Studio TonTon 15.02 2015 15:20

(Business Lounge – Art) Studio TonTon sedang berupaya mengembalikan arsitektur menjadi sebuah yang menyentuh. Bukan hanya sebuah kejadian yang didominasi hal-hal yang visual.

Sesuatu yang menyentuh berarti melibatkan emosional pada suatu karya. Bukan hanya perlu mengamati tetapi juga kemampuan desain dan sensitivitas. Itulah sebabnya dalam proses mendesain, Antony Liu dan Ferry Ridwan selalu mencoba dengan sketsa dan model, tidak hanya gambar-gambar tiga dimensi yang dihasilkan oleh komputer. Untuk membuat sketsa dan model maka perlu melibatkan seluruh tubuh.

Untuk itu, Studio TonTon merilis sebuah buku yang bertajuk Studio TonTon 15.02 2015 15:20 sambil memamerkan instalasi indoor dan outdoornya yang bertempat di Gallery utama Dia.Lo.Gue. Tidak hanya itu, Antony Liu, founder dari biro arsitektur ini juga memamerkan lukisan hasil karyanya yang dipajang pada ruang galeri tengah.

Untuk menuju galeri utama maka pengunjung dibuat perlu melalui jalur belakang melewati bagian jalan kecil yang bersebelahan dengan bangunan Dia.Lo.Gue. Seolah memindahkan keseluruhan bagian Studio TonTon maka pengunjung dapat menikmati hasil karya studio ini di sepanjang jalan setapak melewati taman untuk menuju gallery utama.

IMG_8978

IMG_8979

Pada dinding lorong tersebut maka pengunjung dapat menemukan sebuah daftar nama yang merupakan daftar dari keseluruhan staf dan penghuni yang selama ini mengawali perjalanan panjang berdirinya Studio TonTon.

Semua instalasi yang ada mengambil konsep yang berfokus pada garis desain arsitektur Studio TonTon yang menjadi ciri khas dari gaya keseluruhan desain Studio TonTon. Warna putih hampir mendominasi dengan desain clean cut, fokus pada detil, ringan, bermain dengan bentuk geometris, serta berinteraksi dengan bahasa material yang sederhana. Selain itu juga memberikan sentuhan khusus pada desain edging dan pertemuan struktur dan material yang berbeda.

IMG_8974

Pada galeri utama pengunjung dapat menemukan salah satu instalasi utama dari Studio TonTon. Instalasi yang berwarna putih ini berada tepat di tengah ruangan dengan kedua sisi yang digunakan sebagai display dengan memperlihatkan video karya Davy Linggar yang mengambil scene di beberapa bagian sudut Studio. Kedua sisi yang lain menjadi akses masuk menuju ruang instalasi. Sebuah layer yang terbuat dari garis benang transparan berfungsi menjadi pemisah ruangan. Memberi rasa penasaran untuk mengetahui obyek apa yang berada didalam ruangan ini.

IMG_8980

IMG_8982

Ruang instalasi tengah  berisikan beberapa display instalasi maket karya Studio TonTon. Ditampilkan dengan menarik menggunakan batang-batang besi yang menjadi bidang dasar dari maket. Batu white pebble dipilihkan menjadi elemen lantai dengan beberapa sisi dinding yang dipasangi bidang cermin. Pengunjung pun dapat melihat beberapa dimensi dari ruangan  serta memberikan kesan yang lain atas jarak dan ruang  bagi pengunjung.

IMG_8984

IMG_8985

IMG_8986

IMG_8987

IMG_8989

IMG_8990

Unik sekali sebab Studio TonTon tidak hanya melibatkan mata atau visualisasi, tetapi seluruh indra yang majemuk. Ia melibatkan tubuh dalam proses mendesain dan menghindari abstraksi yang menjadi karakter sebuah blueprint bangunan.
Dibaratkan bahwa adanya percakapan dengan pohon, rumput,angin, hujan – seraya merenungkan dan membangun – sebuah persentuhan yang berlangsung dalam arus temporal.

Jika abstraksi membuat ruang seakan-akan berada di luar waktu, di studio ini waktu justru bagian esensial dari arsitektur. – Avianti Armand

IMG_8973IMG_8972

Sonang Elyas/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x