Konsulltasi Kecantikan pun Pakai Teknologi Kecerdasan Buatan

(Business Lounge Journal – Tech)

Kosmetik dan kecerdasan buatan nampaknya tidak memiliki hubungan yang signifikan. Akan tetapi sejalan dengan teknologi yang terus berkembang, ternyata perusahaan-perusahaan kosmetik sudah mulai menerapkan kercerdasan buatan ini untuk memberikan rekomendasi produk kepada konsumennya. Umumnya, dalam memilih produk kosmetik, kita melihat dari iklan yang ada, atau kita meminta saran dari teman atau keluarga, atau juga influencer, yang sebenarnya belum tentu cocok dengan kulit kita. Melihat banyaknya kebutuhan konsumen yang memerlukan advice yang tepat dalam pemilihan kosmetik, maka  perusahaan kosmetik mulai memanfaatkan perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Sebuah studi yang dilakukan oleh InsightAce Analytic mengungkapkan penggunaan Artificial Inteligence dalam bidang kecantikan dan kosmetik mencapai 39 ribu triliun ($27,7 miliar) pada tahun 2021, dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 19,7 % per tahunnya.

Nah apa sebenarnya kecerdasan buatan atau yang disebut dengan Artificial Inteligence? Singkatnya kecerdasan buatan adalah teknologi mesin yang diciptakan seperti cara kerja pikiran manusia, dengan mesin ini memiliki kemampuan untuk memahami dan menganalisa dengan mempelajari data dari algoritma yang dirancang secara khusus. Kemampuan apa saja yang dimiliki oleh Al? Diantaranya adalah mengenali objek, memahami bahasa, belajar dari contoh atau pengalaman, memperkirakan tren dan memprediksi masa depan. Ada banyak penerapan teknologi AI ini di dalam kehidupan kita saat ini. Salah satunya diterapkan dalam mesin pencarian (search engine), Google Maps, Belanja Online, Media Sosial, translator dan juga dipakai dalam alat deteksi dan pengenalan wajah, dan juga digunakan oleh perusahaan kosmetik untuk rekomendasi produk.

L’oreal, perusahaan kosmetik terbesar di dunia ternyata sudah lama memanfaatkan AI dalam rangka menciptakan produk berdasarkan keunikan setiap orang. L’oreal meluncurkan aplikasi mobile yang bernama Makeup Genius pada tahun 2015, sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi Augmented Reality dan data point seputar karakteristik wajah, seperti warna kulit wajah (skin tone), bentuk wajah, dan kerutan. Kemudian pada tahun 2019, L’oreal menyediakan layanan Vichy SkinConsult Al yang berguna untuk memberikan rekomendasi kepada para konsumennya produk-produk apa yang bisa dibeli, berdasarkan hasil analisis kulit konsumennya. Pertama-tama, pelanggan diminta untuk mengunggah foto selfi dirinya, kemudian teknologi ini akan menganalisa tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti apakah ada kerutan di bawah mata, garis-garis pada wajah, bagaimana kekenyalan kulit, adakah bintik hitam dan pelebaran pori-pori. Sesudah analisa ini, maka akan diberikan rekomendasi produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Di Indonesia, sebuah merek produk kosmetik, The Self Inc  bekerja sama dengan pengembang dalam negeri  Allure,  diketahui juga sudah menerapkan kecerdasan buatan untuk memberikan rekomendasi kepada pelanggannya dalam berbelanja kosmetik. The Self Inc sebelumnya dikenal sebagai PT Sophie Paris (Sistersel Indonesia). Caranya adalah dengan menggunakan mesin skin-check berbasis kecerdasan buatan. Aplikasi ini bisa menganalisa kondisi kulit dan kemudian memberikan rekomendasi produk perawatan wajah yang sesuai dengan kebutuhan kulit, dan bahkan juga yang sesuai dengan budget pelanggan. Sama seperti L’oreal, langkah pertama ketika pengguna menggunakan Aplikasi ini adalah pengguna diminta untuk melakukan selfie. Kemudian setelah mengambil foto selfie, pelanggan akan diminta untuk mengisi beberapa option preferensi, seperti alergi bahan, kecenderungan pada produk halal, sampai harga kosmetik yang diinginkan. Setelah mengisi pertanyaan-pertanyaan tersebut, sistem akan memproses informasi dalam waktu beberapa detik, dan kemudian akan muncul rekomendasi kosmetik yang dapat dibeli pelanggan sesuai profilnya.