(Business Lounge – News & Insight) Unjuk rasa terus berlangsung di pusat kota Hong Kong pada Senin (29/9) sedangkan pada Minggu malam (28/9) bentrokan dengan aparat kemanan tidak lagi bisa dielakkan dan para pengunjuk rasa dipaksa untuk bubar dengan menggunakan gas air mata. Ini merupakan kerusuhan terburuk yang pernah terjadi sejak tahun 1997 dan telah melumpuhkan pusat kota Hong Kong. Para pengunjuk raksa tetap bertahan di jalan-jalan dan memilih tidur di sana bahkan mendirikan tenda-tenda. Para pengunjuk rasa ini menuntut Beijing untuk tidak ikut campur dalam pemilu mereka yang akan berlangsung pada tahun 2017 mendatang,
Hari ini, unjuk rasa berlanjut kembali dan ribuan pengunjuk rasa yang terdiri dari para mahasiswa pun memadati setidaknya 3 jalan raya utama dan menimbulkan kemacetan parah. Komuter tidak dapat berjalan dan banyak sekolah serta bisnis terpaksa tutup.
Para mahasiswa telah memboikot kegiatan belajar mengajar dalam seminggu terakhir, dan menyerbu tempat-tempat pemerintah pusat, dengan kelompok pro-demokrasi yang menduduki Pusat kota. Minggu mengedepankan kampanye pembangkangan sipil massal yang sedianya akan dimulai pada 1 Oktober.
Para demonstran telah mengecam penggunaan gas air mata oleh polisi tetapi pihak berwenang telah membela diri dengan alasan bahwa protes yang sedang berlangsung telah melanggar hukum. Kepala eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying bersikeras meminta demonstran untuk mundur dari jalanan sehingga kegiatan dalam berlangsung kembali sebagaimana mestinya. Namun belum ada tanda-tanda hendak mundur dari para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa menuntut agar Leung mundur dan bahwa Beijing membatalkan keputusan yang telah disampaikan bulan lalu bahwa siapa pun yang kelak akan berdiri untuk pemilihan pos utama kota ini pada tahun 2017, haruslah diperiksa oleh komite loyalis pertama.
Selama aksi ini komuter tidak dapat berjalan. Lebih dari 200 rute bus dibatalkan atau dialihkan serta sebagian besar dari jaringan trem kota. Kereta api bawah tanah tetap dapat beroperasi tetapi hanya keluar di beberapa stasiun kereta bawah tanah sedangkan bidang utama ditutup.
Walaupun beberapa bisnis dan sekolah telap ditutup, kota bursa saham tetap dibuka seperti biasa, tetapi indeks bursa saham Hong Kong anjlok sebesar 1.18 persen karena investor merasa cemas akan adanya dampak atas unjuk rasa ini terhadap pasar regional utama.
Selain itu, sebanyak 41 orang telah dirawat di rumah sakit karena terluka pada saat bentrokan dan 78 kasus penangkapan atas upaya memaksa masuk ke tempat pemerintah, perakitan yang melanggar hukum, perilaku tidak tertib di tempat umum, dan menyerang pejabat publik.
Mantan pemerintah kolonial Inggris telah menyerahkan Hong Kong kembali ke Tiongkok pada tahun 1997 di bawah “satu negara, dua sistem” kesepakatan yang menjamin kebebasan tidak terlihat di daratan, termasuk kebebasan berbicara dan hak untuk protes.
Uthe/Journalist/VMN/BL
Editor : Ruth Berliana
Images: Antara