(Business Lounge – Business Today) Perusahaan minuman raksasa AS, Coca-Cola telah membeli 16,7% saham sebuah perusahaan minuman berenergi US, Monster dengan kesepakatan tunai. Hal ini disebabkan adanya kenyataan bahwa minuman bersoda semakin dijauhi.
Dalam kesepakatan senilai $ 2.15 miliar (£ 1,3 milyar) ini, Coca-Cola akan mentransfer bisnis minuman berenergi yang mendunia ini kepada perusahaan minuman berenergi. Sebagai gantinya juga, perusahaan minuman berenergi ini akan mentransfer bisnis non-energi, yang meliputi Peace Tea dan Hansen Natural Soda kepada Coca-Cola. Kesepakatan ini memberikan akses sistem distribusi global Coca-Cola kepada perusahaan minuman berenergi ini.
Untuk Coca-Cola, kemitraan akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan pangsa pasarnya di pasar minuman energi yang berkembang pesat.
Dalam sebuah pernyataan, Muhtar Kent, Chairman dari Coca-Cola mengatakan: “The Coca-Cola Company akan terus mengidentifikasi pendekatan inovatif untuk kemitraan yang memungkinkan kita untuk tetap di garis depan tren konsumen di industri minuman,” demikian dilansir oleh The Wall Street Journal. Kent menambahkan bahwa investasi dalam Monster merupakan cara modal yang efisien untuk meningkatkan partisipasi perusahaan ini dalam pertumbuhan yang cepat dan menarik pada dunia minuman energi. Dalam laporan yang sama juga, Chairman Monster Rodney C. Sacks mengatakan kesepakatan itu telah memberikan perusahaan suatu peningkatkan akses ke dalam sistem distribusi Coca-Cola Company, sistem yang paling kuat dan luas di dunia. Pada saat yang sama, kita menjadi bermain energi eksklusif The Coca-Cola Company.
Kesepakatan ini sesuai dengan persetujuan peraturan. Kedua perusahaan juga berharap transaksi ini akan ditutup awal tahun depan. Saham Monster melonjak 22% pada perdagangan after-hours di berita, sementara saham Coca-Cola naik 1,2%.
Coca-Cola adalah perusahaan minuman terbesar di dunia, dengan lebih dari 500 merek dengan namanya, termasuk Diet Coke, Fanta dan Minute Maid. Kesepakatan itu terjadi sebab para konsumen di negara maju dan pasar yang lebih matang mulai kembali kepada gaya hidup sehat.
Salah satu efek yang mereka jauhi adalah minuman bersoda dan soda yang memiliki kadar gula tinggi dan secara luas diketahui menyebabkan kenaikan berat badan dan dalam beberapa kasus, menyebabkan obesitas.
Coca-Cola telah bergulat dengan penurunan penjualan dari produk-produk yang digunakan untuk menjadi penggerak pendapatan inti.
uthe/Journalist/VMN/BL