(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Dunia marketing bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan dalam dunia marketing merupakan suatu keharusan dikarenakan dalam setiap bisnis, marketing sebagai ujung tombak dan harus terus-menerus berubah menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Walaupun mengalami perubahan, merketing tidak bisa melepaskan diri dari tiga komponen yang selalu menyertai; konsumen, kompetitor dan perusahaan.
Perkembangan globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan baru dalam profesi Marketing masa kini. Marketing dituntut untuk dapat melihat kesempatan atau peka terhadap peluang yang ada untuk menciptakan kreatifitas dan terobosan baru demi mengikuti perkembangan yang ada.
Marketing akan terus berhubungan dengan konsumen dan untuk menjalin hubungan itu diperlukan informasi, bahkan dunia pemasaran tidak akan dapat hidup bila tanpa ada informasi, apapun bentuk informasi tersebut. Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran, sebab itu perlu sekali Anda menggali informasi-informasi yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan kompetitor Anda dan berkaitan dengan pengembangan bisnis atau bidang pekerjaan yang sedang Anda jalani.
Biasanya, tantangan yang akan Anda hadapi dalam dunia marketing seiring dengan perkembangan zaman adalah sebagai berikut :
1. Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan dalam pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan demikian tidak berlebihan bila Marketing dituntut untuk menjadi Visionary Marketer yang strategis dan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate intelligence secara nyata. Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi paham kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai innovator dan risk taker. Marketing harus mempunyai keberanian untuk mendobrak kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran sehingga Anda tahu tujuan utama yang harus dikejar dan dicapai.
2. Tantangan Power Marketing
Landasan utama power marketing adalah memberikan service atau layanan yang terbaik bagi pelanggan yang terangkum dalam konsep Customer Care atau Customer Service. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci, yaitu moving, caring dan inovating. Perubahan (moving) merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving harus disertai kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi ( inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.
Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.
3. Tantangan Biaya Marketing
Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable marketing. Jadi, sekalipun biaya meningkat asil yang diperoleh sangat maksimal, bahkan bisa melebihi ekspektasi.
4. Tantangan Merek
Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting lantaran banyaknya kompetitif merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek (brand minded culture). Namun, harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke hati para konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.
5. Tantangan pada Etika Pemasaran
Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik atau etika pemasaran yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Etika utama yang harus diperhatikan oleh Marketing adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, etika dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, etika dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.
(Friska Carolina/AA/TML)