Google Peringati Ulang Tahun Monas ke-40

(Business Lounge – News) Google Doodle memang selalu spesial. Hari ini Anda dapat melihat bagaimana Google menampilkan gambar Monumen Nasional yang menjadi icon kota Jakarta atau yang biasa kita kenal Monas. Monas yang ditampilkan oleh Goggle Doodle ini adalah hasil karya Kevin Laughlin untuk mewakili fase konstruksi seluruh Monas selama perjalana 15 tahun hingga selesai. Menggambarkan 3 tiga tahap penciptaan kerangka Monumen Nasional.

Monas dibangun sejak tahun 1961 ketika dimulainya pembangunan konstruksi monumen nasional ini dibawah arahan Presiden Sukarno. Namun Monas dibuka pertama kali untuk umum pada 12 Juli 1975. Monas yang merupakan monumen lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia ini memiliki tinggi 132 meter dan berlokasi di tengah Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat. Di atasnya dibuat sebuah simbol api  yang ditutupi dengan emas.

Sejarah Dibangunnya Monas

Ketika pemerintahan Indonesia kembali ke Jakarta dari Yogyakarta, maka Presiden Sukarno mulai berpikir untuk adanya sebuah monumen nasional yang dapat berdiri di alun-alun di depan Istana Presiden. Ada pun Menara Eiffel menjadi dasar inspirasi Presiden Sukarno kala itu. Maka dibuatlah dua kali kompetisi yang diselenggarakan oleh Komite Monumen Nasional. Pada kompetisi pertama dipilihlah rancangan Frederich Silaban sedangkan pada kompetisi kedua tidak ada yang terpilih. Ketika  rancangan Frederich Silaban ditunjukkan kepada Presiden Sukarno ternyata tidak sesuai dengan keinginan Presiden Sukarno yang mengharapkan adanya bentuk lingga dan yoni. Namun mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil maka pengerjaan monumen pun ditunda hingga akhirnya dilanjutkan oleh arsitek R.M. Soedarsono yang memasukkan angka 17, 8 dan 45, yang mewakili 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dalam dimensi monumen.

Pembangunan Monas dilanjutkan dalam tiga tahap seperti yang dicoba untuk ditampilkan oleh Google Doodle. Periode pertama, dari tahun 1961 ketika pembangunan konstruksi pada 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial meletakkan tumpukan beton pertama sebanyak 284 tumpukan yang digunakan untuk blok dasar dan dilanjutkan 360 tumpukan yang diletakkan di atas fondasi museum, dan selesai pada Maret 1962. Dinding museum diselesaikan pada bulan Oktober dan pembangunan obelisk dari dimulai dan selesai pada bulan Agustus 1963.

Tahap kedua (1966-1968), pembangunan monumen ini ditunda oleh karena kekurangan dana dan terjadinya pemberontakan G30S. Pada tahap akhir, dari 1969-1976, diorama untuk museum sejarah ditambahkan. Setelah melewati berbagai tahapan perbaikan akhirnya Monas dibuka pada 12 Juli 1975.

Monumen yang menjulang mengandung filosofi Lingga dan Yoni. Lingga adalah alu-alu beras dan Yoni adalah mortir lesung beras lesung, dua alat tradisional yang penting bagi Indonesia.

Puncak monas terdapat cawan yang menopang lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas seberat 38 kg. Adapun 28 kg di antaranya merupakan sumbangan dari salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia. Menggambarkan lidah api atau obor dengan tinggi 14 meter dengan diameter 6 meter melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya lambang api ini dilapisi lembaran emas seberat 38 kg, namun pada ulang tahun kemerdekan 1995 (50 tahun), puncak monas ini dilapisi ulang hingga mencapai 50 kg lembaran emas.

Areal Monas mengalami lima kali pergantian nama, yang pertama yaitu Lapangan Gambir karena dulu merupakan daerah Pasar Gambir. Lalu ganti nama lagi menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x