Audi

Audi dan Porsche Tarik Ribuan Mobil di AS

(Business Lounge – Automotive) Produsen mobil mewah Jerman, Audi dan Porsche, tengah menghadapi masalah serius di pasar otomotif Amerika Serikat. Ribuan kendaraan dari kedua merek tersebut harus ditarik kembali (recall) karena adanya cacat perangkat lunak yang berpotensi memengaruhi performa kendaraan. Menurut laporan yang dikutip dari Bloomberg dan The Wall Street Journal, langkah penarikan ini merupakan bagian dari tanggung jawab produsen terhadap keselamatan konsumen dan sekaligus mencerminkan tantangan teknologi di era mobil digital yang semakin kompleks.

Dalam pengumuman resmi kepada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), unit keselamatan transportasi AS, Audi dan Porsche menyatakan bahwa sekitar 2% dari kendaraan yang termasuk dalam program penarikan kemungkinan besar mengandung cacat pada sistem perangkat lunaknya. Masalah ini terutama menyangkut sistem kontrol kendaraan yang bisa menyebabkan gangguan operasional dalam situasi tertentu, meskipun belum ada laporan kecelakaan atau cedera akibat gangguan tersebut.

Audi akan menarik sejumlah model populer termasuk Q5, Q7, dan A6 yang diproduksi antara 2020 hingga 2022. Sementara Porsche akan menarik model Taycan, Macan, dan Cayenne dalam periode produksi yang serupa. Kedua merek berada di bawah naungan Volkswagen Group, yang juga sempat menghadapi krisis besar akibat skandal emisi beberapa tahun lalu. Penarikan massal terbaru ini memperlihatkan betapa besar tantangan yang dihadapi produsen mobil mewah saat teknologi digital menjadi bagian integral dari sistem kendaraan modern.

Menurut Automotive News, cacat perangkat lunak ini berkaitan dengan sistem manajemen kontrol daya dan fitur pengenalan sensor yang bisa menyebabkan mobil beroperasi di luar parameter yang diinginkan, seperti keterlambatan dalam respons akselerasi atau pengaturan otomatis yang tidak akurat dalam sistem pengereman adaptif. Meskipun risikonya dinilai kecil, standar keselamatan di AS mengharuskan penanganan segera bahkan untuk potensi terkecil sekalipun.

Proses recall akan dilakukan melalui diler resmi, dan pemilik kendaraan akan dihubungi langsung oleh pihak produsen. Perbaikan akan dilakukan tanpa biaya dan melibatkan pembaruan perangkat lunak menggunakan alat diagnostik di bengkel. Beberapa diler juga tengah menyiapkan layanan pembaruan over-the-air (OTA) untuk model yang sudah mendukung fitur tersebut.

Masalah perangkat lunak pada mobil bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif global memang menghadapi tantangan baru yang tak hanya bersumber dari aspek mekanik, tetapi juga digital. Mobil-mobil modern kini mengandalkan jutaan baris kode untuk mengatur fungsi dasar maupun fitur canggih seperti cruise control adaptif, sistem infotainment, hingga integrasi AI. Menurut riset dari McKinsey & Company, sekitar 40% dari total biaya pengembangan kendaraan listrik berasal dari sisi perangkat lunak dan elektronika.

Hal ini membuat recall akibat kesalahan software menjadi semakin umum. Tesla, Ford, BMW, dan Mercedes-Benz juga sempat melakukan penarikan serupa, meskipun dengan skala dan alasan yang berbeda. Namun dalam kasus Audi dan Porsche, penarikan ini terjadi di tengah upaya mereka memperluas pangsa pasar di Amerika Utara, yang menjadi wilayah strategis dalam ekspansi kendaraan listrik dan digital premium mereka.

Reuters mencatat bahwa Porsche mengalami pertumbuhan signifikan di AS dalam dua tahun terakhir berkat model Taycan dan SUV Macan, sementara Audi terus berusaha mempertahankan reputasi sebagai merek dengan teknologi canggih. Penarikan ini berpotensi menodai persepsi konsumen terhadap kedua merek, terlebih karena banyak pembeli mobil mewah mengasumsikan bahwa mereka membayar lebih untuk kualitas dan keandalan sistem.

Namun, sebagian analis pasar menilai bahwa respons cepat Audi dan Porsche justru memperlihatkan komitmen terhadap transparansi dan keselamatan. “Lebih baik sebuah perusahaan mengakui masalah sedini mungkin dan mengambil tindakan preventif, daripada membiarkan konsumen menemukan kegagalan itu di jalan,” ujar Jessica Caldwell dari Edmunds, platform analisis otomotif terkemuka di AS.

Volkswagen Group sendiri belum merilis estimasi biaya yang terkait dengan penarikan ini, namun perusahaan menyebut bahwa dampaknya terhadap kinerja keuangan akan “terkendali.” Penarikan ini juga tidak memengaruhi produksi atau pengiriman kendaraan baru, karena cacat tersebut hanya terdeteksi pada model tertentu dari periode produksi yang telah berlalu.

Kondisi ini memperlihatkan betapa pentingnya manajemen mutu dan uji perangkat lunak dalam desain otomotif masa kini. Di tengah tren mobil pintar, mobil listrik, dan mobil terhubung (connected vehicles), tanggung jawab produsen tidak hanya terletak pada mesin dan suspensi, tetapi juga pada setiap baris kode yang mengatur bagaimana kendaraan beroperasi. Hal ini menuntut kolaborasi erat antara insinyur otomotif dan ahli perangkat lunak untuk memastikan keandalan menyeluruh.

Kendati recall ini menciptakan ketidaknyamanan bagi konsumen, sebagian besar pemilik kendaraan menyambut baik langkah preventif ini. Dalam komunitas pengguna Porsche Taycan di platform Reddit dan Facebook, banyak yang mengapresiasi respons perusahaan yang dinilai cepat dan profesional.