(Business Lounge Journal – Interview Session)
ROH sudah menempati ruang pamer barunya sejak awal tahun. Sebuah rumah tinggal era kolonial yang dipertahankan sebagian konstruksi bangunannya sehingga menambah artistik galeri seni rupa yang telah berdiri sejak 2014 ini.
Kali ini Business Lounge Journal berbincang dengan Adinda Yuwono, relations manager ROH.
Adinda menjelaskan bagaimana ROH yang didirikan oleh Jun Tirtadji memiliki fokus pada seni rupa kontemporer, terutama untuk Indonesia dan Asia Tenggara. ROH juga memiliki visi untuk melayani ekosistem seni rupa di Indonesia juga untuk mempromosikan seniman Indonesia ke manca negara.
Targetkan Publik bisa Apresiasi Seni
Ketika Business Lounge Journal mengunjungi ROH, nampak para pengunjung yang rata-rata berasal dari generasi muda asik ber-selfie ria dengan latar belakang karya seni yang sednag dipamerkan. Dalam satu hari, 200 hingga 300 orang dapat mengunjungi ruang pamer ROH. Namun Adinda menjelaskan bahwa ROH pernah menerima 1000 pengunjung dalam satu hari.
ROH memang ingin membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk mengenal dunia seni rupa.
“Ini adalah langkah yang bagus bagaimana anak-anak muda suka datang ke galeri. Selain itu mereka juga dapat melihatnya di internet. Mencari tahu siapa senimannya dan jangan takut bertanya,” ujar Adinda. “Tidak masalah walau cuma selfie doang. Itu juga bentuk publikasi sehinngga pameran ini mudah tersebarluaskan. Para seniman juga senang karena ada banyak yang melihat karya seninya,” sambung Adinda.
Jalin Kerja Sama
ROH menyadari bahwa tidak bisa mengarungi dunia seni rupa ini seorang diri. Karena itu ROH menjalin kerja sama dengan banyak galeri seni rupa di Asia Tenggara. Sehingga kedua belah pihak dapat membawa senimannya untuk mengadakan pameran dengan bertukar ruang pamer. Di antara galeri seni rupa pun dapat saling mempromosikan seniman.
“Sangat penting bagi ROH untuk ikut Art Fair. Ini sebagai dukungan terutama seniman-seniman ROH bisa tampil di luar negeri. Melalui Art Fair, ROH juga bisa menemui publik,” tutur Adinda.
ROH memang selalu aktif membuat program pameran di ruang pamernya yang belokasi di Jalan Surabaya 66 ini. Namun ROH juga selalu mengambil kesempatan untuk ikut serta di Art Fair seperti Art Basel Hong Kong, Paris Internationale, dan juga Frieze Seoul.
Saat ini, ROH memiliki 16 seniman Indonesia yang berdomisili baik di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Karya Seni sebagai Bagian dari Perjalanan Hidup
Hal menarik yang diutarakan oleh Adinda adalah bagaimana pada satu sisi, seni dapat dilihat sebagai investasi. Namun lebih dari itu, bagaimana seseorang bisa mengoleksi karya seni bagaimana koleksinya tersebut turut berjalan bersama dengan kehidupannya. Bagi Adinda ada sebuah rasa senang hidup dengan karya seni.
Abstrak
Secara karakter, ROH lebih condong pada seni abstrak. Mengapa abstrak?
Adinda menjelaskan bahwa seni abstrak adalah seni yang unik. Seniman dapat melukiskan sebuah karya seni abstrak sesuai dengan interpretasi yang muncul dalam benaknya. Namun, kesan yang didapat oleh si penikmat seni, belum tentu sama dengan yang dimiliki sang seniman.
Setiap penikmat, dapat memiliki kesan yang beragam. Ada sebuah kebebasan untuk menginterpretasikan setiap karya seni abstrak.
Art Jakarta 2022
ROH sedang bersiap mengikuti Art Jakarta 2022. Untuk itu telah ada 22 seniman yang akan dibawanya, termasuk mereka yang berasal dari Thailand, Singapura, Hong Kong, dan Filipina.
“Kami berharap di Art Jakarta, kami dapat menyandingkan seniman-seniman di Asia Tenggara,” ujar Adinda.