(Business Lounge Journal – Art) Galeri Nasional kali ini memang benar-benar telah disulap menjadi “Rest Area”. Ketika gelaran berbagai seni rupa ini akan segera berakhir pada tiga hari mendatang, saya baru memutuskan untuk menyempatkan diri untuk mampir ke Pameran Seni Rupa Nusantara 2017 ini dan saya benar-benar dapat sejenak beristirahat di sini.
Karya seni yang dipamerkan pada “REST AREA – Perupa Membaca Indonesia” ini, telah melalui serangkaian seleksi yang sangat ketat hingga terpilihlah 100 karya seni dari 1000 karya yang diseleksi sebagai hasil karya 100 seniman yang terpilih dari 792 perupa yang mengikuti seleksi. Seratus seniman yang terpilih tersebut berasal dari 26 provinsi di Indonesia. Menempati gedung A hingga D, acara dua tahunan yang kesembilan ini diwarnai dengan berbagai hasil karya yang menunjukkan keragaman Indonesia. Anda tidak hanya akan menemukan keindahan Alam dari berbagai pulau di Indonesia, tetapi Anda juga akan menemukan berbagai bentuk rumah adat, berbagai jenis ukiran, berbagai kesenian, bahkan jenis-jenis kain khas dari berbagai daerah. Saya acungkan dua jempol untuk para perupa Indonesia, telah menambah rasa cinta sekaligus bangga saya kepada bumi pertiwi.
Tiang Tak Berpasak
Imajinasi Anda seolah akan terbawa pada keragaman suku di Indonesia yang bahu membahu membangun sebuah tatanan kemasyarakatan yang digambarkan oleh tiang-tiang tak berpasak yang dibawa oleh orang-orang bersalutkan identitas daerah mereka yang juga adalah identitas nusantara.
Bhinneka Tunggal Ika
Rumah-rumah panggung yang dibangun di atas bunga-bunga karang merepresentasikan Indonesia yang adalah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya meliputi lautan yang kaya, namun demikian tetap satu INDONESIA. Awan-awan putih yang bergantung di atasnya dengan bertuliskan “Love”, “Peace”, “Respect”, dan “Tolerance” menggambarkan inilah Indonesia yang sesungguhnya.
Seorang wanita dengan atribut pakaian adat Lampung dengan bayangan burung Garuda di belakangnya juga menyiratkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Begitu juga dengan beberapa pemimpin umat beragama yang berada dalam satu frame. Uniknya, semua digambarkan oleh rangkaian tali yang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Karya Terbaik
Melewati berbagai seleksi yang cukup ketat membuat pameran ini pun benar-benar mempertontonkan karya terbaik dari tiap-tiap perupa terbaik di 26 Provinsi yang mengikuti pameran ini. Saya mengakui bahwa setiap hasil karya memiliki keunikan tersendiri namun tetap mempunyai kesamaan yang membuat Anda semakin mencintai NKRI.
Kekayaan budaya Indonesia akan membangkitkan gairah persatuan yang tidak akan memandang bahwa yang satu akan lebih baik dari yang lain atau yang lain tidaklah istimewa, melainkan kita semua satu dan sama. Sudah sepatutnya karya seni, memainkan peranan yang penting untuk menciptakan keseimbangan di tengah gejolak sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang ada saat ini.
Perupa Membaca Indonesia
Bagaimana para perupa Indonesia berupaya menyaikan apa yang telah mereka pahami tentang Indonesia dari sejak masa lampau hingga keadaannya dewasa ini. Salah satunya lukisan “Not for Sale” yakni bagaimana gambaran keindahan pemandangan sawah Indonesia yang telah bertabur dengan merek-merek asing yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
Business Lounge Journal/VMN/BLJ