Coca-Cola Memilih Wakil Sekaligus Penerus

(Business Lounge – Global News) Coca-Cola Co. mempromosikan orang dalam untuk menduduki posisi sebagai Deputy Chairman and CEO di tengah kekhawatiran dewan bahwa Muhtar Kent yang saat ini menjabat sebagai Chairman and CEO membutuhkan wakil yang kuat untuk membantu mengelola bisnis yang sangat luas dan mencoba untuk membalikkan penjualan soda yang melemah. Karena itu perusahaan ini pun mengangkat James Quincey yang semula menjabat sebagai presiden dan chief operating officer sebagai sebuah langkah mengejutkan oleh karena mengangkat veteran Coca-Cola selama 19-tahun menjadi kandidat internal yang akan membawanya menjadi penerus Kent.

Dewan telah beberapa kali mendorong Kent untuk menunjuk wakilnya. Diskusi antara dewan dan Kent telah “mendapat intens dan fokus” selama enam sampai delapan bulan.

Sang Calon Wakil

Quincey bergabung dengan Coca-Cola pada tahun 1996 dan telah memegang posisi kepemimpinan di Amerika Latin dan Eropa. Dia telah menjadi presiden dari Europe Group Coca-Cola sejak tahun 2013, mengawasi 38 negara. Baru-baru ini ia memainkan peran utama dalam membentuk penggabungan dari bisnis pembotolan Coca-Cola Jerman dengan pembotolan Eropa, Coca-Cola Enterprises Inc. dan Coca-Cola Iberia Partners menjadi perusahaan pembotolan gabungan dengan pendapatan tahunan lebih dari USD 12 milyar.

Sebagai presiden Coca-Cola di divisi Meksiko dari tahun 2005 sampai 2008, ia juga mengawasi akuisisi Jugos de Valle, sebuah perusahaan jus besar.

Dalam sebuah pertemuan, Kent mengatakan bahwa ia akan lebih fokus pada strategi jangka panjang, manajemen bakat, dan inovasi, sementara Quincey akan lebih fokus untuk mendorong pertumbuhan dan produktivitas di seluruh perusahaan.

Alasan Dibutuhkannya Seorang Wakil

Coca-Cola telah kehilangan target pertumbuhan dalam dua tahun terakhir dan telah bersiaga bahwa pertumbuhannya akan jatuh lagi tahun ini karena bergulat dengan menurunnya penjualan pada pasar utama di seluruh dunia. Melemahnya mata uang asing juga membebani penghasilan.

Oktober lalu perusahaan mengumumkan program untuk pemotongan biaya sebesar USD 3 milyar atau sekitar IDR 39 triliun yang bertujuan untuk mengarahkan tabungan terhadap investasi dan pemasaran merek, termasuk minuman ringan Sprite dan Fanta, jus Minute Maid dan air Dasani selain coca-cola yang menjadi andalannya.

Program sebesar ini dianggap oleh dewan terlalu berat untuk ditangani oleh Kent seorang diri, sehingga dari sanalah ide untuk mengangkat seorang wakil.

Pertimbangan Dalam Pemilihan Wakil

Pengangkatan Quincey dapat menyebabkan masalah manajemen untuk Kent sebab COO baru tersebut melompati tiga eksekutif operasional Kent. Salah satunya, Ahmet Bozer, kepala operasi internasional, dan sampai sekarang atasan dari Quincey dikabarkan akan pensiun pada bulan Maret mendatang.

Sementara itu Sandy Douglas, yang memimpin di Amerika Utara, kemungkinan akan bereaksi terhadap perubahan tersebut. Meskipun ia mengirim memo kepada karyawannya mengenai pujian kepada Quincey dan mengatakan betapa ia sangat ingin bekerja untuknya, Douglas pun dipuji sebagai salah satu orang yang berkontribusi dalam meningkatkan penjualan di AS baru-baru ini. Douglas juga merancang refranchising dan reorganisasi yang rumit terhadap operasi pembotolan dan distribusi Amerika Utara Coca-Cola.

Perubahan ini juga akan mempengaruhi Irial Finan, yang merupakan kepala investasi pembotolan dan rantai pasokan.

Mr Kent telah memanggil ketiga COO-nya pada Februari lalu. Ketiganya dilihat sebagai calon penerus yang berpotensial.

Apa yang Membuat Quincey Lebih Berpotensial

Masalah yang paling sering dihadapi oleh Coca-Cola dan produknya adalah permasalahan kesehatan, apakah produknya aman untuk dikonsumsi atau tidak, apakah kandungan gulanya standar atau berlebihan. Hal inilah yang sering menimbulkan keraguan di masyarakat untuk mengkonsumsi produk Coca-Cola.

Quincey akrab dengan pertanyaan kesehatan yang melekat pada konsumsi soda. Pada saat penampilan di BBC tahun 2013, Jeremy Paxman selaku host bertanya jika perusahaan melakukan usaha yang cukup untuk mengingatkan masyarakat mengenai jumlah kadar gula pada Coke fountain drink. Paxman menuangkan 23 paket gula ke meja untuk menggambarkan masalah yang dimaksudnya dan bertanya apakah promosi Coca-Cola dalam menyediakan ukuran yang lebih kecil dan soda rendah kalori sama dengan perusahaan rokok yang mempromosikan rokok ringan pada dekade yang lalu.

Quincey menjawab, “Ada perbedaan yang sangat jelas antara tembakau dan makanan dan minuman karena pada akhirnya tidak ada jumlah tembakau yang baik untuk Anda. Padahal dengan makanan dan minuman, dengan moderasi apa saja dapat bekerja dalam gaya hidup Anda.” Quincey menekankan bahwa tidak ada kadar tembakau yang aman untuk manusia, sementara untuk makanan dan minuman, semuanya bisa ditakar melalui proses modern, sehingga kadar gula pada Coca-Cola bisa selalu diatur hingga kadar yang aman.

Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: Coca Cola Company

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x