Beberapa waktu yang lalu, saya diundang ke sebuah event food tasting yang berlokasi di kawasan Tebet Raya. Ternyata ini adalah acara food tasting untuk menu makanan dari WakuWaku Pop Up Café yang akan dibuka di Kaffein, Gandaria City.Karena WakuWaku merupakan sponsor dari Pop Up Café tersebut, maka menunya juga terdiri dari aneka masakan khas Jepang. Namun, tidak seperti restoran-restoran Jepang lainnya yang ada di Jakarta, kali ini tim dari WakuWaku Japan Café ingin menyajikan sesuatu yang berbeda agar masyarakat Indonesia dapat mengenal lebih dari Sashimi, Sushi, dan Ramen yang memang banyak bermunculan di Jakarta. Yang menjadi menu utama mereka yaitu Chazuke. Chazuke adalah masakan tradisional masyarakat Jepang sejak dahulu. Yang membuatnya unik, hidangan ini terdiri dari nasi dengan topping pilihan. Sebelum dimakan, nasi disiramkan dengan kuah bening panas yang terbuat dari ocha (teh) yang dicampur dengan sedikit dashi (kaldu ikan).
Tai Chazuke
Chazuke ini menggunakan lembaran ikan kakap segar (pada malam itu, mereka menyediakan kakap lokal dan kakap impor sebagai perbandingan rasa) yang direndam dalam goma shoyu sebagai toppingnya. Saat ocha dashi dituang ke dalam mangkok, maka ikan kakap akan matang secara perlahan-lahan. Rasanya lezat sekali, terlebih lagi kakap impor yang teksturnya sangatlah lembut. Seporsi menu ini dilengkapi juga dengan irisan daun mitsuba, wasabi, serta nori yang menambah citarasa. My favorite!
Sake Chazuke
Untuk Sake Chazuke, toppingnya memakai cacahan daging salmon yang telah dipanggang sebelumnya. Toppingnya cukup generous. Rasa gurih salmon terasa sesaat setelah menghirup kuah dari chazuke yang gurih.
Tempura Chazuke
Tempura Chazuke juga menjadi hidangan favorit para peserta food tasting pada malam itu, karena tempuranya memiliki tekstur yang bagus, renyah, juicy serta tidak berminyak. Seporsi tempura chazuke berisi tempura ebi, oba leaf, shitake dan juga toika (cumi).
Chirashi Sushi
Another winner at that night! Chirashi sushi berisi nasi dengan berbagai topping diantaranya nori, maguro, unagi, tobiko, ebi, endomame, kinshi (telur dadar yang diiris tipis), serta lotus root. Beberapa bahan di antaranya dibumbui dengan cara yang berbeda-beda sehingga menghasilkan perpaduan rasa dan tekstur yang unik.
Matcha Siratama Anmitsu
Resfreshing desert with mochi, assorted fruit, and matcha ice cream!
Imagawayaki
Berisi kacang merah (azuki) yang rasanya manis. Sebenarnya, Imagawayaki sedikit mirip dengan dorayaki hanya saja dorayaki merupakan dua buah adonan yang ditumpuk dengan lapisan filling di tengahnya, mirip seperti sandwich dan biasa dikonsumsi dalam keadaan dingin.
Matcha Float
Zenzai merupakan sup kacang merah khas Jepang dengan tambahan sticky mochi yang telah dibakar sebelumnya. Teksturnya menjadi unik. Aroma smoky pada mochinya menambah akan kenikmatan dessert yang satu ini. Yang unik adalah, selain mereka sangat concern terhadap rasa serta preference masyarakat Indonesia tentang masakan Jepang yang mereka coba hidangkan, penyajian serta penggunaan utensils juga sangatlah diperhatikan. Semua bahan dan perlengkapan dibawa langsung dari Jepang demi menjaga otentisitas.