(Business Lounge – Empower People) Yes! Saya pasti bisa! Kalimat itu seringkali terucap sebagai sebuah bentuk pola pikir (mindset) di saat seseorang menerima tantangan baru misalnya saat diberikan target yang harus kita raih dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Mindset merupakan kunci sukses penting yang wajib diketahui dan tentunya juga dimiliki.
Sebelumnya, perlu kita pahami apakah pengertian mindset itu sendiri. Kata mindset merupakan gabungan dua kata bahasa inggris yaitu ‘mind’ dan ‘set’. Mind diartikan pikiran, akal, atau ingatan. Sedangkan arti kata set bisa diartikan sekumpulan, seperangkat. Jika digabungkan arti harafiah, mind dan set ini adalah seperangkat pikiran. Namun dalam pembahasan kali ini lebih tepat pabila mindset ini kita artikan sebagai satu pola pikir yang akan mempengaruhi pola kerja seseorang.
Kita tentunya sependapat bahwa perilaku kita akan sangat dipengaruhi dengan pikiran kita. Si A akan bertindak “X” ketika pikirannya berkata bahwa X itulah yang terbaik. Ketika pikiran si A berkata bahwa “Y“ itu yang lebih baik, maka tindakan si A akan berubah menjadi “Y”. Dari pengertian ini, kita akan sampai pada suatu kondisi bahwa apabila kita ingin mengubah perilaku kita, maka pola pikir kita dahulu yang harus diubah. Perilaku akan mengikuti apa yang ada pada pola pikir kita.
Saat pertama kali menerima tantangan baru, kita bisa sangat bergairah dan bersemangat. Namun dapat terjadi pada saat step by step menjalaninya dan sampai pada satu titik bahwa dalam satu periode waktu masih ternyata belum mencapai target, perasaan gagal, putus asa, dan akhirnya menyerah dapat muncul pada pikiran dan akhirnya membuat berhenti. Dari pengertian soal mindset di atas, maka perlu dievaluasi kembali, apakah yang masih harus diperbaiki dari mindset agar Anda tidak kembali menjadi gagal dan gagal lagi.
Adakalanya target tidak tercapai bukan semata disebabkan oleh kesalahan lingkungan Anda dan itu dapat disebabkan oleh diri sendiri. Bisa saja mindset Anda yang salah selama ini dan itulah yang harus diubah. Dengan mengevaluasi kegagalan saat ini, maka Anda dapat banyak belajar dari kegagalan tersebut untuk kesempatan pada waktu mendatang. Perlu Anda miliki dan pastikan bahwa mindset Anda sudah benar sehingga tujuan tercapai dan sukses mendekat pada kita.
Bayangkan untuk contoh kondisi berikut:
Kondisi A :
Seorang karyawan A merasa jenuh dengan pekerjaan hariannya karena banyak alasan yang ia ingin kemukakan. Dia berpikir dirinya tidak dapat menyelesaikan banyak tugas hari ini karena alasan A,B,C dst, atau berpikir sepertinya pekerjaan ini bisa ditunda esok hari saja, atau tidak ada yang peduli dengan hasil pekerjaan saya. Bila A adalah bawahan Anda maka sebagai atasan Anda harus dapat mempengaruhi pola pikir A hingga dia dapat mengubah perilakunya sesuai dengan pola pikir yang baru sesuai masukan/arahan/pengaruh dari Anda sebagai atasan yang berkepentingan agar unit kerja Anda tidak menghasilkan kinerja buruk.
Kondisi B :
Seorang kontraktor B memenangkan tender untuk pengerjaan satu projek dengan diberikan target waktu penyelesaian yang jelas. Dengan pola pikir bahwa waktu akan terus berjalan, waktu tidak dapat disetel ulang, dan perhitungan yang matang dalam rencana pengerjaan, kesempatan mengerjakan tender ini bisa jadi kesempatan berharga yang tidak akan terulang kembali, maka untuk membuktikan bahwa dia sanggup dan dapat dipercaya dengan komitmen yang sudah dia sampaikan, maka dalam setiap pengerjaan projek ini kontraktor akan benar-benar mengerjakan semuanya dengan do the best dan bersegera karena waktu terus berjalan. Pada akhirnya dia berhasil karena berawal dari satu keyakinan dalam pikirannya bahwa dia sanggup dan dapat dipercaya.
Dari kedua contoh kondisi di atas, kita dapat menyadari betapa pentingnya kita memiliki mindset yang tepat dan benar sehingga kita akan bertindak tepat, selanjutnya kesuksesan akan menghampiri.
Mindset sangat menentukan masa depan kita. Apabila kita beraktivitas tanpa tujuan, maka tidak ada hasil yang, maka tidak ada hasil yang kita peroleh.
Sukses selalu !
Florence BB/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana