(Business Lounge – Manage Your Business) Istilah change atau perubahan seringkali tidak bersahabat. Orang cenderung menghindari adanya suatu perubahan. Benarkah? Jangan terlalu cepat menjawab pertanyaan ini tetapi marilah kita bersama-sama menyamakan persepsi melalui pembahasan di bawah ini.
Pernahkan Anda mendengar kata Coca Cola? Pasti sudah pernah. Bahkan mungkin sudah pernah merasakan kesegarannya. Perusahaan Coca Cola demi eksistensinya tidak hanya menjual minuman soda saja, melainkan saat ini menjual air mineral (Ades). Garuda food Putra Putri Jaya, produsen makanan ringan anak usaha Tudung Group, membangun pabrik susu olahan di Bandung, Jawa Barat, senilai Rp 280 miliar. Masih banyak lagi perusahaan yang selain melakukan ekspansi, membangun pabrik-pabrik baru, mereka juga meningkatkan kapasitas produksinya demi supaya kelangsungan hidup perusahaan terus berlangsung.
Tidak dapat dipungkiri ternyata seleksi alam juga dapat terjadi dalam dunia bisnis. Baik organisasi tempat kita bekerja ataupun produk-produk tidak ada yang bisa menjamin akan selalu eksis. Semuanya akan mengalami proses peningkatan atau penurunan yang berujung pada kepunahan. Dalam rangka proses bertahan hidup, bisnis akan berganti kepemilikan, merek-merek produk juga bisa berganti nama, berubah orientasi, dan membuat produk-produk baru yang berbeda sama sekali. Tujuannya adalah supaya tidak terjadi kepunahan atau bisnis mati.
Tahukah Anda bahwa apa yang sedang terjadi pada perusahaan-perusahaan itu semua adalah suatu pergeseran atau suatu perubahan. Semua itu tidak begitu saja terjadi namun memiliki alasan, yaitu tekanan-tekanan lingkunganlah yang memaksa mereka berubah atau kalau tidak dilakukan maka mereka akan rugi dan akhirnya PUNAH/MATI. Indikasi inilah yang mendorong proses kompetisi terjadi dalam dunia bisnis. Seperti yang kita kenal bahwa sejak teori ekonomi diperkenalkan, para ahli sepakat bahwa kompetisi itu sehat. Kompetisi dapat mendorong kegairahan untuk memacu prestasi dan kreativitas yang menghasilkan hasil yang lebih baik.
Produk dari proses kompetisi dalam bisnis adalah suatu perubahan (change). Perusahaan yang mau merespons adanya suatu perubahan dan melakukan action dengan memperbarui dirinya maka dia akan survive, tetapi sebaliknya apabila perusahaan tidak meresponse perubahan yang terjadi dan tetap dengan style yang kuno maka ujungnya adalah kepunahan.
Karena kompetisi, perubahan yang terjadi bisa seperti produk yang mengalami pembaruan-pembaruan. Masa-masa awal produksi komputer chips misalnya, diwanai dengan ketegangan antara Intel dan Fujitsu. Intel sadar benar bahwa dirinya tidak akan mampu bertahan kalau tidak melakukan pembaharuan (perubahan) secara terus menerus. Apalagi para pelaku usaha pembuat software dan komputer terus menerus memacu diri dengan kompetisi yang keras. Itu yang menyebabkan lahirnya perangkat-perangkat komputer dengan chips processor yang baru yang terus bergeser dari waktu ke waktu. Bayangkan apabila Intel tidak merespons perubahan ini, dan tetap menjalankan produksi yang lama, pasti mereka tidak akan mampu bertahan.
Rata-rata pelaku bisnis tidak menyadari bahwa kita tidak bisa menawarkan solusi kemarin untuk mengatasi persoalan yang terjadi hari ini. Kenapa tidak bisa? Jawabnya sederhana saja karena tidak cocok dan sudah kuno. Oleh karena itu saat terjadi sesuatu dalam bisnis, janganlah ragu untuk berkreasi melakukan sesuatu sebagai solusinya. Lepaskan kaca mata yang menghalangi kita untuk melihat bahwa sebetulnya ada banyak sekali solusi yang dapat memecahkan permasalahan yang terjadi.
Jangan ragu-ragu….Melalui kompetisi maka kita akan menciptakan suatu perubahan yang lebih baik. Selamat berkompetisi!!
Palimirma/VMN/BL/Contributor
Editor: Iin Caratri