Menyaksikan Blood Moon Di Langit Indonesia

(Business Lounge – News & Insight) Bulan berputar mengitari bumi yang juga berputar mengitari matahari. Maka akan ada suatu saat ketika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus. Bumi pun akan menutupi cahaya matahari sehingga tidak sampai ke bulan. Terjadilah gerhana bulan.

Lunar_Eclipse

Bulan melewati tepat di belakang Bumi dan ada pada bayangan bumi (umbra). Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada malam bulan purnama. Tidak seperti gerhana matahari, yang hanya dapat dilihat dari area tertentu di dunia, gerhana bulan dapat dilihat dari mana saja di sisi malam dari Bumi. Sebuah gerhana bulan dapat berlangsung selama beberapa jam, sedangkan gerhana matahari total hanya berlangsung selama beberapa menit di setiap tempat tertentu, karena ukuran yang lebih kecil dari bayangan bulan. Juga tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman untuk dilihat tanpa pelindung mata atau tindakan pencegahan khusus, karena mereka lebih redup daripada bulan purnama.

Mengapa Bulan Menjadi Merah Darah

Namun akan ada yang spesial pada gerhana bulan sore ini (Rabu, 8/10), yaitu bulan akan tampak berwarna merah, yang populer dengan sebutan blood moon sejak tahun 2010. Secara posisi antara bulan, bumi, dan matahari akan menyebabkan bulan tidak akan terlihat dari bumi, tetapi saat gerhana bulan total terjadi, justru bulan berubah warna menjadi merah. Apakah yang terjadi sebenarnya?

Matahari akan tetap menyinari bumi, namun kemudian cahaya ini dibiaskan oleh atmosfer bumi sehingga masih ada cahaya yang sampai ke bulan. Jika kita memandang dari bulan maka bumi akan terlihat dikelilingi oleh cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer sehingga nampak cahaya merah. Blood moon yang akan kita saksikan sore ini adalah blood moon kedua dari rangkaian sebuah tetrad blood moon (empat Total gerhana bulan dalam satu seri). Gerhana sebelumnya pada rangkaian tetrad ini adalah pada tanggal 15 April 2014. Sedangkan dua gerhana bulan lainnya akan terjadi pada 4 April 2015 dan 28 September 2015.

Fenomena Langka Selenelion

Fenomena langka selenelion juga akan terjadi sore ini di langit Indonesia, yaitu ketika bulan dan matahari dapat terlihat bersamaan di langit. Bulan terbit dengan warna merah darah di ufuk timur, sementara Matahari yang juga dengan warna kemerahan masih berada di ufuk barat.

Diperkirakan kita pun akan dapat menyaksikan saat bulan menjadi merah ini pada pukul 17.24-18.24 WIB, kecuali Banda Aceh. Sedangkan warga Indonesia tengah timur berpotensi melihat Uranus dengan mata telanjang, meski diperlukan kejelian untuk menemukannya.

Jangan lewatkan kesempatan ini, namun untuk menyaksikan ini Anda harus berada pada titik yang tinggi, dengan pemandangan ke arah cakrawala di sebelah timur dan barat, dan memiliki langit dengan kondisi transparan untuk melihat kedua matahari dan bulan.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Youtube

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x