Frontier: Karakter Unik Konsumen Indonesia #6 Pamer dan Gengsi

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Karakter unik konsumen Indonesia selanjutnya versi Frontier adalah Pamer dan Gengsi. Mengapa karakter ini berkembang di masyarakat? Dan bagaimana implikasinya terhadap pemasar?

Pada dasarnya, karakter ini merupakan perwujudan dari kebutuhan manusia. Menurut teori hierarki kebutuhan dari Maslow, kebutuhan manusia terdiri dari beberapa tingkatan, antara lain kebutuhan fisiologi (makanan, minuman, tidur), keamanan (rumah, perlindungan), belongingness (cinta, pertemanan, seks), esteem (kepercayaan diri, status, prestise, achievement), dan self actualization (self-fulfillment, mencapai potensi maksimal).

Karakter pamer dan gengsi merupakan perwujudan dari kebutuhan manusia akan belongingness dan esteem. Masyarakat berharap bahwa dengan pamer dan mengedepankan gengsi, maka mereka akan lebih percaya diri (esteem) dan diterima oleh orang lain (belongingness), serta punya prestise tersendiri (esteem).

Selain itu, juga terdapat beberapa budaya dan norma yang dianut masyarakat yang mendorong karakter unik ini berkembang. Pertama, kita masih menganut budaya feodal yang menganut strata-strata sosial, dimana tercipta kelas-kelas sosial tertentu di masyarakat sehingga mendorong masyarakat untuk pamer dan gengsi supaya bisa meningkatkan strata sosial mereka.

Kelas sosial di masyarakat ditentukan dari materi dan jabatan, yang juga merupakan ukuran kesuksesan bagi banyak orang. Sehingga, banyak yang berusaha untuk menunjukkan kesuksesannya dengan memamerkan materi atau jabatannya. Selain itu, kebiasaan konsumen Indonesia yang suka bersosialisasi juga mendorong mereka untuk saling pamer dan mengedepankan gengsi.

Lalu bagaimana strategi pemasar dalam menyikapi karakter ini?

Strategi Produk
● Kembangkan produk yang eksklusif atau limited edition untuk mengedepankan unsur gengsi. Produk yang eksklusif akan memberikan rasa bangga kepada penggunanya.
● Berikan layanan yang personal dan eksklusif, misalnya produk financial Wealth Management, dimana nasabah memiliki privilege yang eksklusif.

Strategi Positioning
● Tonjolkan status jika konsumen menggunakan produk tersebut. Misalnya produk-produk branded dengan harga premium yang tentunya akan menonjolkan status social dari orang yang mengenakannya.

Strategi Komunikasi
● Gunakan media-media yang eksklusif dan menargetkan pasar kelas atas, misalnya Bazaar atau A+.

 

 

(Rinella Putri/AA/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x