(Business Lounge Journal – News and Insight)
Ada banyak hal yang bisa membuat kita tersenyum setiap harinya. Mulai dari melihat tingkah laku anak-anak yang lucu, bertemu dengan orang-orang yang kita kasihi, mendapatkan hadiah kejutan dari seseorang, dan lainnya. Betapa senyum sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan senyum adalah ekspresi wajah pertama seorang manusia, karena bayi ditemukan sudah mulai tersenyum sejak di dalam kandungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penting untuk tersenyum.
Biasanya kita tersenyum ketika kita sedang gembira dan bahagia, akan tetapi kadangkala kita juga tersenyum untuk menghibur diri kita sendiri ketika kita sedang bersedih. Itupun bermanfaat karena menurut penelitian senyum terpaksa pun bisa memicu kebahagian kita. Wow!
Pentingnya senyum, membuat penelitian tentang senyum sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Adalah seorang ahli neurologi Prancis pada abad 19 bernama Duchenne de Boulogne yang mempelajari struktur otot wajah, bagaimana otot wajah berkontraksi hingga menghasilkan senyum. Duchenne juga dikenal sebagai Bapak Elektroterapi. Hal ini dikarenakan kebiasaannya menyetrum pasiennya dalam melakukan eksperimen. Hal ini menyakitkan, sehingga Duchenne awalnya tidak menemukan orang yang bersedia menjadi objek penelitiannya, sehingga Duchenne akhirnya menggunakan kepala para terhukum yang baru menjalani hukuman penggal dalam penelitiannya itu. Sampai akhirnya Duchenne berhasil menemukan seorang pria yang bersedia menjadi objek penelitiannya, disitulah Duchenne berhasil menemukan 60 ekspresi wajah yang melibatkan otot tertentu wajah.
Salah satunya yang paling terkenal adalah foto dalam kondisi tersenyum lebar hingga menampilkan giginya yang ompong, pipi yang membusung dan muncul kaki gagak diujung matanya yang menyipit. Senyum inilah yang dinamai senyum Duchenne. Senyum Duchenne melibatkan dua otot besar di bagian zygmatic yang berada di pipi dan tarikan di sudut mulut bagian pinggir kanan dan kiri, lalu otot orbicularis oculi yang berada di sekitar mata. Ini adalah senyuman yang bersifat sukarela, spontan sebagai respon dari rasa terhibur atau nikmat. Ini adalah senyum asli yang membuat area di sekitar mata berkerut.
Kareem Johnson (seorang profesor Psikologi dari Temple Univesity) kemudian melakukan sebuah penelitian terkait Duhenne Smile, dan menemukan bahwa Duchenne smile membuat kita menjadi lebih pintar, lebih perhatian terhadap lingkungan sekitar dan juga menuntaskan tugas dengan lebih baik.
Penelitian lainnya yang diterbitkan oleh Pyschological Bulletin, mengatakan bahwa tersenyum terbukti dapat membuat orang merasa bahagia.
Peneliti dari University of Tennesse (UT) di Knoxville dan Texas A&M ini, melakukan pengujian terhadap data selama 50 tahun untuk mengetahui apakah ekspresi wajah bisa membuat orang merasakan emosi yang berkaitan dengan ekspresi itu. Hasilnya adalah kita dapat merasa sedikit lebih bahagia hanya dengan tersenyum. Demikian yang disampaikan Nicholas Coles, salah satu peneliti utama yang adalah mahasiswa dari UT PhD. Adapun penelitian ini dibuat dengan menggunakan teknik statistik metaanalisis, dengan tim yang melakukan penggabungan data dari 138 penelitian yang telah ada, yang menguji lebih dari 11 ribu peserta di seluruh dunia. Hasilnya adalah bahwa ekspresi wajah memiliki dampak kecil terhadap perasaan. Tersenyum dapat membuat orang merasa lebih bahagia, cemberut membuat orang merasa lebih marah, dan juga lebih sedih dan bersalah.
Dari sisi kesehatan, tersenyum juga suatu hal yang sangat berguna, karena ketika kita tersenyum maka tubuh akan melepaskan hormon endorfin, yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit, meningkatkan mood, menurunkan tekanan darah dan membantu kita untuk rileks dan mengatasi stress, hingga membuat orang berusia lebih panjang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wayne State University dengan mempelajari foto-foto dari pemain bisbol, menemukan bahwa pemain yang lebih banyak tersenyum rata-rata memiliki usia dua tahun lebih panjang dibandingkan yang tidak pernah tersenyum. Bahkan untuk mereka yang tersenyum lebar, memiliki usia 7 tahun lebih panjang dari pada yang tersenyum biasa saja. Nah melihat manfaat-manfaat senyum di atas maka kita harus tersenyum lebih banyak lagi ya…