(Business Lounge – Empower People) Bermimpi itu enak… prosesnya pun enak… didahului dengan tidur yang nyenyak…. apalagi kalau mimpinya indah… wah rasanya pasti tidak mau bangun, inginnya mimpi terus berlanjut hingga happy ending.
Tapi bermimpi ternyata juga sulit bagi orang yang tidak bisa tidur. Sudah dicoba memejamkan mata tapi rasanya kantuk tak kunjung datang, pikiran masih penuh dengan pekerjaan dan hal-hal lain seputar hidup hari ini atau hari esok atau masa lalu. Berjam-jam berlalu dengan letih karena tak bisa tidur dan saat kantuk datang maka selanjutnya yang ada hanya mendengkur. Mendapatkan tidur nyenyak dengan sebuah mimpi ternyata tidaklah mudah.
Tiba-tiba saya menyadari bahwa bermimpi indah itu adalah seperti suatu rekreasi yang menyenangkan, yang membuat bangun pagi jadi lebih semangat, segar dan bahkan bisa membuat senyum-senyum sendiri setelah bangun dan membuat hari menjadi berbeda karena teringat indahnya mimpi. Tapi begitu menyadari itu hanya mimpi, rasa semangat dan gembira bisa saja lenyap.
Benarkah Visi itu Mimpi?
Orang bilang visi adalah mimpi inda. Apakah benar demikian? Setujukah Anda visi adalah mimpi? Selama ini saya pikir demikian. Tetapi mimpi adalah mimpi dan visi adalah visi. Mimpi adalah hal yang berada di alam bawah sadar sedang visi ada di dalam kesadaran kita. Mimpi adalah sesuatu yang sesaat yang pasti berlalu sedangkan visi selalu ada dalam hati dan pikiran. Mimpi adalah sebuah hal yang tidak dapat menjadi nyata sedangkan visi menuju pada suatu kenyataan.
Mimpi indah bisa menjadi visi, jika setelah kita bangun, hal itu selalu ada dalam hati dan pikiran dan kita kejar menjadi kenyataan. Tapi visi jangan menjadi mimpi, karena tidak akan pernah kita kerjakan dengan benar dan akhirnya tidak akan pernah menjadi kenyataan. Anda perlu bangun dari mimpi untuk mengejar sebuah visi. Visi adalah kerja, sedangkan mimpi ada dalam tidur.
Visi harus dikerjakan, dijalankan tiap-tiap hari dan visi sebenarnya adalah suatu kerja keras. Ketika visi menjadi kenyataan maka kita akan sadar bahwa kita telah melewati suatu kerja keras yang menerjang penghalang, menerjang badai, menerjang segala rasa ketidakmampuan dan melompat melewati semua.
Visi harus dituangkan dalam misi dan misi itu harus dituangkan dalam planning yang kemudian dituangkan dalam action. Action perlu dimonitor terus menerus agar sesuai dengan planning sampai visi tercapai. Jika hari ini visi belum tercapai maka besok harus dikerjakan lagi, lagi, lagi dan lagi… tanpa rasa bosan atau jenuh, tanpa mengeluh, tanpa hitung-hitungan, tanpa rasa kecut bagaimana jika visi tidak tercapai. Visi yang tidak tercapai juga setelah waktu yang panjang berarti ada yang salah. Mungkin karena visi itu tidak realistis dan visi itu benar-benar hanya sebuah mimpi indah yang tidak akan pernah dapat terjadi di dunia nyata.
Kekuatan Visi
Kita harus menyadari bahwa manusia adalah mahluk ciptaan yang hebat dari yang Maha Kuasa. Jika diberikan otak, maka disitulah seluruh kemampuan manusia dapat dimaksimalkan. Jika kita mau berpikir menggunakan otak kita dan bekerja, tidak ada kata mustahil bagi sebuah mimpi.
Visi yang selalu ada dalam hati dan pikiran akan membuat Anda semangat, seperti semangatnya saat terbangun dari mimpi indah. Bedanya adalah semangat dan gembira karena visi tidak akan hilang lenyap. Bukan sesuatu yang sementara. Tapi visi akan menjadi penyemangat hari, pemberi kekuatan kerja keras, mencetuskan ide-ide brillian dan mampu memberikan ketahanan menghadapi segala macam halangan. Pada penelitian tentang otak, diketahui bahwa otak sanggup menelorkan 70.000 ide baru setiap harinya.
Mari jadikan visi sebagai visi dan bukan hanya sebuah mimpi.
Vera Herlina/VMN/BL/Managing Partner Leadership, Entrepreneurship and Strategic Management Vibiz Consulting