Banyak orang percaya lemon sebagai buah yang menyehatkan karena kaya vitamin C, antioksidan, dan mampu menyegarkan tubuh. Namun, ketika membicarakan kesehatan lambung, tidak sedikit yang ragu: apakah lemon benar-benar baik, atau justru berisiko memperburuk masalah lambung seperti maag dan asam lambung?
Secara alami, lemon memiliki rasa sangat asam karena kandungan asam sitrat yang tinggi. Asam inilah yang membuat sebagian orang dengan lambung sensitif merasa perih atau mulas setelah mengonsumsinya, terutama jika diminum dalam keadaan perut kosong. Pada penderita GERD (gastroesophageal reflux disease) atau maag kronis, jus lemon bisa memicu naiknya asam lambung. Jadi, bagi kelompok ini, konsumsi lemon sebaiknya hati-hati, tidak berlebihan, dan sebaiknya diencerkan dengan air.
Meski begitu, lemon juga punya sisi positif. Kandungan vitamin C dan flavonoidnya dapat membantu melawan radikal bebas, mendukung daya tahan tubuh, bahkan memperbaiki pencernaan ringan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Pada sebagian orang, air lemon hangat justru terasa menenangkan pencernaan, membantu hidrasi, dan meningkatkan metabolisme. Artinya, efek lemon pada lambung sangat bergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
Bagaimana dengan jeruk nipis? Dari sisi kandungan, jeruk nipis mirip dengan lemon, bahkan memiliki kadar asam sitrat yang lebih tinggi. Karena itu, jeruk nipis bisa lebih “tajam” di lambung. Sama seperti lemon, manfaatnya akan terasa bila dikonsumsi secukupnya, namun dapat menimbulkan keluhan bila berlebihan atau pada orang dengan lambung sensitif.
Sementara jeruk manis atau jeruk biasa (seperti jeruk keprok dan jeruk siam) cenderung lebih ramah untuk lambung. Kandungan asamnya lebih rendah dibanding lemon dan jeruk nipis, sehingga relatif lebih aman bagi penderita gangguan lambung. Selain itu, jeruk manis tetap kaya vitamin C dan serat larut yang baik untuk pencernaan.
Kesimpulannya, semua jenis jeruk memiliki manfaat kesehatan, terutama dari vitamin C dan antioksidannya. Namun, untuk lambung, jeruk manis lebih aman, sedangkan lemon dan jeruk nipis perlu dikonsumsi hati-hati terutama bagi penderita maag atau asam lambung. Jika ingin mendapatkan manfaatnya tanpa berisiko perih di lambung, sebaiknya lemon atau jeruk nipis dikonsumsi dalam bentuk encer (campur air), setelah makan, dan tidak berlebihan.
Perhatikan bahwa Vitamin C sensitif terhadap panas, cahaya, dan udara. Namun, tidak semua panas langsung merusaknya. Vitamin C mulai rusak pada suhu tinggi: umumnya di atas 70°C vitamin C akan cepat terdegradasi, apalagi bila air mendidih. . Tetapi kalau air panasnya sudah agak hangat (misalnya 40–60°C), sebagian besar vitamin C tetap terjaga.
Perbandingan Lemon, Jeruk Nipis, dan Jeruk Manis untuk Lambung
| Jenis Buah | Kadar Asam (pH rata-rata) | Vitamin C per 100 g | Efek pada Lambung | Catatan |
| Lemon | 2,0 – 2,6 | ± 53 mg | Bisa memicu perih pada lambung sensitif | Baik bila diencerkan dengan air, hindari konsumsi berlebihan saat perut kosong |
| Jeruk Nipis | 2,0 – 2,4 (lebih asam) | ± 29 mg | Lebih cepat menimbulkan rasa perih bagi penderita maag | Biasanya digunakan dalam jumlah kecil sebagai pelengkap rasa |
| Jeruk Manis | 3,0 – 4,0 (lebih rendah) | ± 59 mg | Lebih ramah di lambung, jarang memicu asam | Cocok dikonsumsi langsung, kaya serat dan vitamin C |
Berdasarkan table di atas maka rekomendasinya adalah:
Lemon menyehatkan tapi asam tinggi, aman bila diencerkan.
Jeruk Nipis adalah yang paling asam, baiknya secukupnya saja.
Jeruk Manis paling aman untuk lambung, vitamin C juga tinggi.
Selamat menikmati lemon dengan lambung tetap sehat.

