(Business Lounge – Art)
Sean Yoro memang tidak pernah mengira bahwa kelak ia akan menjadi seniman visual di Brooklyn. Namun sejak masa remajanya di O’ahu, Hawaii, bakat seninya sudah jelas terlihat ketika ia senang membuat sketsa wajah manusia. Kemudian ia pun menuntut ilmu di kelas seni pada perguruan tinggi dan belajar melukis sosok manusia. Hingga kemudian ia pun menggambari bangunan-bangunan yang telah ditinggalkan di Hawaii dengan mural-mural yang cantik.
Menjadi Seniman Mural
Di usianya yang ke-26, Sean Yoro yang dikenal dengan nama Hula telah menjadi seniman Mural. Dengan keahlian seni rupanya, ia telah kembali ke akar seni jalanannya dengan seri mural yang menarik dan terinspirasi dari laut dan budaya pulau tempat ia dibesarkan. Hula pun menggunakan media yang tak terduga seperti dinding kota yang ditinggalkan, papan selancar rusak, dan banyak lagi. Mural Hula telah memindahkan lautan ke jalanan. Dengan menggunakan papan selancarnya, ia melukis di tembok-tembok dengan apa yang disebutnya hyperrealistic murals. Papan selancar yang digunakannya untuk melukis adalah papan khusus dengan ukuran yang lebih besar yang dapat menahan orang dengan dua kali lebih besar dari Hula sehingga ia dapat tetap stabil sementara ia harus melukis dalam waktu yang cukup panjang.
Sebagai obyek, sering kali ia menjadikan wanita sebagai obyeknya dengan tanda kesukuan di tubuhnya. Untuk melukis sebuah mural dengan menggunakan cat minyak tradisional, ia membutuhkan waktu hingga 4 hari untuk menyelesaikannya.
Pada awal tahun 2014, ia sempat memotret obyek dari dalam air yang kemudian menjadi seumber inspirasi baginya untuk melukis. Contohnya gambar seorang wanita yang seolah-olah sedang tidur di air. Hula sangat senang untuk berada di dalam air dan sering kali ia mendapatkan konsep seninya di sana.
Kini Hula lebih banyak tinggal di New York untuk mengejar impiannya. Kini ia telah mendapatkan izin untuk melukis dinding-dinding yang berbeda di sekitar New York City terutama jembatan yang telah menjadi tujuannya dari semula.
Berkesempatan menginterview Hula, businesslounge.co.id – Vibiz Media Network dapat menangkap visi yang dimiliki oleh seorang Sean Yoro.
BL: Business Lounge
SY: Sean Yoro
BL: Apa artinya seni untuk Anda?
SY: Bagi saya, seni adalah sebuah bentuk untuk mengekspresikan diri. Secara lebih spesifik, saya pikir seni visual adalah untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata dan suara.
BL: Bagaimana Anda dapat menjadi seorang seniman mural?
SY: Menjadi seorang seniman mural tidak lebih dari menciptakan seni Anda dalam skala yang lebih besar. Saya sangat menikmati baik melukis di studio saya maupun membuat mural di luar.
BL: Bisakah Anda menceritakan pengalaman pertama Anda dengan mural?
SY: Pengalaman pertama saya dengan mural sebenarnya penuh dengan kegagalan. Membuat konsep mural adalah salah satu proyek yang paling menantang yang pernah saya lakukan sepanjang karir seni saya. Saya harus berurusan dengan banyak variabel yang berbeda di alam tempat saya melukis sementara saya harus melukis.
BL: Bagaimana Anda mendapatkan inspirasi pada pekerjaan Anda? Apa sebenarnya yang menginspirasi Anda untuk membuat beberapa objek mural?
SY: Saya terinspirasi dari lingkungan Hawaii, tempat saya tumbuh. Saya dibesarkan di lingkungan laut dan tetap terhubung dengan alam sepanjang hidup saya. Saya senang bisa menangkap emosi dalam mural dan menunjukkan hubungan mereka dengan air.
BL: Adakah pengalaman seni yang berkesan bagi Anda?
SY: Sebagai seorang seniman, saya telah memiliki banyak petualangan yang unik sekaligus menciptakan apa yang saya sukai. Saya senang ada kesempatan untuk dapat melanjutkan mural pantai saya pada skala yang lebih besar. Mulai bulan depan, saya akan berkeliling dunia untuk melukis mural lukisan dunia yang saya harap orang dapat mengerti.
BL: Apa rencana Anda dalam lima tahun ke depan?
SY: Saya berharap untuk tetap melakukan apa yang menjadi passion saya dan menciptakan pekerjaan baru yang terus mendorong saya ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat saya raih. Saya memiliki begitu banyak proyek di kepala saya yang perlu direalisasikan dalam hidup saya, sehingga saya merasa seperti saya memiliki rencana proyek untuk 10 tahun di depanku.
Ruth Berliana/VMN/BL