(Business Lounge Journal – News and Insight)
Perusahaan penyedia jasa transportasi on demand Go-jek disebut-sebut tengah melakukan pembahasan untuk merger dengan Tokopedia yang dirintis oleh William Tanudjaya. Dilansir oleh berbagai media, kedua perusahaan telah menandatangani persyaratan terperinci untuk melakukan due diligence atas bisnis masing-masing.
Namun sejauh ini masih belum ada tanggapan dari manajemen Go-jek maupun Tokopedia. Merger kedua Unicorn ini bila terjadi akan menghasilkan raksasa teknologi senilai 18 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 252 triliun dengan asumsi rupiah berada di level Rp14.000 per dolar Amerika.
Angka ini berasal dari valuasi Go-jek yang saat ini mencapai 10,5 miliar dolar dan Tokopedia sebesar 7,5 miliar dolar. Merger ini nantinya akan membuat cakupan layanan meliputi, layanan pesan antar, transportasi, jasa pembayaran, hingga belanja online. Saat ini perusahaan rintisan besutan Nadiem Makarim, Go-jek disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk melakukan penawaran saham kepada publik. Baik Go-jek maupun Tokopedia dapat memilih untuk melakukan penawaran saham perdana di dalam maupun di luar negeri. Tokopedia telah menggandeng Morgan Stanley dan Citi Group sebagai konsultan untuk membantu rencana go public.
Mereka telah mempertimbangkan untuk melakukan merger sejak tahun 2018 namun pembahasan ini dipercepat, setelah Go-jek tidak mencapai kesepakatan dengan rivalnya terbesar di Asia Tenggara yaitu Grab.
FA/VMN/BLJ