(Business Lounge Joournal – Art)
Sebuah pameran tunggal Adam de Boer sedang berlangsung di Gajah Gallery, Jakarta. Pameran yang merupakan pameran tunggal pertama seniman Indo-Amerika ini berjudul Littoral Images: Metaphors and Footnotes from the Shore. Ini merupakan pameran yang menggambarkan sebuah kulminasi penelitian yang dilakukan Adam secara independen mengenai latar belakangnya sebagai seniman Indo-Amerika serta teknik batik colet.
Penelitian ini menghasilkan karya seni yang menunjukkan sebuah keseimbangan antara penelitian kepustakaan dan praktek lapangan tentang sejarah antar wilayah, yaitu antara Indonesia, Amerika, dan Eropa yang rumit dan berlapis.
Dalam pameran ini, Adam memberikan tantangan untuk dirinya sendiri yaitu untuk menyajikan percakapan sulit mengenai eksistensi serta identitas global dengan menggunakan laut sebagai mnemonik wacana.
Kata “Littoral” yang diartikan sebagai perbatasan yang tak terdefinisikan antara daratan dan laut menggambarkan sifat karya Adam saat ini yang menyajikan kumpulan gambar pesisir yang berbeda dalam skala, palet warna, dan narasi. Meski judulnya identik dengan kata “literal”, karya-karya dalam Littoral Images pun perlu dibaca secara non-literal atau kontekstual. Sehingga pemandangan yang tampak berlainan pun dapat digabungkan menjadi sebuah kisah kohesif yang terjalin melalui keterkaitannya dengan laut.
Membaca secara non-literal karya seni Adam adalah sesuai dengan latar belakang budaya Adam. Sebagai individu diaspora, pengetahuan Adam tentang kampung halaman serta sejarahnya kerap kali berasal dari penelitian pustaka bukan dari observasi langsung. Dalam pameran ini dipajang lukisan-lukisan yang secara rutin saling merujuk satu sama lain.
Beberapa lukisan dalam pameran ini memberikan konteks pada lukisan lainnya, sementara beberapa karya malah bertentangan satu sama lain dalam antitesis konseptual. Tak hanya itu, Adam juga mendedikasikan dan mereferensikan seniman-penjelajah lain dalam karyanya seperti – Annah the Javanese (After Gauguin), Studio Window at Teluk Gerupuk (After Spilliaert), Littoral Images, for A.B. (After Elms), lukisan yang menjadi sebuah penghargaan bagi orang-orang yang dikenalnya secara pribadi baik seniman seangkatannya maupun seniman pendahulunya. Hal ini lebih dari sekadar dialog internal dalam pameran.
Tidak hanya sekadar seni visual, Adam juga memberikan referensi karya sastra seperti trilogi tahun 1964 karya Anthony Burgess, The Long Day Wanes, novel Tropic of Orange karya Karen Tei Yamashita yang terbit tahun 1997, dan artefak budaya seperti peta proyeksi kordiform dan peta Fool’s Cap Map.
Sifat zona “Littoral” yang tidak terdefinisikan juga dapat dimaknai sebagai metafora dari identitas kultural Adam yang berada di antara sebagai Indo-Belanda-Amerika; sisi yang telah dieksplorasi Adam dalam satu dekade terakhir ini dengan menginkorporasikan kerajinan tradisional Jawa sebagai media seninya. Karya-karya dalam seri dalam pameran ini dibuat dengan teknik batik colet yang menanamkan kualitas ilustratif dan logika puzzle ke dalam karya seni. Dalam aspek ini, kata “Littoral” kemudian juga mencakup ketegangan antara estetika budaya yang melekat pada teknik melukis batik dan subjek urban dalam lukisannya.
Hal yang terakhir yang dinilai sama pentingnya dengan penelitian budaya mendalam dan keahlian teknis yang dimiliki Adam, yaitu kecintaannya pada olahraga selancar dan kedekatannya dengan laut yang telah memberinya kepekaan yang tajam untuk menggambarkan badan air dengan sangat baik secara naturalistik maupun metaforis. Hal ini pun membuat Littoral Images sebuah pameran unik yang tepat untuk pameran tunggal pertama Adam di Jakarta.