(Business Lounge Journal – Culture) Pada Selasa (5/1), sebuah festival budaya kuda tahunan dibuka di West Ujimqin Banner, daerah otonomi Mongolia sebagai bagian dari Tiongkok Utara.
Para penggembala mengenakan kostum rakyat dan memamerkan “kekuatan tradisional” yang berhubungan dengan prajurit nomaden Mongolia, dengan segala macam kegiatan berkuda, termasuk lassoing kuda , dan pacuan kuda.
Kelompok etnis Mongolia adalah salah satu etnis minoritas terbesar di Tiongkok. Kelompok yang berbicara dengan bahasa Mongolia ini , telah berkelana di padang rumput Mongolia selama berabad-abad. Mereka hidup dengan menggembala, meskipun banyak juga bermigrasi dan menetap di provinsi Tiongkok lainnya seperti Liaoning, Jilin, dan Hebei. Dalam hal berperang, pasukan Mongol pada waktu lampau sangat mahir menggunakan panah.
Kuda memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari dan secara nasional bagi orang Mongol; secara tradisi dikatakan bahwa “Seorang Mongol tanpa kuda adalah seperti burung tanpa sayap.” Elizabeth Kendall, yang melakukan perjalanan melalui Mongolia pada tahun 1911, mengamati, bahwa “Untuk menghargai seorang Mongol Anda harus melihat dia di atas kuda, dan ia tidak perlu menjejakkan kaki ke tanah untuk bisa membantu. Seorang Mongol tanpa kudanya hanya setengah Mongol, tetapi dengan kudanya dia bagaikan dua orang. Ini adalah pemandangan yang baik untuk melihatnya membelah dataran, memasang kekang, duduk dengan mantap seperti koboi Barat.” Demikian seperti dikutip dari kisah bangsa Mongol di wikipedia.
Mongolia memiliki lebih dari 3 juta kuda, populasi kuda lebih dari populasi manusia di negara itu. Kuda-kuda hidup di alam terbuka sepanjang tahun pada suhu 30 ° C pada musim panas dan -40 ° C pada musim dingin, dan mencari makanan sendiri. Susu kuda diolah menjadi minuman nasional airag, dan beberapa hewan disembelih untuk dimakan dagingnya. Selain itu, mereka melayani sebagai hewan berkuda, baik untuk pekerjaan sehari-hari para perantau dan balap kuda. Kuda Mongol merupakan faktor kunci selama penaklukan abad ke-13 dari Kekaisaran Mongol.
Dari lima jenis hewan ternak biasanya diakui di Mongolia (kuda, unta, lembu / yak, domba dan kambing), kuda terlihat memiliki prestise tertinggi. Seorang nomaden dengan banyak kuda dianggap kaya. Orang Mongol secara individual memiliki kuda favorit. Setiap anggota keluarga memiliki kuda sendiri, dan bahkan mereka dapat membela kuda mereka lebih dari pekerjaan mereka.
Kuda umumnya dianggap identik dengan pria, meskipun wanita juga memiliki pengetahuan luas tentang menunggang kuda. Pria akan menggiring, melakukan balapan, dan membuat taktik berkuda.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Xinhua