(Business Lounge Journal – Gloobal News)
Lyft melaporkan laba kuartalan sebesar $61,7 juta, berbanding terbalik dengan kerugian $26,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan kerugian sebesar $3,4 juta. Namun, meskipun keuntungan meningkat, pertumbuhan pemesanan bruto Lyft mengalami perlambatan, yang menjadi perhatian utama bagi investor.
Penyebab Perlambatan Pemesanan Bruto
Perusahaan memperkirakan pemesanan bruto untuk kuartal pertama 2025 berada di kisaran $4,05 miliar hingga $4,2 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $4,26 miliar. Faktor utama yang mempengaruhi perlambatan ini antara lain:
* Persaingan Ketat dengan Uber: Uber terus memperluas layanan dan memberikan harga lebih kompetitif, membuat Lyft harus berjuang mempertahankan pangsa pasarnya.
* Gangguan Operasional: Cuaca buruk dan bencana alam di beberapa wilayah utama turut mempengaruhi permintaan perjalanan.
* Dinamika Harga: Lyft telah menurunkan harga perjalanan, yang meskipun menarik lebih banyak pengguna, memberikan tekanan pada margin keuntungan.
Reaksi Pasar dan Strategi Lyft
Setelah pengumuman ini, saham Lyft turun sekitar 11% dalam perdagangan setelah jam kerja. Investor khawatir bahwa pertumbuhan yang melambat dapat berdampak pada prospek jangka panjang perusahaan.
Sebagai langkah strategis, Lyft mengumumkan program pembelian kembali saham senilai $500 juta, yang bertujuan untuk menenangkan investor dan meningkatkan nilai pemegang saham. Selain itu, Lyft juga menjalin kemitraan dengan Marubeni untuk meluncurkan layanan robotaxi pada tahun 2026, sebuah langkah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar transportasi berbasis teknologi.
Meski berhasil mencatatkan laba yang mengejutkan, Lyft masih menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pertumbuhan pemesanan bruto. Dengan persaingan yang semakin ketat dan tantangan operasional yang berkelanjutan, strategi inovatif seperti robotaxi dan efisiensi operasional akan menjadi kunci bagi Lyft untuk tetap bersaing di industri ride-hailing.