(Business Lounge Journal – News) Inggris kini memiliki perdana menterinya yang baru. Theresa May (59 tahun) baru saja dilantik pada Rabu (13/4) untuk menggantikan David Cameron yang mengundurkan diri karena suara untuk Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) telah menang pada referendum yang telah berlangsung pada 23 Juni lalu. Bagi May, upayanya untuk menjadi Perdana Menteri Inggris sebenarnya baru saja dimulai, namun karena pada Senin (11/7) lalu Andrea Leadsom yang menjadi saingannya tiba-tiba mengundurkan diri, maka May pun menjadi calon tunggal yang akan menempati kursi kosong sebagai Perdana Menteri Inggris. Dengan demikian Theresa May menjadi perdana menteri perempuan kedua setelah Margaret Thatchers (1979 – 1990).
Dalam pidato pertamanya setelah dilantik, dikatakan bahwa ia memiliki misi “to build a better Britain”. Terselip di tengah-tengah pidatonya sebuah penghargaan pada Cameron yang telah menjadi perdana menteri yang hebat dan modern, demikian seperti dilaporkan oleh BBC. Sedangkan dalam pidato perpisahannya, Cameron mengatakan bahwa May akan menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan stabil. May yang sebelumnya menjabat sebagai menteri dalam negeri telah bekerja dengan sangat dekat dengan Cameron dalam kesehariannya.
Sebenarnya May berada pada kubu mereka yang memilih untuk tetap tinggal di Uni Eropa (Bremain) sama dengan Cameron, namun karena ia telah terpilih sebagai perdana menteri maka ia menyatakan akan menghargai keputusan yang telah diambil oleh lebih banyak orang. “Brexit means Brexit”, demikian ditegaskannya.
Dengan demikian ada banyak hal yang sebelumnya menjadi tanggung jawab dan PR (pekerjaan rumah) Cameron yang harus diambil alih oleh May. Sederetan tugas sebagai perdana menteri baru pun telah menantinya seperti yang dibahas oleh banyak media, seperti pembentukan kabinet, Nuclear briefing, pertemuan dengan para pemimpin dunia, serta menhadiri G20 Summit yang akan diselenggarakan di Tiongkok pada September mendatang. Mempersiapkan Inggris untuk berpisah dari Uni Eropa pun menjadi proyek besar yang menantinya.
Namun tidak hanya masalah tanggung jawab Cameron yang harus diambil alih May, kompensasi dan benefit Cameron pun akan dinikmati oleh May. Berikut adalah beberapa hal yang diterima oleh David Cameron selama menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris.
Sebagai perdana menteri dan anggota parlemen, Cameron menikmati total gaji bersih GBP 140,522 pada tahun lalu (sekitar 2,4 miliar) dalam setahun, demikian seperti pernah dilansir oleh Telegraph. Statista pernah membuat perbandingan gaji yang diperoleh Cameron dengan pemimpin-pemimpin dunia lainnya pada tahun lalu yang menunjukkan gaji Cameron lebih besar dari Shinzo Abe, Francois Hollande, dan Vladimir Putin, namun masih lebih kecil dari Jacob Zuma dan Angela Merkel.
Namun sebagai Perdana Menteri Inggris, Cameron tidak hanya mendapatkan gaji tahunan tetapi juga dapat menggunakan tiga buah rumah yang sangat mahal. Rumah yang paling terkenal adalah berlokasi di 10 Downing Street yang memiliki lebih dari 100 ruangan (sebagai kantor dan meeting room) dan sebuah ruangan tinggal pada lantai tiga. Selain itu Cameron juga berhak tinggal di Chequers, sebuah rumah besar di pedesaan di Buckinhamshare yang dikhususkan bagi Perdana Menteri Inggris, serta sebuah rumah seharga GBP 1 juta di Cotswolds. Namun demikian, Cameron memilih untuk tinggal di 11 Downing Street karena memiliki ruangan tinggal yang lebih besar.
Tidak hanya gaji dan tempat tinggal, Perdana Menteri Inggris pun berhak untuk mendapatkan berbagai tunjangan dan benefit, seperti yang pernah dimuat oleh info-graphic.co.uk.
Sebagaimana Cameron mendapatkan berbagai fasilitas yang menunjangnya dalam menjalankan tugas sebagai Perdana Menteri Inggris, maka demikian pula May akan memperolehnya.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Flickr, info-graphic.co.uk