samsung-smartphone

Akhir Dominasi Samsung di Asia Tenggara

(Business Lounge-Tech & Gadget) Mungkin inilah waktu dimana kejayaan Samsung mulai sirna. Dari data yang dilansir Counterpoint maka sekalipun Samsung masih menguasai percaturan smartphone dunia dengan 25% pangsa pasar namun, angka penjualan di Asia Tenggara merosot tajam. sehingga memberi keuntungan bagi produsen lain seperti Advan Digital, Smartfren, Ninetology, dan Cherry Mobile. Sebagai contoh penjualan di Malaysia, Ninetology melewati Apple sebesar 1,32% dengan mengambil pangsa pasar 7%. Pada periode tersebut, pangsa pasar Samsung turun dari 35% menjadi 18%. Di Filipina, Cherry Mobile mendapat pangsa 13%, hanya 2% di bawah Samsung.

Sementara di Indonesia hingga Juni diketahui telah merosot terkait dengan prestasi Advan (7%) dan Smartfren (5%). Samsung memang masih memimpin pasar smartphone Indonesia sebesar 22%. Namun, angka ini lebih rendah dengan hasil Juni 2013 yang menyentuh 30%. Para pesaing lokal pun membukukan hasil memuaskan di Thailand dan Vietnam. Jajaran perakit smartphone lokal yang mencatatkan penjualan bagus di Indonesia, Malaysia, dan Filipina itu menjadi ancaman bagi dominasi Samsung.

Pemicunya adalah kinerja yang tak kalah hebat serta harga lebih murah dari produk Samsung, ujar Tom Kang, analis pelacak data yang berkantor pusat di Hong Kong, Counterpoint Technology Market Research seperti dilansir oleh The Wall Street Jurnal.

Perusahaan domestik pun menggerus pasar Samsung di Cina dan India. Merek lokal, Micromax, baru-baru ini menggeser Samsung dari posisi puncak di India untuk kali pertama.

Kebanyakan pabrikan pesaing Samsung di Asia Tenggara membuat produknya di Cina. Mereka lantas melekatkan merek dagang masing-masing pada produk tersebut, ujar Kang. Sejumlah produk dilepas dengan harga $100, sementara yang lain dipatok lebih mahal. Namun, tetap saja produk-produk itu lebih murah dari buatan Samsung. Fitur yang ditawarkan biasanya kamera resolusi tinggi serta fasilitas kartu SIM ganda.

Melihat kondisi yang ada maka untuk mempertahankan dominasi bisnis smartphone di Asia Tenggara, Samsung Electronics beralih pada aplikasi dan fitur-fitur gratis. Strategi ini dilakukan guna menjaring pengguna belia terutama di Asia Tenggara, Samsung meminta eksekutif hiburan senior untuk menciptakan aplikasi yang cocok dengan pengguna lokal.

Nicholas Wodtke, pengelola inisiatif digital Asia untuk Walt Disney, membentuk kelompok beranggotakan 50 orang di Singapura untuk mewujudkan keinginan Samsung. Mereka mengembangkan aplikasi dan melakukan promosi seperti minuman cuma-cuma, rabat tarif kamar hotel, dan berita olahraga khusus bagi pengguna Samsung di sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

Namun demikian, para analis ragu langkah Samsung ini dapat mendongkrak penjualan terkait  buruknya history penjualan konten milik Samsung.

Tania Febe/Journalist/VM/BL
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x