Intel

Intel Jual Mayoritas Saham Altera ke Silver Lake

(Business Lounge – Technology) Intel Corp., raksasa semikonduktor Amerika Serikat, mengumumkan langkah strategis terbarunya dengan menjual sebagian besar saham di unit bisnis Altera kepada perusahaan ekuitas swasta Silver Lake. Keputusan ini menjadi bagian dari upaya restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan Intel demi fokus pada lini bisnis inti dan memperkuat posisi finansialnya di tengah persaingan ketat industri chip global.

Menurut laporan dari The Wall Street Journal dan Bloomberg, Silver Lake akan mengakuisisi saham mayoritas Altera dengan kesepakatan senilai lebih dari $10 miliar, meski detail resmi nilai transaksi belum diumumkan secara publik. Altera, yang bergerak di bidang field-programmable gate array (FPGA), pertama kali diakuisisi Intel pada tahun 2015 dengan nilai sekitar $16,7 miliar—merupakan salah satu akuisisi terbesar Intel kala itu.

Namun seiring waktu, Altera tidak sepenuhnya terintegrasi ke dalam strategi pertumbuhan utama Intel, terutama sejak CEO Pat Gelsinger dan jajaran baru mulai menyusun ulang portofolio perusahaan. Dalam pernyataan resminya, Intel mengatakan bahwa transaksi ini merupakan bagian dari “strategi optimalisasi aset” dan bahwa perusahaan tetap akan mempertahankan kepemilikan minoritas yang signifikan serta hubungan komersial jangka panjang dengan Altera.

Sejak awal 2024, Intel memang telah menunjukkan tanda-tanda penataan kembali bisnis non-inti. Dalam wawancara dengan CNBC bulan Maret, Lip-Bu Tan, yang saat itu masih menjabat sebagai anggota dewan direksi dan salah satu arsitek strategi baru Intel, menyatakan bahwa perusahaan tengah “mengevaluasi aset-aset yang tidak berkaitan langsung dengan pertumbuhan core logic” untuk kemungkinan spin-off atau divestasi. Penjualan Altera adalah bukti konkret dari langkah tersebut.

Silver Lake, sebagai pembeli, dikenal sebagai investor strategis di sektor teknologi dan telah memiliki portofolio besar di perusahaan-perusahaan seperti Dell Technologies, Broadcom, dan Endeavor. Dalam keterangan tertulis kepada Financial Times, salah satu mitra pengelola Silver Lake menyebut bahwa mereka melihat peluang besar untuk mengembangkan Altera sebagai perusahaan independen, khususnya dengan meningkatnya permintaan untuk solusi FPGA di bidang kecerdasan buatan, jaringan 5G, serta infrastruktur cloud dan otomotif.

Meskipun Intel melepas kendali mayoritas, perusahaan tetap akan menjadi mitra teknologi utama Altera dan terus memasok chip FPGA sebagai bagian dari ekosistem x86 yang luas. Intel juga berharap pengalihan ini akan membuka jalan bagi Altera untuk lebih gesit dalam menyesuaikan diri dengan dinamika pasar, tanpa dibatasi struktur korporasi raksasa semacam Intel.

Bagi investor, langkah ini juga dilihat sebagai sinyal bahwa Intel serius dalam upaya menstabilkan kinerja keuangannya. Setelah mengalami tekanan margin dan investasi besar dalam ekspansi manufaktur—termasuk pembangunan pabrik baru di AS dan Eropa—Intel berusaha menjaga neraca keuangan dengan mengurangi beban dari unit-unit yang tidak langsung mendukung ambisi foundry dan prosesor utama mereka.

Analis dari Jefferies yang dikutip oleh Reuters menyambut baik keputusan ini, menyatakan bahwa “divestasi Altera dapat menciptakan nilai tambahan dalam jangka menengah” karena memungkinkan Intel untuk fokus pada pertumbuhan area seperti AI, CPU server, dan foundry independen. Di sisi lain, Altera sebagai entitas yang lebih kecil dan fokus diyakini bisa mengambil keputusan lebih cepat dan inovatif, tanpa harus tunduk pada birokrasi perusahaan besar.

Reaksi pasar sejauh ini cukup positif. Saham Intel naik sekitar 2% dalam perdagangan setelah jam kerja di Nasdaq, mencerminkan optimisme investor terhadap arah strategis baru perusahaan. Sementara itu, para analis mencatat bahwa transaksi ini juga bisa membuka jalan bagi IPO Altera di masa depan, sebagaimana tren yang sedang berkembang dalam dunia ekuitas swasta.

Penjualan ini juga datang pada saat penting bagi Intel yang tengah menghadapi tekanan dari kompetitor seperti AMD dan Nvidia, terutama di sektor pusat data dan AI. Nvidia dengan produk GPU-nya telah menguasai pangsa besar di pasar AI, sedangkan AMD terus memperluas pasar server dengan chip berbasis arsitektur Zen. Dengan melepas Altera, Intel tampaknya ingin merampingkan organisasinya untuk bersaing lebih agresif di pasar prosesor utama.

Lebih jauh lagi, langkah Intel ini mencerminkan perubahan lanskap industri semikonduktor global, di mana perusahaan teknologi besar mulai menyadari pentingnya efisiensi modal dan fleksibilitas organisasi dalam menghadapi siklus bisnis yang semakin cepat dan penuh ketidakpastian.