxy dalam keadaan tanpa pelindung bertahan dari ketinggian 3 kaki dan 30 kaki. Hingga dijatuhkan setinggi 300 kaki itulah yang sangat menakjubkan. Dari ketinggian, telepon tampak seperti burung kecil yang menukik turun dari langit. Meskipun ada benturan keras ketika menghantam tanah, perangkat tersebut tidak mengalami kerusakan nyata—hanya noda rumput dan kotoran yang menempel di charging ports.
Hukum Fisika
Sekarang, mungkin Anda berkata, “Bisakah dicoba lebih tinggi?!” Namun hal itu tidak perlu dilakukan. “Tidak berbeda jika ponsel dijatuhkan dari ketinggian 300 kaki atau dari luar angkasa,” kata Mark Rober, mantan insinyur mesin NASA yang menjadi YouTuber. “Hasilnya akan sama karena sesuatu yang disebut terminal velocity.” Terminal velocity adalah kecepatan tumbukan suatu benda ketika gaya gravitasi sama dengan gaya hambatan udara.
Rhett Allain, seorang profesor fisika di Southeastern Louisiana University, menjelaskan bahwa, karena massa, ukuran, dan bentuk smartphone, kecepatannya akan meningkat hingga mencapai kecepatan sekitar 60 mil per jam.
Pada saat itu, hambatan udara mencegahnya melaju lebih cepat. Dia mengatakan bahwa ketinggian 300 kaki di udara merupakan ketinggian yang cukup bagi semua perangkat ini, dengan atau tanpa casing, untuk mencapai kecepatan terminalnya.
Ada konsep fisika lain yang perlu diperhatikan: perlambatan, yang biasa disebut “menabrak sesuatu”. Rober dan Allain menjelaskan bahwa rumput menjadi bantalan bagi benda yang jatuh, sehingga memungkinkan perlambatan lebih lambat.
Permukaan yang lebih keras seperti aspal—atau ubin kamar mandi—menyebabkan perlambatan yang jauh lebih mendadak. Jadi ketika diulangi semua tes tersebut di aspal hasilnya adalah:
Ketinggian 3 kaki: iPhone telanjang dan Galaxy S23 masing-masing selamat dari dua kali jatuh di aspal, hanya mengalami goresan dan penyok kecil.
Ketinggian 30 kaki: iPhone dalam keadaan tanpa pelindung menghantam aspal dengan keras, memecahkan kaca di bagian belakang. Segala sesuatu yang lain baik-baik saja. Smartphone model iPhone 14 dan Galaxy S23 baru, keduanya selamat, sekalipun mengalami beberapa kerusakan tetapi masih dapat digunakan.
Ketinggian 300 kaki: Seluruh kaca belakang iPhone retak, termasuk seluruh kaca di sekitar kamera. Tapi iPhone itu sendiri masih berfungsi! Dan harus bisa diperbaiki. Galaxy S23 mendarat dengan keras di pojok kanan bawah hingga casing karetnya robek. Layarnya tidak retak, tetapi seluruh ponsel bengkok dan tidak menyala lagi.
Sean Bates, yang menemukan iPhone yang tertutup casing Alaska Airlines saat berjalan-jalan di Portland, Oregon, dia menemukannya di bawah semak di bahu jalan yang tertutup rumput. Jika jaraknya hanya beberapa meter, maka bisa saja terjadi kecelakaan di jalan raya. Pemilik ponsel yang jatuh itu, Cuong Tran, mengatakan dia masih menggunakannya.
Kesimpulannya
Pakar fisika mengatakan bahwa casing yang bagus tidak hanya memberikan bantalan saat ponsel terjatuh dengan kecepatan yang melambat, tetapi juga melindungi area kontak yang lebih rentan. “Jika membenturkan ponsel ke bagian sudut ponsel, area kontaknya akan sangat kecil dan kemungkinan besar akan pecah,” kata Allain. “Jika memukulnya pada permukaan datar, area kontaknya akan lebih besar.”
Doug Kempel, wakil presiden teknik di OtterBox, memberi tahu bahwa tim merancang casing Defender dengan berbagai potongan plastik dan karet untuk meredam guncangan sebelum mengenai ponsel. Jadi ya, casing bisa berguna untuk layar kaca dan bagian belakangnya.
Photo by Saketh