(Business Lounge Journal – News and Insight)
Seorang artis nampak tengah menyantap spaghetti dalam sebuah video. Tapi tunggu — adegan itu bukan terjadi sungguhan. Ini adalah sebuah video buatan kecerdasan buatan (AI) yang pada 2023 viral karena tampak aneh dan tidak wajar. Dalam klip pendek yang dibuat ModelScope — sebuah model video generatif — figur artis tersebut tampak bergelut menyantap spaghetti dengan gerakan dan ekspresi yang tidak manusiawi. Hal itu menjadi lelucon di media, dan artis tersebut kemudian turut berguyon, mengirim parodi atas video bikinan AI tersebut.
Klip tersebut kemudian dianggap sebagai ukuran atau benchmark, sebuah ukuran yang digunakan para ahli dan pengembang untuk menakar seberapa jauh teknologi video AI terus melangkah.
Perbedaannya Setelah 2 Tahun
Bulan lalu, Google meluncurkan Veo 3, model text-to-video terbarunya. Dalam demonya, Veo 3 dapat membuat video palsu yang tampak meyakinkan, tengah melahap spaghetti sambil bergemeratak — lengkap dengan suara kunyahan — walau kadang masih terjadi kejanggalan, misalnya spaghetti terdengar renyah, bukan lembut.
Ini merupakan lompatan luar biasa apabila kita bandingkan dengan klip aneh ModelScope dua tahun lalu.
Percepatan Perkembangan
Transformasi dari “pasta nightmare” menjadi deepfake yang hampir sempurna terjadi berkat serangkaian terobosan teknologi pada 2024. OpenAI, pada awal tahun, meluncurkan SORA, yang mampu membuat video sinematik dan mulus, meskipun masih tanpa suara.
Meta kemudian merilis Movie Gen, yang dapat menjaga konsistensi karakter di sepanjang klip. Dan Google, melalui Veo 2 dan kemudian Veo 3, melangkah lebih jauh, bukan hanya menjaga kualitas visual, tapi juga menyelaraskan audio, dialog, dan efek suara secara rinci.
Ini bukan lagi sebuah proses bertahap, tapi lompatan teknologi yang terjadi secara tiba-tiba — dan terjadi lebih cepat dari yang dibayangkan para ahli.
Hollywood Mengadopsi, Tapi Konten Palsu Mengancam
Industri film mulai terbuka terhadap teknologi ini. Amazon Studios, misalnya, tengah aktif menggunakan teknologi generatif demi memangkas biaya dan proses kreatif. Dalam kondisi biaya syuting mencapai 200.000 dolar per hari di Los Angeles dan rumah-rumah VFX tengah bergelut, penggunaan AI bukan lagi sebuah pilihan, tapi kebutuhan demi bertahan.
Demokratisasi Konten dan Ancamannya
Perbedaannya, teknologi yang dahulu hanya tersedia di Hollywood sekarang dapat diakses luas.
Berkat Veo 3, siapapun yang punya 1,5 dolar dan akses internet dapat membuat video deepfake yang tampak meyakinkan. Hal ini memang membuka ruang kreatif, tapi juga menjadi ancaman, karena dapat digunakan untuk menyebarkan disinformasi, penipuan, dan manipulasi.
Sudah terjadi masalah yang melibatkan Tom Hanks, di mana identitasnya digunakan tanpa izin demi iklan palsu. Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat juga menyebut deepfake sebagai “ancaman yang tengah naik”—karena teknologi palsu yang tampak meyakinkan dapat dimanfaatikan untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Meskipun Veo 3 masih punya masalah — kadang tidak sesuai instruksi, kadang terjadi inkonsistensi — laju perkembangannya terjadi amat cepat.
Perlindungan, seperti filter dan pembatasan, masih diberlakukan, tapi nantinya dapat dibongkar, dan teknologi yang tersedia bebas dapat dimanipulasi secara luas. Hal ini pun menjadi kelemahan di masa depan.
Soalnya Bukan Hanya “Bisakah Kita Percaya Apa yang Kita Lihat?” Tapi “Siapa yang Bisa Kita Percaya?
Teknologi video generatif tengah mencapai titik penting. Ini bukan lagi soal dapat atau tidaknya sebuah video dipalsukan, tapi lebih pada ukuran kepercayaan.
Ketika biaya pembuatan deepfake turun, dan kualitasnya naik, masalah bergeser dari “apakah yang terjadi di video itu memang terjadi?” menjadi “siapa yang menyampaikan video itu, dan dapatkah dia dipercaya?” Ini menjadi masalah penting, karena ukuran kebenaran nantinya bukan lagi pada medium, tapi pada sumbernya.
Singkatnya, revolusi teknologi video tengah terjadi, dan masyarakat tengah bergelut mencari cara untuk menyesuaikan diri. Dalam era di mana apa yang tampak nyata dapat diciptakan secara murah dan mudah, kepercayaan menjadi mata uang yang paling penting.