Singapore Airlines Memanjakan Penumpang Dengan Senyum dan Bebas Internetan
When You Pay Higher For Fly, The Happier You Get in The Air
(Business Lounge – Service) Mungkin sebagian dari kita sudah biasa bepergian untuk mengisi liburan ataupun business trip menggunakan jasa pesawat terbang, baik domestik ataupun internasional. Namun pernahkah Anda bayangkan, jika Anda harus menghabiskan lebih dari 20 jam perjalanan di udara dengan hanya duduk dan tidur tanpa ada akses internet. Apa yang akan Anda rasakan? Sudah pasti sebagian dari kita akan merasa lelah, jenuh dan bosan.
Fasilitas Internet Selama Penerbangan
Untuk mengatasi kejenuhan dan meningkatkan pelayanan, beberapa maskapai mulai mencoba sesuatu yang baru untuk meng-entertain penumpangnya agar tidak jenuh selama berada di udara dan juga sekaligus menjadi salah satu strategi untuk bersaing dengan kompetitornya yaitu dengan menyediakan akses internet didalam pesawat selama penerbangan berlangsung. Salah satunya adalah Singapore Airlines yang pada bulan Juli 2013 lalu mengumumkan sudah menghabiskan dana sekitar $ 400m (£ 243m ) untuk melengkapi pesawat baru mereka dengan, apa yang mereka sebut “world’s most advanced in-flight entertainment system to date”. Pesawat baru mereka yang berjenis Boeing 777 – 300ER, Airbus A350 dan Airbus A330 – 300 akan dilengkapi touchscreen handsets di semua kelas dan layar yang lebih besar. Khusus untuk A350 juga akan menawarkan layanan internet broadband, layanan telepon seluler, dan TV.
Singapore Airlines bukanlah satu-satunya maskapai yang melakukan hal tersebut. Qantas milik Australia misalnya memperbolehkan pemakaian iPad dengan 200 jam konten hiburan untuk penumpang yang bepergian dengan pesawat Boeing 767. Pada Desember 2012 lalu, British Airways juga menjadi maskapai pertama Inggris yang memungkinkanpara penumpang dengan penerbangan jarak jauh menikmati hiburan dalam penerbangan dari ketika mereka duduk hingga tib di tempat tujuan.
Diperkirakan lebih dari 11.000 pesawat akan terjual selama dua dekade berikutnya di Asia-Pasifik. Berbagai perusahaan, termasuk Thales – salah satu dari pembuat sistem tersebut yang merupakan terbesar kedua di dunia – mencari cara untuk merayu pelanggan di Singapore Airshow, yang akan berlangsung minggu ini. Menurut Thales, “sistem hiburan” yang disediakan oleh jasa penerbangan merupakan komponen kedua yang paling mahal setelah komponen pesawat yang material.
Apakah Tidak Membahayakan Navigasi?
Setiap kali pesawat akan take off kita akan mendengarkan pengumuman untuk mematikan semua peralatan elektronik. Alasannya karena membahayakan navigasi pilot dan berpotensi kecelakaan. Namu sekarang sudah terjadi perkembangan seperti dijelaskan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti, di Jakarta, Jumat 26 April 2013. “Teknologi penerbangan sudah berkembang. Dulu pancaran frekuensi seluler bisa mengganggu penerbangan. (Tapi) sekarang, di dalam pesawat juga bisa pakai WiFi,”
Herry mengatakan aturan pengamanan penggunaan spektrum frekuensi radio penerbangan terkait sertifikasi pesawat maskapai yang menyediakan teknologi dan memungkinkan penggunaan ponsel di dalamnya. Jadi hanya pesawat yang bersertifikasi yang boleh menggunakannnya.
Itulah sebabnya berbagai maskapai terlihat tidak mau kalah dengan pendahulunya, banyak maskapai sekarang ini juga menyediakan jasa koneksi internet kepada para penumpangnya selama penerbangan berlangsung. Untuk mendapatkan layanan ini biasanya penumpang harus membayar tiket pesawat dengan harga yang lebih mahal, padahal koneksi internet yang teredia belum tentu bagus.
Honeywell, sebagai salah 1 penyedia jasa layanan internet tersebut mengatakan tengah dalam pembicaraan dengan berbagai maskapai penerbangan untuk menginstal teknologi tersebut dan memperkirakan pendapatan mereka bisa mencapai $ 2.8juta selama 20 tahun ke depan untuk produk tersebut.
Mari kita lihat bagaimana “hasil” kerjasama Singapore Airlines dengan beberapa perusahan untuk menciptakan penerbangan yang “menyenangkan” pada Juli mendatang!
(SR/ET/IC – BL)