(Business Lounge – Art) Moyan Brenn telah mencintai fotografi selama 10 tahun dan berkeliling dunia dengan kameranya untuk mengabadikan momen indah di bumi. Pria kelahiran tahun 1980-an ini, untuk pertama kalinya membidik saat ia mengabadikan situasi saat musim panas di tahun 2005 dan itu menjadi moment yang tidak terlupakan baginya.
Mencintai Fotografi untuk Dapat Tetap Berada di Sana
Salah satu alasan mengapa ia mencintai fotografi adalah bagaimana dengan mengabadikan pemandangan ke dalam sebuah layar membuatnya seakan-akan berada di sana setiap kali ia melihat foto tersebut. “The thing that made me falling in love with photography was the idea to be able to reproduce a landscape on a big screen because I felt like I was there”
Moyan Brenn yang lahir di sebuah kota kecil di Italia mempelajari fotografi dari pengalamannya sendiri karena ia merasa lebih efektif jika ia dapat belajar dari menganalisa kesalahan dan mencoba untuk memperbaikinya. Gaya Moyan sendiri dapat dilihat dari foto-fotonya yang colorful, spiritual dan romantic. Beberapa tempat yang menjadi favorit baginya adalah Arizona (Grand Canyon, Monument Valley, dan sebagainya) dan ia tidak akan pernah melupakan aurora borealis, salah satu hasil bidikannya yang terindah yang pernah ditangkap oleh kameranya.
BL: Business Lounge
MB: Moyan Brenn
BL: Jika ada satu hal dari diri Anda yang Anda ingin untuk diketahui orang lain, apakah itu?
MB: Saya tergila-gila dengan warna dan cahaya!! Sebagian besar dari waktu, cahaya, dan warna menjadi lebih penting daripada subyek! Ah, forgot to say, saya benar-benar otodidak dan saya tidak melakukan fotografi … itu hanya passion!
BL: Bagaimana Anda memulai fotografi?
MB: Saya menjadi gila ketika saya untuk pertama kalinya melihat gambar digital pada layar lebar. Thanks to my aunty who bought a very nice compact camera …. Saya benar-benar tidak percaya pada saat melihat gambarnya, seperti sebuah kenyataan di depan saya, tepat di dalam layar besar tersebut…. setelah itu saya menyadari bahwa selain mampu mereproduksi realitas di rumah dengan mengambil gambar sebagai bentuk suatu kesenangan, saya juga dapat membubuhkan beberapa “sentimen” di dalamnya. Sejak saat itu, saya mulai melihatnya dari sudut pandang yang lebih artistik.
BL: Apa arti seni bagi Anda sebagai seorang fotografer? Apa yang mengilhami Anda untuk menjadi fotografer?
MB: Misi saya adalah menjadi seperti seorang dokter yang meracik pil dengan campuran antara cahaya dan warna, diresepkan untuk pasien saya (para viewer), untuk membuat mereka mengatakan “wow, saya tidak menyangka dunia saya menjadi begitu indah!” ….. Saya ingin orang menjadi tergila-gila ketika mereka melihat apa yang ditawarkan dunia, dengan harapan mereka dapat berbahagia kembali untuk menjalani hidup mereka dan bangga pada bumi ini.
BL: Bagian mana yang Anda anggap paling menantang sebagai seorang fotografer? Apa yang telah menjadi pengalaman Anda yang paling berkesan dan mengapa?
MB: Bagian yang paling menantang dari seorang fotografer (menurut pendapat saya) adalah bagaimana untuk membuat naluri untuk belajar dan menerapkan apa yang pikiran telah pelajari, sehingga Anda dapat bertindak dengan kecepatan kilat …. Mengetahui teori di pikiran Anda hanyalah awal, karena pikiran tidak cukup cepat untuk mengambil gambar, terlepas dari beberapa basic landscape dan fotografi makro …. Anda dapat memasukkannya ke dalam praktek dengan kecepatan cahaya, maka pengetahuan Anda akan teraplikasi melalui penggunaan insting bukan pikiran Anda, itulah yang membuat saya menjadi fotografer yang lebih baik …. Mengenai pengalaman berkesan, saya berpikir bahwa pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah saat saya mengabadikan bagian dalam Blue Grotto di Pulai Capri, Italia ….. Hanya memiliki waktu 5 menit, tidak lebih dan tidak ada waktu lagi …… kondisi gelap, dengan maksimum iso ….. tolerable shutter speed ….. handheld shot …. sambil duduk di sebuah perahu yang bergerak!
Jika seseorang memiliki pengetahuan fotografi yang sangat minim, ia pasti akan mengerti betapa sulitnya hal ini dapat dilakukan ….. bagaimanapun, saya dapat mengambil gambar yang tajam, dan hasilnya dengan bangga saya tampilkan di galeri saya pada album Capri.
BL: Hampir semua obyek yang Anda bidik adalah tentang alam, mengapa?
MB: Ah ah tidak tidak benar! Saya percaya bahwa Anda secara khusus tertarik dengan bidikan saya tentang alam karena mungkin saya populer untuk itu, tetapi saya ingin membidik segala sesuatu, seperti yang Anda lihat pada beberapa album saya, seperti Tokyo, Paris, Barcelona, atau Las Vegas. Saya memang cenderung untuk tidak menempatkan manusia sebagai obyek fotografi saya untuk menghindari masalah privasi. Hard disk saya penuh dengan foto manusia, mulai dari orang tua, teman-teman, pameran di bioskop, acara bisbol, dan seterusnya … Saya benar-benar membidik segala sesuatu tetapi saya hanya menempatkan “anonimated pictures” di galeri saya, dengan beberapa pengecualian!
BL: Foto mana yang selalu menjadi favorit Anda dan mengapa? Serta foto mana yang sangat terkenal?
MB: Yang satu ini telah menjadi yang paling favorit di seluruh galeri saya ….. alasannya? Coba lihat sendiri …. tidak ada retouch, efek yang ada sangat nyata …. itu adalah konsekuensi dari badai pada malam hari yang menciptakan dinding kabut yang lembab di dalam hutan …. matahari setelah terbit, telah mampu menembusnya dengan memproduksi efek ini.
BL: Adakah fotografer favorit Anda dan bagaimana mereka mempengaruhi Anda?
MB: Apakah Anda percaya? Saya tidak punya fotografer favorit … Cara favorit saya untuk mendapatkan inspirasi hanya dengan tetap berhubungan dengan teman-teman Flickr saya. Itu semua yang saya butuhkan … Saya tidak suka terinspirasi terlalu banyak dengan nama populer … Risiko untuk menjadi bayangan buruk dari orang lain ….. personally, i want to be myself and be happy with that.
BL: Lokasi dan kondisi cuaca tampaknya menjadi aspek penting untuk gambar yang sukses. Bagaimana Anda menangani faktor-faktor yang tidak terduga ini?
MB: Sangat sederhana, harus bersiap sepanjang waktu seperti petugas pemadam kebakaran. Jika Anda yakin Anda dapat menggunakan kamera Anda pada hari Minggu, Anda memiliki waktu yang salah. Anda harus mengambil kamera ketika kesempatan yang baik dan kesempatan yang tidak terduga … Bisa saja sebelum pergi bekerja, setelah Anda pulang dari pekerjaan Anda, atau bahkan pada hari Minggu ….. Siap sepanjang waktu. ..Saya melakukan ini sebagai suatu hal yang nyata …. seperti bidikan yang saya ceritakan di atas, hutan dengan raylight, saya ambil sebelum pergi bekerja.
BL: Kamera dan lensa bagaimana yang telah Anda gunakan sepanjang karir Anda dan mengapa?
MB: Pertama saya mulai dengan kamera compact … alasannya adalah bahwa saya selalu ingin mendorong pikiran saya daripada mengandalkan instrumen yang sangat baik … Alasan lainnya adalah bahwa pikiran harus dilatih, menurut pemikiran saya karena pikiran dapat mengungkapkan potensi besar setelah itu ….. Jadi setelah beberapa tahun saya beralih ke reflex, dan bahkan sekarang saya masih menolak untuk membeli super full frame model yang dianggap yang terbaik. Alasannya adalah bahwa saya benar-benar suka menantang fotografer lainnya, terutama ketika mereka diperlengkapi dengan perlengkapan yang terbaik. Saya benar-benar ingin menjadi lebih baik dari mereka meskipun saya hanya memiliki kamera “standar”. Sensasi tantangan ini membantu saya dalam menemukan antusiasme setiap hari untuk melampaui batas saya. Banyak kali saya berhasil mengambil gambar lebih baik dari apa yang mereka lakukan dengan peralatan canggih mereka.
BL: Apa yang membuat sebuah gambar yang bagus menjadi bernilai lebih tinggi di atas rata-rata?
MB: Usaha yang Anda lakukan haruslah sangat tinggi dari awal sampai akhir …. Subyek yang bagus, situasi yang bagus, cahaya yang bagus, parameter bagus di kamera, teknik photoretouch yang bagus, presentation frame yang bagus, dan bahkan kertas cetak yang baik. Tidak ada alat rahasia atau kamera rahasia untuk mengambil gambar yang lebih baik, daripada hal-hal yang saya sebutkan tadi untuk membuat hasil akhir yang sempurna. Banyak orang merasa putus asa mencari di google untuk mengetahui alat rahasia untuk mengubah setiap gambar menjadi sebuah karya besar. Itu tidak akan pernah mencapai keberhasilan.
BL: Apa saran yang Anda miliki untuk pembaca businesslounge.co.id yang ingin masuk ke dunia fotografi tapi mungkin tidak mampu memiliki peralatan?
BL: Jangan putus asa! Terimakasih untuk krisis di pasar yang terjadi hari ini sehingga dengan uang kurang dari 500 Euro (hampir 8 juta rupiah), Anda dapat memiliki kamera yang bagus dengan lensa yang bagus, dengan sensor yang baik untuk mengambil gambar pada malam hari. Era peralatan mahal telah berlalu. Saat ini dengan refleks seorang pemula, Anda bahkan dapat melakukan keajaiban. Tentu saja jika Anda menempatkan semua upaya Anda pada apa yang Anda lakukan …. Ingat poin sebelumnya.
BL: Apa saran Anda untuk pembaca businesslounge.co.id yang ingin menjadi fotografer profesional?
MB: Jangan memiliki tujuan untuk menjadi profesional. Itu hanya masalah strategi pemasaran. Untuk menjadi profesional Anda tidak perlu menjadi baik, hanya dengan membeli peralatan yang paling mahal, big flashes, payung besar, menyewa studio, maka semua orang akan menganggap Anda profesional, tidak perduli bagaimana hasilnya. Paling tidak di kota saya, inilah yang terjadi. Tetapi lebih tepatnya, jika Anda ingin menjadi sesuatu yang nyata, jadilah diri sendiri. Carilah emosi, rasakan seperti Anda ingin mengekspresikan emosi Anda kepada orang lain, dan belajar untuk menjadikan fotografi sebagai bagian dari kehidupan. Anggaplah itu sesuatu yang penting. Ini memerlukan pengorbanan, sakit kepala, dan mengaplikasikannya untuk selama berjam-jam dan kadang-kadang segera meninggalkan teman-teman Anda saat cahaya menjadi cukup baik. Apakah Anda dapat menjalani ini?
BL: Negara apa yang akan Anda kunjungi?
MB: Sudah waktunya bagi saya untuk lebih mempertimbangkan negara asal saya, Italia. Saya percaya bahwa saya telah mendedikasikan diri terlalu banyak ke negara-negara lain dengan melupakan betapa indahnya Italia. Seperti the blue grotto yang sudah saya tunjukkan tadi.
BL: Apa rencana Anda 5 tahun ke depan?
MB: Terus memotret dengan passion (saya tidak bekerja dengan fotografi, saya melakukan apa yang saya sebut passion). Selain itu saya ingin memperluas blog perjalanan saya. Ide saya adalah untuk menyebarkan diri dan emosi positif saya di seluruh dunia, seperti saya memiliki kehidupan lain yang saya tinggal dalam bentuk gambar daripada dalam tubuh manusia. Dan itu telah berlangsung demikian. Sehari-hari emosi saya dirasakan oleh ratusan orang tanpa saya melakukan apa-apa lagi. Saya hanya duduk di sofa saya dan di saat itu, puluhan orang (berkat internet) melihat karya saya dan mengamati apa yang saya ingin ungkapkan tanpa melakukan apa-apa melalui galeri saya dan juga di dalam puluhan website yang menggunakan gambar saya (termasuk businesslounge.co.id). Itu sangat indah untuk dirasakan.
Ruth Berliana/Chintya Indah/VMN/BL