(Business Lounge – Business Insight) Facebook diterpa gugatan class action nasional di Amerika Serikat pada hari Selasa (10/3), karena penolakannya untuk mengembalikan uang kepada orang tua yang anaknya menghabiskan uang di website. Perusahaan sejauh ini memang telah menolak untuk mengembalikan pembelian yang dilakukan oleh anak-anak tanpa izin orang tua.
Seorang hakim federal di San Jose, California memutuskan bahwa ratusan ribu orang di seluruh negeri sekarang dapat mengambil tindakan hukum terhadap jaringan sosial atas kebijakan pembelian online yang dilakukan anak di bawah umur, demikian dilaporkan oleh Reuters.
Hakim Distrik AS Beth Labson Freeman juga mengatakan orang tua tidak dapat mengejar pengembalian uang dengan cara kelompok, karena setiap kasus akan berbeda, tetapi hal tersebut dapat dilakukan secara individual.
Gugatan ini diprakarsai oleh dua orang anak dan orang tua mereka yang telah membeli mata uang virtual Facebook yang saat ini telah dihentikan. Pembelian ini dilakukan dengan menggunakan kartu kredit dan debit orang tua. Satu anak mengatakan ibunya menggunakan kartu kredit untuk membelikan dia permainan $ 20 yang disebut dengan Ninja Saga tetapi kemudian dikenakan ratusan dolar untuk apa yang dia pikir adalah pembelian mata uang virtual, sementara anak lainnya ‘diperas’ hingga tuduhan $ 1.059 setelah mengambil kartu debit orangtuanya tanpa izin.
“Perbedaan antara Facebook dan bisnis lain adalah bahwa perusahaan memberikan peringatan atas usia dari pengguna. Tetapi memperlakukan anak-anak sama dengan pengguna dewasa. Demikian dikatakn JR Parker, seorang pengacara untuk penggugat.
Gugatan itu menyebutkan Facebook melanggar hukum negara dengan menolak mengembalikan uang setelah semua penjualan telah diproses. Perusahaan menjawab dengan mengatakan klaim yang terlalu berbeda. Ia juga mengatakan gugatan tidak memiliki manfaat, dan bahwa perusahaan akan mempertahankan diri.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana