Sebotol Virus Cacar yang Seharusnya Sudah Punah Ditemukan di AS

(Business Lounge – News ) Secara tidak terduga, sekelompok ilmuwan menemukan sebuah tabung berisi virus cacar di dalam karton ketika mereka sedang membersihkan fasilitas-fasilitas penelitian di Washington. Berdasarkan penemuan sebelumnya, terdapat 6 tabung berisi virus yang telah membeku dan disegel dengan lelehan kaca namun diperkirakan virus ini telah mati. Sehingga setelah beberapa dekade, virus cacar ini telah dianggap musnah oleh WHO pada tahun 1980. Mereka meyakini bahwa sampel yang tersisa tersebut hanya tersimpan di laboratorium Atlanta dan Rusia dengan penjagaan yang ketat.

Para petugas sangat terkejut dengan ditemukannya sebuah tabung lain di Amerika Serikat yaitu di sebuah gedung di National Institute of Health di Bethesda, Maryland yang digunakan untuk kegiatan administrasi untuk lembaga makanan dan obat sejak tahun 1972.

Penemuan ini sebenarnya cukup menggangu oleh karena virus cacar ini dianggap telah musnah sejak tahun 1980.

Kejadian yang Kedua

Kejadian ini merupakan kejadian kedua bahwa anggota department kesehatan salah dalam meletakan virus yang berbahaya ini. Bulan lalu, sebuah lab di CDC Atlanta terpaksa harus memberikan antibiotik sebagai pencegahan terhadap anthrax.

Para petugas mengatakan label yang tertera pada tabung ini mengindikasikan bahwa virus itu dimasukkan dalam tabung sekitar tahun 1950. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui sudah berapa lama tabung itu berada didalam gedung yang diyakinin diresmikan pada tahun 1960-an.

Diberitakan tidak ada seorang pun di dalam gendung terinfeksi maupun terkontaminasi oleh karena virus tersebut cenderung mematikan walaupun telah membeku. Jika virus ini tetap berada pada suhu udara yang dingin maka ia akan tetap hidup dan ini akan sangat berbahaya.

Anggota CDC mengatakan bahwa tabung itu telah disimpan dalam suhu ruangan selama beberapa tahun. Namun, anggota FDA mengatakan bahwa virus cacar tersebut disimpan di tempat penyimpanan yang dingin selama beberapa dekade. FDA dan CDC akan menjalankan beberapa test untuk mengetahui apakah virus itu berbahaya. Oleh karena itu, sample tersebut akan dikirimkan ke Atlanta untuk ditest dan dihancurkan.

Virus Cacar yang Berbahaya

Cacar adalah salah satu penyakit yang mematikan sepanjang sejarah. Selama beberapa abad lamanya, virus tersebut telah membunuh sepertiga dari orang-orang yang telah terinfeksi, termasuk Queen Mary II dari England. Bagi mereka yang selamat, virus ini akan meninggalkan bekas luka.

Kasus yg terakhir terdapat di England pada tahun 1978 saat seorang  fotografer sebuah universitas yang bekerja di sebuah laboratorium yang sedang menangani cacar. Kemudian, ia meninggal akibat terkena virus tersebut melalui ventilasi.

Vaksinasi global akhirnya berhasil mengontrol cacar. Setelah dinyatakan punah, semua sampel cacar yang masih hidup disimpan di lab CDC di Altanta dan lab Russis di Novosibirsk.

Laboratori tersebut sangat dijaga ketat. Para ilmuwan yang menangani virus tersebut diharuskan untuk scan sidik jari dan retina mereka untuk bekerja ke dalam lab. Mereka juga mengenakan seragam lengkap seperti sarung tangan, kacamata, dan mereka harus mandi dengan disinfectant yang kuat sebelum meninggalkan lab.

Sample virus yang berada di US saat ini disimpan di dalam nitrogen cair, dan itu merupakan sampel yang diperoleh dari Britain, Jepang, dan Belanda.

Banyak ilmuwan berpendapat bahwa virus tersebut harus dihancurkan sebab virus yang masih tersisa dapat menimbulkan ancaman. Ilmuwan lain berpendapat bahwa virus tersebut dibutuhkan untuk penelitian guna pengobatan yang lebih baik.

Febriani Piscessa/Journalist/VMN/BL
Editor : Ruth Berliana
Image: Youtube

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x