Southwest

Southwest Tambah Sistem Peringatan untuk Keselamatan Landasan

Southwest Airlines mengambil langkah penting dalam meningkatkan keselamatan operasional dengan memasang sistem peringatan kokpit yang dirancang oleh Honeywell di hampir seluruh armada pesawat Boeing 737 mereka. Menurut laporan The Wall Street Journal, teknologi Surface Alert yang dikembangkan Honeywell memanfaatkan kombinasi data GPS presisi tinggi dan informasi dari sistem Automatic Dependent Surveillance–Broadcast (ADS-B), yang memungkinkan sistem mengenali potensi bahaya tabrakan atau kesalahan jalur hingga 30 detik sebelum situasi mencapai titik kritis. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan bertingkat: mulai dari teks di layar kokpit hingga suara peringatan jika tidak ada respons dari awak pesawat.

Proses pengembangan sistem ini tidak lepas dari kerja sama dengan maskapai lain. Honeywell telah melakukan uji coba teknologi ini dengan pesawat Boeing 757 khusus milik mereka, dan maskapai seperti Alaska Airlines dan United Airlines telah lebih dulu mengadopsi sistem peringatan serupa. Dalam kasus United, misalnya, teknologi SmartRunway dan SmartLanding dari Honeywell telah digunakan secara luas untuk meningkatkan kesadaran situasional pilot pada saat pendaratan dan lepas landas.

Southwest Airlines, sebagai operator armada 737 terbesar di dunia, menyatakan bahwa hampir seluruh pesawat mereka kini telah dilengkapi dengan sistem ini. Maskapai tersebut menjadi pengguna awal (early adopter) dari Surface Alert, yang belum tersertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA), tetapi sudah menunjukkan potensi besar untuk mengurangi risiko insiden landasan.

FAA sendiri saat ini sedang meninjau proposal untuk menjadikan sistem serupa sebagai standar wajib pada pesawat baru. Namun, pemasangan pada armada lama masih bersifat sukarela dan belum menjadi keharusan. Sebuah panel penasihat FAA telah merekomendasikan agar teknologi semacam ini diadopsi lebih luas, seiring dengan upaya badan regulasi tersebut dalam merespons peningkatan insiden hampir tabrakan di bandara. Banyak insiden ini terjadi karena faktor manusia, kesalahan komunikasi antara pilot dan pengatur lalu lintas, atau ketidakjelasan kondisi visual di landasan yang sibuk.

Penerimaan teknologi baru ini di kalangan pilot cukup beragam. Beberapa pilot awalnya menyuarakan kekhawatiran soal “alert fatigue”, yakni fenomena ketika terlalu banyak peringatan justru menumpulkan respons karena dianggap mengganggu atau berlebihan. Namun, menurut laporan Business Insider yang mengikuti uji coba teknologi ini dalam penerbangan demo bersama Honeywell, tanggapan pilot menjadi semakin positif setelah mereka menyadari bahwa sistem ini dirancang dengan logika bertahap dan tidak memberikan alarm kecuali benar-benar diperlukan. Honeywell juga memberikan opsi bagi maskapai untuk menyesuaikan jenis suara peringatan, termasuk pilihan suara pria atau wanita, guna mengurangi kebosanan atau kejenuhan di kokpit.

Secara keseluruhan, sistem ini berfungsi sebagai lapisan perlindungan tambahan dalam arsitektur keselamatan penerbangan. Jika sebelumnya keamanan sangat bergantung pada peran petugas ATC dan kedisiplinan pilot, kini ada “barisan pertahanan digital” yang mampu mendeteksi potensi bahaya dan memperingatkan awak secara real-time. Ini terutama krusial di bandara dengan lalu lintas padat seperti di New York, Atlanta, atau Los Angeles, di mana tekanan waktu dan visibilitas bisa menjadi tantangan serius bagi awak pesawat.

Menurut Honeywell, sertifikasi penuh dari FAA untuk sistem Surface Alert diharapkan selesai pada pertengahan 2026, dimulai dengan pesawat 757 dan diikuti oleh model lain seperti 737, Airbus, hingga pesawat jet bisnis. Perusahaan tersebut juga sedang menjajaki kolaborasi lebih luas dengan Boeing dan Airbus untuk mengintegrasikan sistem ini langsung ke dalam desain kokpit masa depan. Dengan demikian, teknologi ini tidak hanya menjadi alat bantu tambahan, tetapi bisa menjadi bagian integral dari desain keselamatan pesawat komersial.

Dari perspektif industri, langkah Southwest Airlines mencerminkan komitmen jangka panjang terhadap keselamatan penumpang dan awak. Di tengah meningkatnya tekanan terhadap maskapai untuk efisiensi dan profitabilitas, investasi dalam teknologi keselamatan seperti ini menunjukkan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Southwest tidak hanya melindungi reputasinya, tetapi juga memberikan sinyal kuat kepada regulator dan publik bahwa maskapai tidak menunggu regulasi untuk bertindak.

Ke depan, dengan meningkatnya trafik penerbangan pascapandemi dan tren pertumbuhan penumpang global, tekanan terhadap sistem bandara akan semakin tinggi. Risiko kesalahan manusia dan kesibukan di darat bisa meningkatkan peluang insiden di runway, taxiway, atau apron. Oleh karena itu, solusi seperti sistem peringatan kokpit yang dapat memantau pergerakan pesawat secara real-time dan memberi alarm proaktif bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan.

Keselamatan penerbangan adalah hasil dari banyak lapisan perlindungan yang bekerja secara simultan. Teknologi seperti Surface Alert dari Honeywell yang diadopsi Southwest menunjukkan bagaimana inovasi dapat mengisi celah di antara prosedur, manusia, dan mesin. Ketika regulator, produsen, dan operator bekerja bersama, masa depan penerbangan komersial bisa bergerak ke arah yang lebih aman dan lebih terintegrasi dengan teknologi pintar. Jika langkah Southwest ini menjadi preseden, bukan tidak mungkin sistem seperti ini akan menjadi fitur standar pada semua pesawat di masa depan.