(Business Lounge Journal – Human Resources) Sifat setiap karyawan akan menentukan hubungan interaksi di lingkungan pekerjaan. Kejujuran merupakan salah satu sifat yang secara universal diakui sebagai sikap baik yang diharapkan dari setiap manusia. Sebuah peribahasa mengatakan bahwa “Kejujuran adalah batu permata untuk pondasi watak yang baik”, dengan kata lain peribahasa ini mengaitkannya dengan sebuah bangunan. Diperlukan suatu pondasi yang kuat dan kokoh untuk menopang suatu bangunan untuk tetap dapat berdiri dan dapat tahan terhadap faktor eksternal. Pondasi tersebut harus memiliki ketahanan untuk menopang dan menahan beban yang dibangun diatasnya. Nah, demikian juga dengan suatu kepribadian seseorang. Kejujuran seumpama sifat dasar yang harus dimiliki dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan dasar sifat kejujuran maka seorang manusia dapat membangun karakter-karakter positif lainnya.
Lalu bagaimana prakteknya sehari-hari? Karena sikap jujur berkaitan dengan hubungan antar manusia maka sebuah kejujuran akan berkaitan dengan informasi yang diperoleh dan bagaimana dapat mengelolanya dengan selalu mengedepankan prinsip integritas. Dengan demikian bersikap jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokkan antara informasi dengan realita. Bagi setiap orang, sikap jujur juga dapat dinilai dari bagaimana ucapan selalu sejalan dengan perbuatan. Anda tidak perlu memaksa orang lain untuk menyatakan bahwa Anda adalah orang yang jujur, tulus, dan dapat dipercaya. Pengakuan tersebut tidak perlu dicari, melainkan akan datang dengan sendirinya apabila kita secara konsisten selau menunjukkan sikap-sikap tersebut dalam segala situasi dan kondisi.
Jadi bagaimana menurut Anda? Pentingkah selalu bersikap jujur dan konsisten antara perkataan dan perbuatan. Ya, inilah nilai yang perlu Anda tumbuhkan. Untuk menumbuhkan sikap jujur dan dapat dipercaya, Anda harus mempertahankan konsistensi perkataan dan tindakan atau selalu mengedepankan nilai integritas. Perhatikanlah jika Anda tidak melakukan apa yang Anda katakan, maka Anda menjadi orang yang kurang dapat dipercaya. Orang lain akan melihat ketidak konsistenan yang Anda lakukan sehingga akan menciderai kepercayaan terhadap Anda. Sangat penting bagi Anda untuk selalu menjaga konsistensi dalam berkata dan bertindak. Kredibilitas dan integritas seseorang hanya dapat dibangun dengan selalu bersikap jujur. Untuk hal ini dapat dikatakan berlaku pepatah “karena nila setitik rusak susu sebelanga. Kredibilitas yang sudah Anda bangun bertahun tahun bisa dikatakan tidak ada artinya oleh suatu tindakan Anda yang tidak jujur. Kredibilitas Anda selalu dipertahankan dari sikap integriatas yang perlu untuk Anda selalu jaga. Jadi sekali seseorang bersikap tidak jujur maka kredibilitasnya dapat hancur.
Sikap Jujur bagi Seorang Pemimpin
Seorang pemimpin baik yang diangkat maupun dari hasil suatu proses pemilihan akan menjadi sebuah figure yang dipandang akan memberikan contoh. Bagaiman jika seorang pemimpin berbuat cela, tentu saja hal ini memicu suatu kekecewaan dan akan menuai image yang buruk untuk waktu selanjutnya.
Sehingga bagi seorang pemimpin, aspek kejujuran ini menjadi lebih penting lagi. Namun bukan pemimpin namanya kalau tidak memiliki kuasa. Jadi dengan kuasa yang dimiliki soerang pemimpin perlu diarahkan untuk dapat melakukan tindakan yang dapat memberi dampak yang positif. Jadi seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang yang dipimpinnya secara persuasive. Kemampuan kepemimpinan yang baik perlu dimiliki seseorang untuk menjadi pemimpin yang efektif. Dengan kemampuan ini, maka apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin akan mudah dan dapat langsung diikuti dan dilaksanakan oleh para pengikutnya. Hal ini tentu akan membuat roda suatu organisasi berjalan dengan lancar karena para pengikut percaya pada para pemimpinnya. Juga penting diketahui bahwa seorang pemimpin yang jujur dan berintegritas akan mampu memberikan pengaruh positif kepada lingkungannya untuk juga bersikap jujur dan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas.
Satu hal lainnya yang perlu diperhatikan bagi seorang pemimpin adalah hal ketulusan. Tulus, simpatik, dan berempati, hal-hal inilah yang perlu Anda milki dalam mendukung nilai kejujuran dan integritas. Artinya, seorang pemimpin yang mengerjakan dengan hati tentu berbeda dengan seorang pemimpin yang hanya berpatokan pada peraturan-peraturan tertulis. Siapa yang dapat menilainya? Tentu paling utama adalah bagi yang dipimpin tapi bagi yang memimpin, dapat juga merasakan dan menilai kejujuran yang lahir dari hati. Dengan bersikap jujur dan tulus secara konsisten dan terus menerus maka dengan berjalannya waktu kita akan menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lain.
Jadi, mari kita bangun sifat jujur dan tingkatkan kredibilitas agar menjadi pribadi yang dapat dipercaya.
P. Adhi/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image : cheapsally