(Business Lounge – Global News) Coca-Cola yang merupakan perusahaan softdrink terkenal, tertua, dan salah satu yang terbesar di dunia berencana untuk merubah struktur perusahaannya. Tiga perusahaan pembotolan milik Coca-Cola akan menggabungkan profit sebesar USD 12 milyar atau sekitar IDR 156 triliun yang dihasilkan dari 13 negara Eropa asal pusat perdagangannya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari dorongan konsolidasi oleh perusahaan soda raksasa AS tersebut untuk mengurangi pengeluaran biaya ditengah-tengah perlambatan penjualan.
Coca-Cola Enterprises Inc., atau CCE juga berencana akan memindahkan kantor pusatnya ke Inggris dari Amerika Serikat dalam rangka menjalin kerja sama dengan Coca-Cola Iberia Partners SA milik Spanyol dan Coca-Cola Erfrischungsgetränke AG dari Jerman, yang dimiliki oleh Coke berbasis Atlanta.
Melambatnya Penjualan
Pada bulan Juli Coca-Cola melaporkan bahwa volume minuman di Eropa mengalami pendataran dalam enam bulan pertama pada tahun 2015, sehingga pendapatan turun sebesar 8% menjadi USD 2,65 milyar atau setara dengan IDR 34.45 triliun, terbebani oleh menguatnya nilai tukar dolar. Volume global Coca-Cola hanya naik 1% pada pertengahan tahun ini, diakibatkan oleh penjualan minuman berkarbonasi yang lemah karena sebagian besar konsumen beralih ke air mineral dan minuman lainnya.
Perencanaan Baru
CCE yang membuat dan mendistribusikan coca-cola di delapan negara Eropa termasuk Inggris dan Perancis, akan memberikan saham sebesar 48% untuk perusahaan yang baru, Coca-Cola European Partners PLC. Iberia Partners SA akan memberikan saham sebesar 34% dan Coca-Cola akan memberikan 18%. Perencanaan yang akan menciptakan perusahaan Coca-Cola independen terbesar di dunia dalam hal pendapatan ini, dikendalikan oleh para pemegang saham dan persetujuan peraturan.
CCE mengatakan volume minuman menurun sebesar 1% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya pada bulan Juli. Pendapatan jatuh 18% menjadi USD 1,9 milyar disebabkan melemahnya mata uang Eropa. Dengan melokasikan Coca-Cola European Partners ke London, CCE tidak lagi harus mengkonversi hasil pedapatan ke dalam dolar atau membayar pajak kepada AS atas keuntungan yang dipulangkan. Perdagangan juga akan difokuskan pada New York Stock Exchange, Euronext Amsterdam and Madrid Exchange.
Ketiga perusahaan gabungan memperkirakan akan menghasilkan penghematan sekitar USD 350 juta hingga USD 375 juta biaya tahunan dalam waktu tiga tahun yang bisa disalurkan kembali ke pemasaran Coca-Cola, Sprite, dan puluhan merek minuman lainnya.
Tidak Semudah yang Direncanakan
Walaupun penggabungan ini melibatkan tiga perusahaan Coca-Cola besar yang berasal dari tiga negara yang berbeda, bukan berarti tuntutan konsumen akan bertambah banyak. Coca-Cola memiliki permintaan konsumen yang lemah di Jerman dan Spanyol. Coca-Cola Iberia Partners SA mencoba untuk memberhentikan beberapa pekerja tahun lalu, tapi Mahkamah Agung Spanyol memutuskan agar perusahaan harus mempekerjakan karyawan mereka kembali dan memberikan kembali pembayarannya.
Keuntungan yang Diincar
Para pemegang saham CCE akan menerima saham dari perusahaan gabungan untuk setiap saham CCE dan pembayaran tunai satu kali sebesar USD 14.50 per saham. Perusahaan yang baru akan mendanai pembayaran USD 3,3 milyar dengan hutang baru. Saham CCE lebih tinggi 2,9% pada USD 53,36 dalam perdagangan di New York Stock Exchange. Perusahaan berharap agar penggabunga dapat disahkan pada kuartal kedua 2016.
Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: Coca Cola