(Business Lounge Journal – News and Insight)
Ketika pandemi COVID-19 tiba, maka sebagian besar ekonomi negara-negara di dunia menjadi lumpuh. Imbasnya melebihi resesi global pada tahun 1990. Kondisi ini memang menuntut setiap orang harus bisa bertahan dengan melakukan inovasi. Selain bertahan, banyak negara, korporasi besar, kecil, individu melihat saat ini adalah saat yang tepat juga untuk menata ulang segala sesuatu. Sehingga pandemi ini membuat mereka tidak hanya bertahan, malahan keluar lebih kuat lagi.
Salah satu langkah untuk bertahan pada saat ini adalah melakukan kolaborasi antara para pelaku bisnis. Sebuah perusahaan startup sangat memerlukan hal ini, mengkombinasikan berbagai kelebihan bisa membuat kolaborasi terjadi. Beberapa waktu yang lalu contohnya adalah terjadi kolaborasi antara Nestle dengan GK Plug and Play sebuah startup teknologi yang memiliki ruang lingkup dalam corporate innovation di Indonesia. GK-Plug and Play visinya membawa startup dalam ekosistem yang maju.
GK-Plug and Play memiliki sejumlah startup yang telah berhasil hasil binaannya antara laim PayPal dan Dropbox. GK-Plug and Play Sejak terbentuk pada 2006, program-programnya telah diperluas ke seluruh dunia hingga menjangkau lebih dari 30 lokasi secara global. GK-Plug and Play mengkombinasikan perusahaan korporasi dengan ide cemerlang para startup yang melakukan inovasi dengan teknologi. Startup memiliki semangat dan fokus pada masalah-masalah besar yang dihadapi korporasi. Melalui kemitraan dengan GK-Plug and Play maka Nestle akan memiliki keuntungan dalam hal ide-ide dan inovasi dari mereka.
Kolaborasi Nestle dengan Plug & Play diharapkan akan membuat inovasi bagi Nestle dan bertahan melewati pandemi. Nestle telah melewati masa bisnis yang panjang selama 150 tahun. Inovasi terus dilakukan, dan melalui kerjasama ini dinantikan kreatifitas yang akan memenuhi visi Nestle dengan ekosistem lokal startup Indonesia yang dinamis.