Aliansi Operasional Dan Stratejik Manajemen SDM

(Business Lounge – Empower People) Dalam sebuah acara pelatihan saya menanyakan kepada peserta sepuluh kata yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia? Maka kebanyakan menjawab gaji, absensi, tata tertib, pemecatan, serikat buruh, penilaian pegawai, cuti, tunjangan, jamsostek, dan semua yang dibicarakan sisi operasional atau administrasi manajemen sdm. Padahal tentulah manajemen sumber daya manusia tidak hanya operasional saja, banyak hal yang stratejik yang harus dikerjakan, ketika sebuah bisnis akan melakukan ekspansi masalah utama yang dihadapi adalah ketersediaan sumber daya manusia, ini masalah stratejik yang harus dipikirkan. Produktivitas karyawan di setiap divisi merupakan lag indicator yang harus dikejar oleh manajemen dan hal ini adalah hal strategis yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia. Jadi seperti dua sisi mata uang maka operasional dan stratejik tidak dapat dipisahkan ketika kita membicarakan manajemen sumber daya manusia.

Sebuah perusahaan yang kurang memahami soal operasional dan juga stratejik tentu tidak akan berhasil mencapai tujuannya, kalaupun bisa mencapai tujuan, tentulah itu keberuntungan saja penyebabnya. Kalaupun sebuah perusahaan menjadi ahli secara operasional namun kurang secara operasional maka perusahaan ini akan menjadi follower saja.

Perusahaan ada juga yang memiliki kemampuan stratejik yang handal namun tidak memiliki kemampuan operasional bila kondisi terjadi perusahaan akan menjadi organisasi pemimpi (dreamer organization) saja, sebab eksekusi dari hal-hal stratejik tidak sampai pada tingkat operasional.

Jadi perusahaan seharusnya pakar dalam tataran stratejik manajemen sumberdaya manusia namun juga pakar dalam tataran manajemen sumber daya manusia operasional dan yang terpenting adalah menghubungkan keduanya , sehingga merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan, sehingga bisa menghasilkan kinerja yang memuaskan.

Menghubungkan manajemen SDM sejak dari stratejik adalah dimulai dari aspek keuangan, seperti ketika bisnis selalu mulai dari sana, dari sisi pendapatan manajemen SDM bisa diukur melalui produktifitas yang dihasilkan oleh karyawan, sedangkan dari sisi biaya dapat diukur melalui jumlah biaya SDM yang dikeluarkan

Aspek Customer, untuk pelanggan manajemen SDM adalah divisi-divisi didalam perusahaan, indikator mereka adalah terpenuhinya jumlah man power yang diperlukan, kualitas pegawai yang didapatkan, dan juga kepuasan divisi terhadap kinerja pegawai.

Aspek Process, proses manajemen SDM dimulai dari saat rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, people development, hingga pemutusan hubungan kerja. Disinilah terhubung antara manajemen sumber daya manusia secara stratejik dan manajemen sumber daya manusia operasional.

Aspek terakhir adalah Aspek Learning and Growth, di aspek ini adalah kualitas team yang mengerjakan proses, mengawasi dari manajemen sumber daya manusia harus juga terhubungkan.

Dengan keempat aspek ini maka fungsi stratejik dan operasional manajemen SDM akan terkait yang akan menghasilkan perusahaan yang bukan hanya follower, dreamer bahkan gagal namun menjadi the winner.

Fadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL