(Business Lounge – Business Today) – Procter & Gamble Co berencana untuk memotong lebih dari setengah produknya, sebagai dampak dari lesunya penjualan dari perusahaan produk konsumen dunia ini.
Perusahaan yang berbasis di Cincinnati akan menghentikan 90 sampai 100 merek dan memfokuskan investasi pada sisa lini produk yang menghasilkan lebih dari 95% dari keuntungan perusahaan, CEO AG Lafley mengatakan dalam sebuah konferensi dengan para analis akhir minggu kemarin. “Ini akan menjadi jauh lebih sederhana, menjadikan perusahaan tidak terlalu kompleks,” katanya.
Pembuat popok Pampers dan deterjen Tide akan melanjutkan hanya dengan 70 sampai 80 merek setelah menjual atau menghentikan sekitar 100 merek lainnya. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu satu sampai dua tahun.
Procter & Gamble saat ini memiliki terlalu banyak merek yang menyebabkan kurangnya dalam mendorong suatu pertumbuhan dan dengan adanya pengurangan mendatang akan membantu mengubah hal tersebut, disampaikan oleh Ali Dibadj, analis Sanford C. Bernstein. “Ini adalah langkah kecil dalam arah yang benar,” katanya.
Pengumuman di akhir minggu kemarin adalah upaya perusahaan untuk memangkas biaya mereka. Pada bulan April, Procter mengumumkan penjualan bisnis makanan hewannya senilai US $ 2,9 miliar.
Lafley tidak mengatakan merek yang mana yang akan tetap ada setelah kebijakan terbaru, tetapi mengatakan mereka akan mengkalkulasi dahulu semua penjualan perusahaan secara keseluruhan. Dengan menerapkan kebijakan ini Procter & Gamble akan lebih mudah untuk mengelola, juga memungkinkan terjadinya “pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih berkelanjutan,” kata Lafley.
Pengumuman itu disampaikan ketika perusahaan melaporkan pendapatan fiskal untuk kuartal keempat. Laba bersihnya naik 37,5% menjadi US $ 2,58 miliar, atau 89 sen per saham. Penjualan turun 1% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi US $ 20,16 miliar.
Saham Procter & Gamble naik sebesar US $ 2,74, atau 3,5%, menjadi US $ 80,06 dalam perdagangan sore akhir minggu kemarin.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: wikimedia