(Business Lounge – News) Di dunia ini banyak restoran-restoran yang memiliki peraturan unik salah satunya restoran yang yang berada di Scottsdale, Arizona, AS. Pasalnya, restoran yang bernama The Pinnacle Peak Steakhouse & Microbrewery memiliki peraturan unik yang melarang pengunjungnya berpakaian rapi dengan dasi.
The Pinnacle Peak Patio Steakhouse & Microbrewery adalah restoran yang terkenal karena kelezatan steak-nya di seantero Scottsdale. Namun bukan cuma steak-nya yang jadi bahan pembicaraan tapi restoran ini juga terkenal lantaran peraturan pakaian yang diterapkan kepada para pelanggannya.
Pelanggan yang hendak makan di sini dilarang keras memakai dasi aan jika ketahuan melanggar aturan, maka salah satu pegawai restoran akan mendatangi pelanggan tersebut dan memotong dasi yang dipakai tanpa peringatan terlebih dahulu.
Dasi itu akan bergabung dengan ratusan dasi lain yang digantung di langit-langit restoran. Jadi semuanya milik pelanggan yang tidak patuh terhadap aturan berbusana. Sebagian besar dasi-dasi tersebut dilengkapi kartu nama atau catatan dari sang pemilik dasi.
Tradisi unik ini dimulai sejak puluhan tahun lalu ketika seorang eksekutif asal Phoenix datang untuk makan malam, lalu pemilik resto memintanya untuk melepaskan dasi karena ia tidak ingin restorannya menjadi tempat makan yang berkesan formal dan kaku. Tapi karena si pelanggan menolak melepaskan dasi, maka si pemilik pun mengambil sebilah pisau dan memotong dasi tersebut.
Namun untungnya sang pelanggan menganggap hal itu lucu. Jadi ia pun minta agar dasinya digantung di restoran dan menyumbangkan selembar kartu bisnis sebagai bukti kalau ia adalah pemilik dasi yang tergunting itu. Sejak itu tradisi memotong dan menggantung dasi di The Pinnacle Peak Patio Steakhouse & Microbrewery pun dimulai.
Tapi tidak sedikit pula pelanggan yang sengaja datang memakai dasi sekadar untuk seru-seruan dan mereka membeli sehelai dasi murah di toko terdekat dan mengenakannya saat memasuki resto agar bisa digunting oleh salah satu pegawai. Cukup unik bukan?
(Lingga Rizky/VMN/BL-Journalist)
Editor : Ruth Berliana