Mantan Presiden BJ Habibie (kanan) menjadi pembicara bersama Franz Magnis Suseno (kiri) dalam diskusi pada hari terakhir "Frankfurt Book Fair 2015", di Jerman, Minggu (18/10). Diskusi tersebut membahas buku Franz Magnis dengan judul "Neue Schwingen fur Garuda: Indonesien zwischen Tradition und Moderne" (Garuda Rising - Contemplating Modern Indonesia). ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/ama/15.

Nama Indonesia Harumkan Frankfurt Book Fair 2015

(Business Lounge – Global News) Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 telah resmi ditutup pada Minggu (18/10) dan meninggalkan kesan mendalam bagi Indonesia yang telah menjadi tamu kerhormatan dalam acara pameran buku terbesar yang berlangsung setiap tahun ini. (Baca: Indonesia Hadir Sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015).

Acara yang telah berlangsung sejak 13 Oktober lalu ini ditutup dengan penyerahan tongkat estafet tamu kehormatan dari Indonesia ke Belanda yang telah ditunjuk menjadi tamu kehormatan pada tahun depan.

Namun sebelumnya, dilangsungkan diskusi yang dihadiri oleh Presiden RI ke-3, BJ Habibie dan tokoh agama asal Jerman yang kini sudah jadi WNI Franz Magnis Suseno sebagai nara sumber. Acara yang dilangsungkan dalam bahasa Jerman ini dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan membedah buku karya Franz Magnis Suseno berjudul “Neue Schwingen fur Garuda: Indonesien zwischen Tradition und Moderne” (Garuda Rising – Contemplating Modern Indonesia). Selain itu juga memperbincangkan kondisi terkini Indonesia dan sejumlah permasalahan di masa lampau.

Dalam diskusi ini pun, Habibie menyampaikan keyakinannya 100 persen bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik di masa mendatang, hal ini berkaitan erat dengan potensi yang dimiliki generasi muda, serta dukungan pemerintah dengan menciptakan perekonomian yang baik, sehingga menumbuhkan lapangan kerja.

Dalam data terakhir tim komite, seperti dilansir oleh detik, terdapat sekitar 500 karya penulis Indonesia yang diminati oleh penerbit asing. Karya tersebut merupakan karya sastra, buku anak-anak, buku kuliner, dan komik. Tidak hanya hasil karyanya, tetapi para ilustrator Indonesia pun mencuri perhatian dunia sehingga beberapa dari mereka mendapatkan ajakan untuk bekerja sama.

Juga seperti dilansir oleh detik, Indonesia mendapatkan pujian dari pihak Jerman dan dianggap sebagai tamu yang paling baik dalam urusan kerjasama. Uniknya lagi, dalam acara ini Indonesia dibantu oleh sekitar 50 relawan yang kebanyakan warga Negara Jerman namun dapat berbahasa Indonesia. Mereka ikut serta untuk membantu kelancaran teknis acara. Hal ini dijelaskan oleh atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin Agus Rubiyanto bahwa mereka sengaja dipilih untuk menciptakan suasana diplomasi baru, bagaimana orang Jerman dapat menjelaskan tentang Indonesia sehingga membuat daya tarik yang lebih kuat.

Agus juga menjelaskan bahwa terdapat sekitar 300 pemberitaan tentang indonesia di media Jerman termasuk pemberitaan yang dibuat pada tanggal 16 oleh sebuah media besar yang menulis tentang warna warni Indonesia atau Farbe von Indonesian.

Terjadi peningkatan pengunjung sebanyak 2% pada Frankfurt Book Fair 2015 dibandingkan tahun lalu menjadi 275 ribu pengunjung. Demikian juga jumlah jurnalis peliput yang meningkat menjadi 9.600 orang dibandingkan 9.300 orang pada tahun lalu. Demikian juga pengunjung yang menyambangi paviliun Indonesia yang meningkat hingga ribuan orang setiap harinya.

Frankfurt Book Fair 2015 dihadiri 7.100 peserta pameran dari 100 negara. Ada 4.000 acara di dalamnya seperti pameran buku, pertunjukan film, dan games.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x