(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)
Jika Anda sedang merencanakan untuk berbisnis kuliner maka ada 2 pembahasan sebelumnya yang dapat menjadi referensi bagi Anda. (Baca: Langkah 1: Bagaimana Menentukan Target Market, Langkah II: Menentukan Konsep Restoran). Sekarang mari kita membahas niche atau segmen pasar apa yang akan Anda sasar?
Sebelum Anda dapat memulai perencanaan bisnis yang serius, Anda harus terlebih dahulu memutuskan segmen spesifik dari industri jasa makanan yang ingin Anda masuki. Meskipun ada banyak kesamaan di antara berbagai jenis bisnis jasa makanan, namun ada juga banyak perbedaan. Bisa dikatakan bahwa kepribadian dan preferensi Anda sendiri akan menentukan apakah Anda akan lebih cocok untuk memilih membuka toko roti komersial, gerobak kopi, restoran mewah, atau jenis lainnya. Kemudian, setelah Anda memutuskan bisnis apa yang paling cocok untuk Anda, Anda harus mengetahui ceruk yang akan Anda tempati di pasar.
Sekarang cobalah untuk mengidentifikasi orang seperti apakah Anda? Misalnya, apakah Anda bangun pagi, atau Anda lebih suka begadang dan tidur larut malam? Jika Anda suka – atau setidaknya tidak keberatan – bangun sebelum matahari terbit, maka ceruk pasar Anda mungkin adalah toko roti atau penyedia sarapan dan makan siang. Tetapi jika Anda suka begadang, maka akan lebih cocok dengan bisnis jenis restoran bar-and-grill, tempat makan mewah, dan bahkan restoran pizza.
Lalu coba pikirkan juga, apakah Anda suka berurusan dengan orang banyak, atau Anda lebih bahagia di dapur? Jika Anda adalah orang yang suka bergaul, pilihlah bisnis layanan makanan yang memberi Anda banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan pelanggan Anda. Jika Anda tidak terlalu suka berteman, Anda mungkin akan lebih condong ke jenis bisnis komersial, mungkin toko roti atau bahkan layanan katering, di mana Anda dapat menangani lebih banyak masalah operasional daripada bertemu dengan banyak orang.
Beberapa jenis pertanyaan lain yang dapat ditanyakan pada diri Anda sendiri misalnya apakah Anda memiliki kecenderungan untuk jenis masakan tertentu? Apakah Anda menikmati rutinitas yang dapat diprediksi, atau apakah Anda lebih suka sesuatu yang berbeda setiap hari? Apakah Anda bersedia menghadapi tanggung jawab dan kewajiban tambahan bila Anda menyajikan minuman beralkohol?
Cobalah mulai menentukan jenis bisnis kuliner yang akan Anda bangun.
Mencoba bekerja di bisnis yang serupa
Terlepas dari jenis bisnis jasa makanan yang ingin Anda mulai, cara terbaik untuk mempelajari seluk beluk dunia kuliner adalah jika Anda dapat bekerja pada bisnis serupa untuk sementara waktu sebelum Anda memulai bisnis Anda sendiri. Jika Anda dapat melakukan hal ini, maka Anda akan memiliki wawasan yang signifikan tentang realitas dan logistik bisnis.
Misalnya, Anda akan mengetahui bahwa bersikap ramah kepada pelanggan serta memainkan peran sebagai tuan rumah yang elegan hanyalah bagian kecil dari banyak tugas yang dimiliki oleh pemilik restoran. Pelaku usaha jasa makanan akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengembangkan menu; memesan inventaris dan persediaan; mengelola personel; membuat dan menerapkan kampanye pemasaran; memastikan operasional mereka sesuai dengan berbagai peraturan pemerintah; melengkapi berbagai macam dokumen; dan melakukan tugas-tugas administrasi lainnya. Tentu saja ada peluang mendapatkan keuntungan secara finansial tetapi memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnis jasa makanan juga merupakan kerja keras.
Adalah sangat berharga jika seorang calon pemilik restoran memiliki kesempatan untuk bekerja di restoran orang lain terlebih dahulu, ini merupakan persiapan yang paling baik. Namun tentu saja Anda juga perlu untuk membaca berbagai artikel, buku, sharing pengalaman atau mengikuti kursus, tetapi Anda juga harus merencanakan untuk bekerja di restoran setidaknya selama beberapa waktu dengan melakukan sebanyak mungkin pekerjaan yang berbeda. Namun jika itu tidak memungkinkan, maka sedapat mungkin lakukankah riset yang cukup pada beberapa restoran sejenis. Anda dapat mengunjunginya berulang kali dan melakukan pengamatan.dengan demikian Anda dapat menemukan jenis operasional seperti apa yang menjadi pilihan Anda terlebih lagi Anda akan tahu apakah membuka bisnis kuliner adalah hal yang tepat bagi Anda atau bukan.
Sebagai contoh: Scott Redler pendiri Freddy’s Frozen Custard & Steakburgers menceritakan ketika ia mulai bekerja di sebuah restoran, maka ia segera menyadari bahwa itu sesuai dengan keinginan hatinya. Redler telah bekerja di berbagai restoran selama 11 tahun, ia membuka tempat makanan cepat saji Cina pada usia 26. Namun usaha itu gagal dalam waktu delapan bulan, kemudian Redler bekerja di sebuah perusahaan restoran besar, di mana ia dipromosikan menjadi Senior Vice President dan harus mengawasi 15 cabang. Namun ia tetap mendambakan usahanya sendiri, sehingga ia mengembangkan konsep Timberline Steakhouse & Grill di Kansas (yang ia jual pada 2011). Dia menyadari bahwa segmen cepat dan kasual mendapatkan momentum, jadi dia menciptakan Freddy’s Frozen Custard, yang menawarkan hot dog, hamburger, dan custard beku. Freddy’s Frozen Custard sekarang menjadi operasi waralaba dengan 60 toko di sembilan negara bagian.
Jadi cobalah untuk melakukan assement terhadap diri Anda dan mulailah bersiap untuk menarik pelajaran dari usaha-usaha kuliner yang sesuai dengan preferensi Anda.