(Business Lounge – Global News) Apple Inc. menghadapi tantangan yang signifikan dalam menjual produk iPad Pro yang baru saja diluncurkan pada 9 September lalu. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan enggan untuk beralih vendor software oleh karena menggunakan perangkat mahal yang dikatakan tidak memiliki spesialisasi aplikasi bisnis tersebut, demikian seperti dilansir oleh WSJ.
Apple sebenarnya telah mencoba untuk fokus menjual produknya pada perusahaan-perusahaan tetapi selama dua tahun terakhir caranya tidak berhasil. Hingga kini pendapatan tahunan Apple, 10% dari perusahaan-perusahaan tersebut yang Apple anggap sebagai pelanggan bisnis, yaitu sebesesar USD 183 miliar.
Apple Menjual Produknya kepada Perusahaan Bisnis
Sejauh ini, Apple setidaknya memiliki satu klien, General Electric, yang telah memberikan pilihan untuk beberapa dari 305.000 karyawannya untuk menggunakan perangkat Apple di tempat kerja, dengan sekarang di kantor mereka tersedia 20.000 iPads dan 60.000 iPhone. Tidak jelas seberapa penting hal ini bagi Apple, atau bagaimana cara ini dapat menghasilkan sekitar USD 18 miliar per tahun.
Phil Schiller, senior wakil presiden pemasaran Apple di seluruh dunia, mengatakan iPad Pro terjual lebih cepat dari 80% penjualan PC portabel, menandakan bahwa mungkin tablet Apple bisa menggantikan laptop kerja dari perusahaan seperti Dell dan HP. Schiller menyebut iPad Pro sebagai “ideal untuk produktivitas profesional.”
Apple juga Membentuk Kemitraan untuk Memperluas Produktivitas
Apple telah menandatangani kemitraan dengan IBM dan Cisco yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak perangkat lunak yang cocok untuk lingkungan perusahaan, untuk berjalan dalam sistem operasi iOS milik Apple. IBM dan Apple sedang mengembangkan sejumlah aplikasi iOS untuk klien perusahaan yang berada pada berbagai jenis industri, mulai dari perbankan hingga kesehatan.
Wakil presiden IBM untuk strategi dan pemasaran Katharyn White, berpendapat bahwa iPad Pro akan menjadi akselerator nyata bagi kemitraan antara Apple dan IBM. Selain itu, GE memiliki kelompok internal yang didedikasikan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat berjalan pada perangkat mobile Apple.
Ketertarikan Apple Menjual untuk Fungsi Bisnis
Menjual tablet untuk perusahaan pembeli adalah pilihan yang menarik untuk Apple di tengah melambatnya penjualan iPad global, yang telah jatuh untuk dua kuartal. Firma riset Forrester memprediksikan bahwa penjualan untuk bisnis akan mewakili sebanyak 20% dari penjualan tablet secara keseluruhan pada tahun 2018, dibandingkan dengan 14 persen pada tahun ini, karena pasar telah tumbuh dari 218 juta unit menjadi 250 juta unit.
Michael Yoshikami, kepala Destination Wealth Management, berpendapat bahwa iPad Pro menjadi produk penting bagi Apple karena iPad Pro yang mulai semakin populer sebagai perangkat pribadi dan hal itu merupakan langkah logis bagi Apple jika mereka ingin memperluas pangsa pasar mereka demikian seperti dilansir oleh WSJ.
Namun, beberapa bisnis akan melakukan pertimbangan berkali-kali bila ingin menggunakan perangkat dari Apple tersebut.
Harga selalu Menjadi Halangan
Harga produk adalah salah satu yang menjadi kendala bagi Apple jika ia ingin mencoba untuk bergerak lebih jauh ke pasar perusahaan.
Harga iPad Pro dimulai pada USD 799 tetapi biaya bisa mencapai lebih dari USD 1.000 jika pembeli juga menginginkan opsional keyboard dan stylus. Harga tersebut melebihi harga tablet Apple sudah yang ada, serta harga perangkat yang dibuat oleh Microsoft Corp. dan pembuat PC lainnya seperti Lenovo. Harga itu memiliki harga yang sama dengan laptop Apple sendiri, MacBook Air.
Oposisi yang paling tangguh terhadap pengadopsian iPad pada sistem perusahaan adalah harga. iPad Pro memiliki banyak utilitas dan teknologi, tetapi sayangnya harganya selalu menjadi tantangan untuk perusahaan dan orang-orang.
Apple pun belum menjelaskan bagaimana caranya untuk memperluas penjualan produk mereka untuk bisnis, karena hanya beberapa perusahaan seperti GE, yang telah membuat investasi yang signifikan, yang mungkin berminat untuk beralih ke perangkat Apple.
Apple dan Microsoft Selalu Bersimpangan
Pesaing terbesar iPad Pro kemungkinan adalah Surface Pro 3 12-inch milik Microsoft, yang juga diarahkan pada pasar bisnis. Sementara tablet Surface memiliki harga awal yang sama dengan iPad Pro, Apple mengenakan biaya ekstra untuk keyboard dan stylus.
Pada bulan Juli, Microsoft mengatakan bahwa tablet Surface-nya telah menghasilkan USD 888 juta pada kuartal terbaru, kenaikan sebesar 117% dari tahun lalu, sebagian besar didorong dengan adanya Surface Pro 3 dan peluncuran Surface 3.
Baik Tablet atau Laptop Apple Masih Sulit untuk Pekerjaan Bisnis
Sebagian besar perusahaan masih tidak dapat menjalankan semua aplikasi bisnis penting melalui Apple. Bahkan di GE yang telah memberikan karyawannya sebuah pilihan untuk menggunakan perangkat Apple di tempat kerja, hanya 10.000 pekerja yang menggunakan Mac, dari total 170.000 pekerja yang bekerja menggunakan komputer untuk kesehariannya,.
Sebuah survei Forrester tahun lalu menemukan bahwa lebih dari 4.000 pekerja kantor masih sangat bergantung pada laptop di tempat kerja mereka dan memperkirakan bahwa pekerja informasi global berkemungkinan untuk tiga kali lebih sering menggunakan laptop daripada tablet.
Akhirnya, analis mengatakan bahwa sebagian besar perusahaan menggunakan aplikasi yang dibangun dan database yang masih tidak kompatibel dengan iOS Apple dan tidak mungkin untuk beralih ke perangkat Mac.
Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: flickr