Pelajaran dari P&G: 3 Kunci Keberhasilan Transformasi Digital

(Business Lounge Journal – General Management)

P&G telah lama dikenal sebagai perusahaan yang mengedepankan inovasi. Salah satu kunci kesuksesan perusahaan ini adalah keterbukaannya terhadap ide-ide baru dari berbagai bagian bisnis. Dengan penugasan yang luas, program mentorship, serta pelatihan dan pengembangan kelas dunia, P&G mendorong karyawan untuk bereksplorasi, berkembang, dan memberikan dampak yang signifikan bagi karier serta bisnis mereka.

Tim IT P&G yang dipimpin oleh Seth Cohen sebagai Chief Information Officer telah mengadopsi pendekatan ini dengan memanfaatkan teknologi terbaru untuk meningkatkan produk, mengoptimalkan rantai pasok, serta mengembangkan kapabilitas berbasis data dalam penelitian dan pengembangan. Inovasi seperti aplikasi Pampers My Perfect Fit, yang menggunakan AI untuk merekomendasikan ukuran popok yang tepat, menjadi contoh nyata dari transformasi digital di P&G. Dengan mengandalkan AI, aplikasi ini dapat memberikan rekomendasi ukuran popok dengan tingkat akurasi hingga 90%.

Untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis dengan pendekatan berbasis konsumen, P&G berinvestasi dalam tiga area utama transformasi digital:

1. Meningkatkan Keterampilan Karyawan

Agar karyawan dapat memanfaatkan kekuatan AI dan alat digital lainnya, P&G menerapkan program pelatihan di seluruh departemen, bukan hanya di bidang IT. Pembelajaran berkelanjutan ini menciptakan budaya inovasi dan ketangkasan yang memungkinkan P&G beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan pasar.

Salah satu alat internal yang dikembangkan adalah Project Genie, sebuah platform AI yang membantu lebih dari 800 perwakilan layanan pelanggan dengan mengumpulkan informasi dan menyusun pesan yang mudah dipahami oleh konsumen. Dengan alat ini, waktu penanganan pertanyaan berkurang secara signifikan, meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.

2. Memanfaatkan AI untuk Efisiensi dan Kreativitas

P&G menggunakan AI dalam berbagai aspek operasionalnya untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menciptakan nilai bisnis. Namun, dampak terbesar dari AI hanya dapat dirasakan jika teknologi ini diterapkan secara luas di seluruh organisasi. Untuk itu, P&G telah berinvestasi dalam pengembangan dan penerapan empat platform AI generatif yang meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan pengambilan keputusan, dan mendorong inovasi produk.

3. Membangun Rantai Pasok yang Siap Masa Depan

Rantai pasok yang tangguh dan fleksibel sangat penting dalam memenuhi permintaan konsumen modern. Strategi rantai pasok berbasis digital P&G diwujudkan melalui kolaborasi lintas fungsi dalam perusahaan. Dengan mengandalkan otomatisasi, analisis data real-time, dan komitmen terhadap kualitas, P&G menciptakan ekosistem rantai pasok yang responsif, efisien, dan berkelanjutan.

Salah satu inisiatif utama dalam strategi ini adalah pendekatan “benar sejak pertama kali, setiap saat”, yang memastikan kualitas tinggi di setiap tahap rantai pasok, mulai dari desain produk hingga produksi dan distribusi. Dengan menerapkan pemodelan dan simulasi otomatis, P&G dapat mengatasi tantangan rantai pasok dan mempercepat pengembangan formula produk. Sebagai contoh, berbagai formula deterjen telah dimasukkan ke dalam data lake utama perusahaan, memungkinkan pengembangan alternatif yang lebih cepat berdasarkan ketersediaan bahan baku.

Selama lebih dari 185 tahun, inovasi telah menjadi fondasi kesuksesan P&G. Dengan pengalaman langsung dalam penggunaan AI, Machine Learning, dan alat pintar lainnya, P&G terus meningkatkan efisiensi dan kemampuan untuk menciptakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Transformasi digital yang berorientasi pada hasil ini memastikan bahwa P&G akan terus menyediakan produk-produk unggulan dan mempercepat pertumbuhan merek di pasar global.

Source: P&G